Perpustakaan memanglah tempat yang cocok untuk berdiam diri, pengharum ruangan alami dari buku buku tebal di tambah ac yang sepoi sepoi membuat suasana nyaman dan tentram.
Kesendirian menyelimuti seseorang, duduk di meja perpus paling pojok dengan buku di tangannya dan hedset di telinganya membuat dia larut dalam tenangnya suasana perpustakaan pada jam ke 2.
Alunan musik dari hedset membuat dia merasa tenang seolah hanya ada dirinya bersama dengan irama irama yang mengalun membentuk sebuah kenyamanan.
I just wish I was right for you
Lirik lagu tersebut menjadi akhir dari seluruh nada menjadi sunyi, seseorang itu mengambil hedset nya lalu memasukannya kedalam saku baju, dan buku yang tadi dia baca kembali di simpan di rak. Baru saja ingin berjalan kearah pintu keluar perpustakaaan bel tanda istirahat telah berbunyi, dia melangkahkan kaki nya menuju kantin sekolah untuk membeli makanan agar perutnya tidak meronta ronta meminta di isi.
Setiap langkahnya seirama dengan dentuman yang di hasilkan oleh sepatunya, berjalan melewati siswa siswi yang sedang memperhatikan dirinya.
Sebuah senyuman terukir di wajahnya setiap kali bertemu dengan murid chs. Mia Nashwa Pangestu. Seorang siswi dengan paras yang cantik sedikit tinggi bulu mata yang lentik hidung mancung, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan wahai para buaya chs.
Mia adalah murid pertukaran pelajar dari SMA sebelah ke chs, dia duduk di bangku kelas XI MIPA 1 namun hari ini hanya berjalan jalan untuk mengetahui bagian bagian chs.
Ramah, itulah sifatnya. Dia selalu tersenyum kepada orang siapapun itu tanpa pandang bulu sebagai tanda sapa, dan memberi kehangatan karna senyuman ikhlas itu. Menurutnya tersenyum sangatlah mudah hanya menarik bibir dan akan menorehkan kebahagiaan kepada orang sekitar.
.
Mia sampai di salah satu stand penjual makanan yaitu mie ayam, mia memesan 1 mangkuk mie ayam tidak pedas karna dia tidsk suka pedas sama sekali. Sesudah membayar, mia membawa mie ayam nya menuju salah satu meja kosong, saat duduk disana seluruh murid memperhatikan kearah mia, dan sang empu merasa aneh apakah ada yang salah dengan dirinya? Memilih acuh itulah yang di lakukan oleh mia.
Saat sedang nyantai menyantap mie ayam tiba tiba mangkuk mie tersebut melayang dan tumpah semua di atas meja, mia kaget setengah mati lalu dia melihat kesamping disana terlihat 3 orang perempuan berdiri yang 1 terlihat songong dan yang 2 bercak pinggang. Terlihat seperti 1 bos 2 bodyguard(?)
"Ada yang bisa aku bantu kak?" Tanya mia tentu saja dengan senyuman
"Lo ngapain duduk disini?" Tanya salah satu bodyguard sebelah kiri yang mia ketahui namanya itu nela mia lihat dari nametag nay.
"Makan mie ayam kak dan cuma meja ini yang kosong ada yang salah?" Jawab mia masih santai karna dia tidak paham dengan situasi seperti ini
"Lo tau ini meja siapa?" Sekarang yang paling depan yang nanya yaitu si bos nya
"Meja kantin or sekolah maybe, why?" Jawab mia
"Hahaha lo pasti murid baru ya" sekarang giliran antek antekan yang sebelah kanan bersuara
"Iya aku murid pertukaran pelajar sama namla (murid ipa 2 chs yang menjadi siswi pertukaran pelajar)"
Cewek paling depan atau clara berjalan mendekat kearah mia, dengan cepat clara menarik rambut kuncir kudanya mia kebelakang.
"Lo tau? Ini bangku gw dan gak ada satu orang pun yang boleh duduk disini paham!"
Mereka menjadi tontonan gratis murid chs yang sedang istirahat, terutama mia seorang murid baru yang langsung mendapatkan buli an dari murid chs.
Mia meringis sakit dan menahan agar air matanya tidak turun karna kepalanya snagat sakit seperti rambut rambutnya di tarik kuat.
"Kak aku mohon lepasin.. aku gatau ini meja kakak aku mohon hiks ini sakit" mohon mia bahkan dia sudah menangis karna kepalanya seperti mau lepas.
"Lo jangan harap bisa lep-" belum selesai berbicara clara sudah di dorong oleh seseorang hingga membuat tarikan di kepala mia lepas.
Clara menatap seseorang di depannya, dia ingin sekali marah namun tidak bisa. Dan orang tadi ija, dia sedang berjalan dari perpus 2 menuju kelasnya namun melihat ramai ramai dan ija melihat ada pembulian.
Sebenarnya dia malas sekali mengurus hal tidak penting seperti ini tapi saat melihat apa yang terjadi ija langsung menghampiri kerumunan dan langsung mendorong clara hingga terjatuh di lantai.
Ija menatap benci kearah ke clara yang berpura pura merasa kesakitan agar dia di kasihani oleh ija namun nyatanya dia ditinggalkan begitu saja. Ija berjalan sambil menarik tangan mia menjauhi kerumunan kantin dan membawanya ke arah taman.
.
Setelah sampai taman ija melepaskan genggaman tangannya dari tangan mia, dia mengisyaratkan mia untuk duduk. Mia yang paham arti mata nya pun langsung duduk kemudian disusul oleh ija. Sebentar suasana terasa awkward, akhirnya mia membuka suaranya agar tidak terlalu canggung, mia mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan ija dan yang kalian pikir pasti di tolak? Nyatanya salah! Ija menerima uluran tangan mia. Waw author aja kaget bagaimana mungkin mia si anak baru dapat membuat ija si kulkas beku nurut padanya? Sangat sangat sangat langka.
"Kenalin kak aku mia" kata mia tentu saja dengan senyuman manisnya
"Ija" sekarang ija yang mengenalkan dirinya kepada mia dan langsung melepaskan salaman nya.
"Kak ija? Eumm makasih ya tadi udh bantuin aku" mia merasa berhutang budi pada ija, jika tidak ada dia mia bisa bisa jadi seperti gorengan oleh genk nya clara.
"Lu jangan cari masalah sama mereka apalagi lu anak baru" jawab ija kemudian dia bangkit lalu pergi meninggalkan mia sendirian di taman.
.
Dari kejauhan terlihat sepasang mata tengah memperhatikan mia dan ija, seseorang pemilik mata tersebut meremas roknya pertanda dia kesal karna si anak baru itu sudah bisa mendapatkan hati ija. Lihatlah ija di buat luluh olehnya hanya dalam sekejap? Sedangkan orang yang sedang memperhatikan itu sudah mencoba mendekati ija namun hasilnya selalu di benci oleh ija.
Cia, dia ingin sekali menangis dadanya naik turun pertanda dia kesal setengah mati karna cemburu. Tadi saat dia akan ke kantin, cia melihat ija menarik seorang perempuan akhirnya cia mengikuti dari belakang dan sampailah ditaman sekolah.
Cia melihat semuanya dimana ija menerima uluran tangan mia dan ija bersikap lembut pada mia.
"Kenapa gw kesel ya? Apa gw cemburu? Artinya gw beneran suka sama kak ija?" Analog cia dengan dirinya sendiri, cia semakin bingung dengan dirinya yang selalu plin plan memilih antara jay atau ija.
Cia tidak mau memikirkan hal tersebut berlebihan, dia kembali ke kelasnya untuk sedikit meredakan emosi nya saat bayang bayang ija menerima uluran tangan mia.
"Masih cantikan gw" kata cia dalam hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
RIJA
Teen Fiction18+ Bagaimana bisa seorang rija menyukai wanita bawel yang selalu menjadi kebencian dia? apakah ini karma?