06

2.1K 158 4
                                    

Ijaa berjalan santai di koridor sekolahnya, dia tidak nampak khawatir karna terlambat bahkan dia dengan santai nya melewati koridor yang didepan lapangan.

Seluruh peserta upacara melihat kearah ijaa, sedangkan yang di tatap tidak peduli dan terus melanjutkan langkahnya untuk keruang kelas.

Namun saat akan menampakan kakinya kedalam kelas tiba tiba ada wanita yang menghalangi langkah ijaa, membuat ijaa berhenti dan langsung memandang kesal kearah wanita tersebut.

Mereka berdua saling tatap karna jarak antara keduanya sangat dekat. Cia dengan cepat memutuskan pandangan dia dan ijaa.

Memang benar wanita tadi adalah cia, sebagai ketua osis cia harus memberi hukuman kepada murid yang terlambat apalagi ditambah dia tidak langsung masuk barisan melainkan berjalan santai kearah kelas.

"kak lu telat sekarang harus ikut gw keruang osis" kata cia mencoba memandang wajah ijaa agar terlihat tegas.

Namun sayang cia tidak bisa menatap wajah ijaa karna dia ingat kalau orang yang dihadapannya saat ini adalah seseorang yang menjadi beban pikirannya semalaman setelah melihat buku tahunan kemarin.

Ijaa tidak memperdulikan cia, dia langsung masuk ke kelas lewat jalan yang tidak di halangi cia. Sadar akan tingkah ijaa yang tidak menghiraukannya, cia pun langsung masuk kedalam mengikuti ijaa.

"Lu gak denger gw ngomong? Lu telat dan lu harus keruang osis sebelum gw panggil guru bk kesini lu harus ikut gw sekarang keruang osis"

Sekarang posisinya cia berdiri disamping kursi ijaa, dan ijaa duduk santai di kursi sambil mendengarkan musik menggunakan earphone.

Cia kesal karna dari tadi diabaikan ijaa, akhirnya cia menarik tangan ijaa. Namun sebelum itu terjadi ijaa dengan sigap menghempaskan tangan cia sampai membuat cia terpental kebelakang.

"shh, gila ya lo kak ! Aww"

Cia terus saja merintih karna luka ditangannya, ijaa pun berdiri dan jongkok di hadapan cia.

Jika kalian mengira ijaa akan membantu cia kalian salah besar. Ijaa hanya memandang lukanya cia kemudian memandang wajah cia.

"lu jangan ngatur hidup gw bisa?"

Setelah mengatakan itu ijaa langsung menyambar tas nya dan langsung pergi keluar kelas meninggalkan cia sendirian.

/=/=/=/=/

Di luar semuanya kembali menatap ijaa bahkan sekarang mereka semua keheranan karna ijaa pergi keluar gedung sambil membawa tas.

Bu beta selaku pengurus osis pun berlari kearah kelas XII MIPA 1 karna bu beta melihat cia menghampiri ijaa.

Sungguh terkejut bu beta melihat cia sedang duduk di lantai sambil memegangi sikunya yang terluka. Bu beta pun mendekat ke arah cia.

"ya ampun cia kamu kenapa? Terus tadi si ijaa mau kemana?" Tanya bu beta khawatir

"aku gapapa ko bu tadi kepeleset waktu mau nyegah kak ijaa pergi" jawab cia bohong

Ntahlah apa yang membuat cia berbohong ke bu beta, yang jelas cia ingin melindungi ijaa. Cia tidak ingin masalah ini menjadi besar.

"yasudah sini ibu bantu ke uks luka kamu harus di obatin"

"terimakasih bu"

Skip uks.

"CIAAA" suara mira melengking di dalam ruangan uks, semua melihat kearah mira membuat mira merasa malu dan meminta maaf.

"berisik lu malu malu in sumpah" cia kesal saat melihat wajah mira seperti tidak merasa bersalah karna sudah berteriak di ruang uks yang botabenya teman orang sakit, untungnya hanya ada cia dan beberapa penjaga uks.

"hehe ampun bu, lagian lu ngapain sih sama si ijaa gw yakin sih lu bukan jatoh kan? Iya kan?" Tanya mira

"yakali gw bohong" jawab cia seadanya

Mira mendekat kearah cia yang sedang duduk di blankar, kemudian mira membisikan sesuatu.

"lu apain sodara gw ci sampe lu di dorong?"

Cia melotot ada 2 hal yang membuat dia kaget, pertama mira tau kalau cia di dorong, dan yang kedua..

"what ! Lu sodara nya kakel cuek bebek itu?"

Mira tertawa melihat wajah kaget cia, dia sudah menduga yang cia ceritakan semalam itu ijaa saudaranya.

Flashback on.

mira pov.

halo terdengar suara cia saat panggilan tersambung

"halo cia" jawab gw

mir gw mau curhat deh pas denger itu gw langsung ngebenerin posisi duduk supaya lebih jelas denger curhatan cia sahabat gw.

"sok sok"

Gw antusias banget disitu karna ya siapa sih yang gak antusias kalo sahabatnya mau curhat, sebagai sahabat yang baik gw juga pengen jadi pendengar yang baik.

gw abis liatin buku tahunan terus gw liat di kelas XII MIPA 1 ada yang ganteng banget tapi sayang..

"kenapa ci?" Gw heran kenapa cia menggantung kalimatnya

Semenit dua menit gak ada jawaban akhirnya gw nanya lagi dong, terus cia jawab

gapapa, udah ah gw mau belajar see you mira mwahh

Dengan sepihak cia matiin call nya, gw disitu berfikir apa maksud kata tapi sayang. Akhirnya gw paham maksud cia ditambah itu kelas XII MIPA 1..

"fiks si ijaa, untung gw punya otak lemotnya bentar doang" gw ngomong sendiri di kamar walaupun kek orang gila tapi gak gila juga ya.

Mira pov off.

Flashback off.

"Semalem yang lu ceritain itu si ijaa kan? Lu mau bilang tapi ragu itu karna lu tau ijaa cewek kan? Lu suka ci?"

Cia melihat kearah sekitar dia khawatir kalau ada yang mendengar percakapan mereka.

"ngaco lu, yakali kita sama sama cewek bodoh"

"dia pinter lu pinter jadi bukan sama sama cewek bodoh tapi sama sama cewek pinter" mira tertawa lagi lagi karna melihat wajah cia.

Tadi karna wajah cia yang kaget dan sekarang wajah cia yang sedang cengo. Cia tidak habis pikir dengan otak temannya satu ini.

"haduh capek gw ci, ya lagian gapapa kali namanya juga hati gak akan tau dimana dia akan jatuh"

Cia diam dia tidak tau harus menjawab apa, cia menggeleng geleng kan kepalanya, dia tidak mau jatuh cinta ke orang yang sekaumnya, gak boleh terjadi pokonya begitu kata otak cia.

"gaperlu dijadiin beban gitu, nanti juga lu paham sendiri" ucap mira sambil membenarkan posisi dasi sekolahnya.

"lu? Emangnya lu gak jijik gitu kalo misalkan, inimah misalkan ya, misalkan gw su suka ke kak kak ija?" Tanya cia sedikit takut ditambah grogi

"pfft muka lu jangan kaya nahan berak bisa gak? Ya jelas lah gw gak bakal jijik, because your feelings are your right and its business with your heart not with me, kalo misalkan lu bener suka ke si ijaa gw dukung dukung aja asalkan itu beneran dari hati lu bukan karna lu penasaran sama dia"

Cia terharu dengan kata kata dari mira, gak pernah nyesel bisa sahabatan sama mira, cia menyayangi mira seperti adiknya sendiri. Tapi mira juga akan seperti kakak untuk cia jika cia sedang membutuhkan tempat curhat.

"udah ah males gw bahas cinta cintaan mending ke ruang osis yu kita ada rapat bentar lagi" kata cia sambil melihat kearah jam tangannya.

"lets go friend"

Mira membantu cia turun dari blankar, kemudian menggandeng tangan cia. Mereka berdua berjalan beriringan kearah ruang osis.

Sepanjang perjalanan mereka berdua menjadi pusat perhatian, sudah biasa terjadi karna siapa sih yang tida kenal mira keturunan cakra dan cia si ketos imut namun tegas.

RIJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang