28

1.6K 140 6
                                    

Cia bercermin sambil memperhatikan dirinya sendiri, dia terlihat sangat cantik dengan gaun selutut dan sedikit polesan make up.. cia malam ini akan menempati janjinya untik bertemu dengan orang tua jay, jantung cia sedikit berdetak lebih cepat dari biasanya karna ini kali pertama cia bertemu dengan orang tua jay. Apa respon mereka nanti saat melihat cia intuk pertama kalinya..

Cia membuang nafas berat dia segera turun karna jay sudah menunggunya di ruang tamu bersama bunda.

Cia menuruni tangga bak bidadari yang turun dari kayangan atau putri yang turun dari singgasana.

Jay terpaku dengan kecantikan cia malam ini yang 10000000x lipat dari biasanya. Bibir jay sedikit terbuka karna terlalu fokus menatap sang pujaan hati nya datang. Bunda cia hanya tersenyum melihat 2 manusia yang tengah dilanda jatuh cinta.

"Kak jay" sapa cia

Jay sedikit kaget kemudian berusaha menutupin wajah salah tingkahnya.. "eh iya udah siap ci?"

"Kalo belum aku gabakal turun"

Jay hanya cengengesan kemudian dia berpamitan dengan bundanya cia, untung saja ayah cia tidak pulang hari ini jadi tidak perlu di wawancara seperti kejadian sebulan yang lalu dimana jay tiba tiba menjemput cia ke rumah dan kebetulan ada ayahnya.. bukannya main malah seperti di introgasi ketauan mencuri ayam tetangga.

Bunda cia mengantarkan sampai depan pintu sekalian mengunci pintu, malam ini sepertinya dia akan tinggal sendirian dirumah.. "hati hati ya jay jangan ngebit ngebut, kamu boleh pulangin cia besok asal jangan macem macem" ucap luna

Jay terkekeh namun cia melotot tidak paham lagi dengan pikiran bundanya itu.

"Siap tante aman kalo itu, yaudh aku pamit ya tante Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Aku pamit ya bun"

"Iya sayang hati hati ya"

Setrlah berpamitan dengan luna, cia dan jay langsung pergi meninggalkan rumah cia untuk menuju ke rumah jay sebab orang tua jay sudah menunggu dari tadi.

Di perjalanan cia sangat memperlihatkan rasa gelisahnya, dia memainkan ibu jarinya terus menurus dan itu tidak pernah lepas dari pandangan jay. Sengaja jay diam karna menurutnya cia sangat lucu jika seperti itu.

"Kenapa ci?"

"Eh gapapa kak" jawab cia sambil tersenyum

Jay mengambil tangan cia kemudian mengelusnya lembut "udah ya jangan takut gitu orang tua gw gabakal ngigit kok"

"Ish bukan gitu.. aku takut mereka kecewa pas liat aku"

"Gabakal soalnya orang tua gw sendiri yang ngeburu buru buat bawa lu kerumah" jay meyakinkan cia agar tidak terlalu gelisah, dia hanya perlu akrab sebab semuanya sudah jay ceritakan mulai dari kecantikan cia sampai bagaiman cia membuat jay jatuh cinta.

Cia mengangguk kemudian tersenyum agar jay kembali fokus dengan jalanan, cia menarik kembali tangannya yang sedari tadi di genggam jay.

Setelah 20 menit jay dan cia sampai di pekarangan rumah yang cukup luas dengan  nuansa putih cerah, jay turun terlebih dahulu kemudian membukakan pintu mobil sebelah cia. Cia turun dengan sangat elegan dan cantik sekali di pandangan jay.

Mereka kemudian berjalan menuju pintu utama, jay masuk berbarengan sambil memegang tangan cia tanpa berniat melepaskannya.

"Mah aku udah dateng mamah dimana" teriak jay mencari kedua orang tuanya

"Di meja makan sayang langsung kesini aja"

Jay membawa cia untuk menuju ruang makan, disana sudah ada sepasang suami istri yang cia yakini mereka orang tua jay dan seorang wanita dewasa sepertinya dia berumur 23 tahun karna terlihat dari wajahnya seperti sudah cukup dewasa.

RIJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang