21

1.7K 138 0
                                    

Mira keheranan dengan cia yang senyum senyum sendiri, dia sedari masuk sekokah sampai sekarang jam istirahat kelakuannya sangat aneh seperti kesurupan.. mira bergidik ngeri yang benar saja baru sehari ditinggal dan temannnya sudah kemasukan setan?

"Ci lo kenapa sih gw takut liatnya"

"Gapapa mood gw lagi bagus aja"

"Bagus sih bagus tapi gw takut lu gila"

Cia mengangkat kedua bahunya sambil terus memakan bakso dengan senyum yang merekah. Mira tidak tahu saja kalau cia tengah memikirkan kejadian kemarin sore.

"Hai sayang" sapa dhani saat sudah duduk di samping mira

Dhani tidak sendiri dia bersama steven yang sekarang duduk di samping cia. Dhanj melihat cia aneh steven pun keheranan dengan cia yang senyum senyum sendiri.

"Lo kenapa paok" tanya dhani

"Kepo lo"

"Ci kamu gak sakit kan?" Sekarang gantian steven yang bertanya

"Nggk ko malah hari ini tuh kaya bahagiaaaaa bangettt" ucap cia sambil tersenyum sampai mira terus terus an bergidik ngeri

"Horor tau gak lo gini terus dari pas masuk gw jadi ogah deket nya juga"

"Jahat lo mir temen seneng malah gamau deketin" sewot cia

"Lagian lo senyum senyum sendiri mana gak cerita lagi kenapa"

"Udah sayang mending kamu suapin aku biarin aja si cia biar dikira gila sama seisi kantin"

Cia mendengus namun sesaat kemudian dia tersenyum lagi, cia bangkit menuju stand minuman kemudian kembali ke meja tempat dimana teman temannya berada.

"Gw duluan ya oiya mir bayar dulu makanan gw dong ntar gw ganti, bye stev bye paok"

Mira steven dan dhanu saling tatap ketika manusia 1 itu pergi begitu saja. Terutama mira yang harus dengan suka rela membayar makanan si gila senyum itu.

"Lo gak ngedukun kan stev" celetuk dhani dan langsung di tatap horor oleh steven

.

Cia berjalan sambil membawa minuman menuju ruang musik, cia tau seseorang yang ingin sekali dia temui ada disana. Siapa lagi kalau bukan ija yang bikin cia seperti orang gila sedari masuk sekolah.

Cia masuk keruang musik dan benar saja ija sedang duduk di kursi pemain piano, alunan music yang ija tekan membuat cia merasa tenang. Cia tidak ingin mengganggu aktivitas ija sampai akhirnya bait lagu terakhir telah ija selesaikan.

Cia bertepuk tangan yang mampu membuat ija terkejud kemudian dia menatap dingin ke arah cia.

"Hehe piss kak, oiya nih minum dulu" cia memberikan minuman yang sengaja ia beli kemudian dia duduk di kursi dekat ija duduk

Ija menerima minuman yang cia kasih dan langsung di teguk kebetulan dia haus karna tidak ke kantin untuk membeli minum.

"Kakak ko jago sih mainin pianonya, aku gak nyangka kirain kakak itu bisa nya bolos bolos dan bolos"

"Makasih"

Cia mengangguk tapi sambil terus menatap ija tidak lupa senyum manisnya. Tangan ija terulur untuk mengusap puncak kepala cia, di usap lembut membuat pipi cia merah.

Kenapa kak ija tiba tiba manis sih kan aku jadi meleleh!!

"Jangan senyum gitu"

"Kenapa?"

"Kaya orang stres"

Sudah di angkat ke langit oleh tingkahnya kemudian di jatuhkan kembali kebumi oleh ucapannya. Cia mempout kan bibirnya dia kesal bagaimana bisa ija menyebutnya stres!!!

RIJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang