Cia melihat jay duduk di dalam aula sambil mengobrol dengan teman temannya yang lain namun tidak ada ija disana kemudian dia mencari cari dimana ija.
Cia berjalan di sekitar aula namun dia tidak menemukan ija, lalu cia berlari menuju ruang musik dan perpustakaan tapi disana juga ija tidak ada. Cia langsung berlari menuju taman belakang dia yakin ija berada di sana.
Saat sampai di taman belakang, cia melihat ija tengah duduk sambil memangku sebuah gitar, anak itu ternyata banyak keahliannya begitu pikir cia. Dia melangkahkan kakinya menghampiri ija, kemudian dia duduk tepat di samping ija namun sang empu hanya diam seperti tidak peduli akan keberadaan cia.
"Ngapain kesini"
"Kakak ngapain disini sendirian padahal orang orang lagi pada ngumpul disana"
"Gw gak tertarik"
"Karna kakak tertariknya cuma sama aku iya kan?" Cia hendak mencolek pipi ija namun langsung di tepis oleh ija.
Cia menyerngitkan dahinya ada apa dengan ija?
"Ke- kenapa kak?"
"Lu jangan baper sama sikap gw kemarin itu cuma tantangan buat deketin cewek" jawab ija kemudian membuang muka sambil memetik senar gitar asal
"Kakak pasti bohong, plis cerita aku gak percaya sama kata kata kakak"
"Lu pikir gw bisa jatuh cinta sama lu segampang itu? Bahkan gw gak tertarik sama perempuan."
Mata cia memanas hatinya seperti habis di robek oleh pisau yang tajam sangat sakit.. cia berdiri dia hendak pergi namun sebelum itu cia mengucapkan kata kata yang membuat ija termenung.
Cia pergi meninggalkan ija dengan segala pikirannya, cia berlari menuju kamar mandi dia ingin mencuci mukanya agar tidak menangis karna acara belum selesai. Cia menatap pantulan dirinya di kaca wastafel dia tidak bisa menahan air matanya.
"Gak mungkin kan kak ija kaya gitu? Tapi bener kata dia gak mungkin kak ija secepat itu bisa bersikap baik.. tapi hiks" cia terus menangis di kamar mandi sendirian tidak peduli dengan acara di depan sana, cia hanya ingin dirinya merasa lega dan berharap sakit di dadanya segera menghilang
Cia terisak beberapa menit kemudian dia mencuci wajahnya berusaha untuk terlihat baik baik saja, dia harus kembali ke acara karna dia penanggung jawab semua ini.
Setelah memastikan dirinya rapih kembali, cia berjalan keluar kamar mandi berusaha untuk terlihat baik baik saja agar tidak ada yang menciduk kalau dirinya habis menangis.
Tanpa cia tahu ada seseorang yang sedang memperhatikan cia dari balik pohon, orang tersebut merasa bersalah telah membuat wanita yang dia cintai menangis. Ingin sekali memeluknya lalu mengatakan kalau dia sangat mencintai wanita itu, namun kembali lagi kepada takdir mungkin ini jalan terbaik untuk kedepannya.
Ija berjalan keluar dari persembunyiaannya, dia melihat semua dimana cia menangis terisak dan berusaha untuk terlihat baik baik saja. Sakit sekali membiarkan seseorang yang di cinta menangis apalagi semua itu karna diri kita, namu ija harus berbuat apalagi dia memutuskan untuk mengalah demi jay sahabatnya..
.
Sekarang hari sudah sore seluruh siswa atau tamu yang hadir dalam acara perlombaan pentas seni sudah pulang. Acara sudah selesai dari setengah jam yang lalu namun sayang chs tidak menjadi juara pertama namun chs menjadi juara tuan rumah terbaik sepanjang perlombaan seni tari ini.
Anggota osis dan anggota eskul seni tari membantu petugas keberihan sekolah membersihkan ruangan aula. Menata kembali kursi kursi seperti semula dan juga merapihkan seluruh barang barang yang sudah di pakai dalam acara tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIJA
Teen Fiction18+ Bagaimana bisa seorang rija menyukai wanita bawel yang selalu menjadi kebencian dia? apakah ini karma?