19

1.5K 150 0
                                    

Hari ini cuaca sangat terang, seluruh murid chs yang sedang melakukan upacara bendera merasa kepanasan. Tidak banyak dari mereka terus mengeluh kepada anggota osis agar upacara di percepat dan ada juga yang pingsan karna belum sempat sarapan pagi ini.

Cia berpatroli melihat seluruh barisan peserta upacara, dia terkenal tegas jika sudah melakukan tugasnya. Untung saja mereka tidak ada yang macem macem semuanya baris dengan rapih.

Saat sedang bertugas matanya tidak sengaja melihat mobil ija memasuki halaman sekolah, dia berlari menuju parkiran tepat dimana ija memarkirkan mobilnya.

Cia menunggu ija sampai keluar mobil, dan saat ija keluar cia malah menyambutnya dengan senyuman dan itu mampu membuat dahi ija berkerut. Tumben gak ngereog begitu kurang lebih pikir ija.

"Pagi kak ija, kenapa kakak telat? Dan kakak tau kan kalau telat harus ngapain" ucap cia masih dengan senyumannya

"Apa"

"Kakak harus ikut aku keruang osis buat tanda tangan surat pernyataan kalau kakak telat"

Ija tidak menjawab dia langsung pergi begitu saja melewati cia.

"Kak ija mau kemana" panggil cia

"Ruang osis"

Cia mengangguk dan langsung berlari untuk menyamai langkah ija menuju ruang osis.

"Kak ija kenapa harus telat terus datangnya padahal kan datang tepat waktu itu keren loh"

ija tetap tidak menjawab dia terus berjalan dan mengabaikan cia.

"Kak ija gausah cuek bukannya semalem kakak baik ya"

"Kak ija udah sarapan belum?"

Pertanyaan dan pernyataan yang cia lontarkan tidak ada satupun yang ija jawab, cia mendengus padahal semalem ija biasa aja kenapa sekarang cuek lagi.

Mereka berdua sampai di ruang osis dan ija langsung mengambil surat pernyataan yang ada di laci meja ketos kemudian dia menandatangani surat itu.

Ija keluar dari ruang osis untuk menuju kelasnya sedangkan cia hanya melongo bukan karna ija pergi tapi karna ija tau kalau surat pernyataannya ada di laci ketos. Tapi tidak lama dia tersenyum karna sudah jalan bareng sepanjang koridor bersama crush hatinya. Kadang dia bergidik ngeri jika membayangkan dirinya senyum senyum sendiri tapi rasa senang itu tidak bisa cia sembunyikan.

.

Jam istirahat sudah berbunyi seluruh siswa langsung menyerbu kantin, berbeda dengan jay dia mampir dulu ke ruang kelas XI MIPA 1 untuk mengajak cia makan bersama.

"Cia ada?" Tanya jay kepada salah satu murid XI MIPA 1

"Cia lo di cariin nih"

Cia yang di teriaki siswa tersebut langsung berjalan keluar setelah dia membereskan buku bukunya

"Loh kak jay mau ngapain ketemu aku"

"Mau ngajak lu ke kantin bareng mau gak"

"Boleh kebetulan mira gak masuk hari ini"

"Yaudh yu keburu rame kantinnya" ucap jay seraya menarik tangan cia

Cia diam saat tangannya di genggam oleh jay, dia bingung perasaan apa ini kenapa dia tidak merasakan detakan jantung saat dia berjalan dengan ija.

Di pegang oleh laki laki tulen dan berjalan dengan setengah wanita setengah laki laki sangat berbeda rasanya dalam diri cia.

Dengan ija hanya berjalan itu mampu membuat jantungnya bekerja 2x dari biasanya tapi dengan jay dia hanya merasa gugup sebagai kakel dan dekel.

RIJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang