Sesuai janji cia dan sahabatnya, cia akan kumlul di rumah mira hari ini. Dia sedang melihat pantulan diri nya di cermin, dirasa sudah siap cia berjalan keluar kamar kemudian dia berpamitan untuk main di rumah mira.
skip rumah mira.
Cia dan dhani sudah tiba bahkan mereka sudah kumpul dengan mira tentunya di gajebo halaman rumah mira, tinggal stev yang belum dateng dia ada keperluan dulu katanya.
"mana pesenan gw" kata cia ke mira
"baru ge nyampe udh nanya pesenan aja lu" sewot mira
"biarin aja dari pada gw liatin lu berdua ngebucin mending kan sambil makan"
"ya ya ya udah di pesen sama mamah gw bawel" mira menyenderkan kepalanya di pundak dhani, kemudian dhani mengelus kepala mira.
"pesenan apa sayang?" Tanya dhani
"mcd sama richeese" jawab mira tanpa mengalihkan pandangannya dari hp dhani yang sedang dia pinjam.
Cia yang jadi obat nyamuk tidak peduli dengan dua manusia di hadapannya, dia memainkan hp nya menscrool intagram. Beranda instagramnya menampilkan akun sekolah chs, kemudian dia menscrool lagi kebawah lalu dia melihat foto jay dengan teman temannya yang menang lomba basket tingkat provinsi.
Tidak lama steven datang dan langsung duduk di dekat cia, dia datang membawa plastik dari minimarket yang isinya minuman serta makanan ringan.
Steven memberi cia coklat kesukaannya, cia menerima coklat itu dengan senang.
"aaaa makasih steven lu paling bisa balikin mood gw" kata cia sambil membuka bungkus coklat.
"ko gw gak di beliin?" Tanya mira
"minta lah ke cowo lu" jawab steven
"aelah lu mah perhatiannya ke si cia doang"
"gw perhatian ke lu yang ada si dhani manyun"
"so tau lu" sewot dhani yang tak terima dengan kata kata steven. Secara tidak langsung steven ngumbar bahwa dhani cemburuan akut.
"halah pas si mira mau ja- mfftt"
Belum sempat steven menyelesaikan ucapannya, dhani sudah menyumpal bibir steven dengan tangannya. Kemudian steven menghempaskan tangan dhani.
"bau tai tangan lo anjir bekas cebok ya"
"matalo liat ini tangan kanan, yakali gw berak pake tangan kanan" kata dhani sambil mengarahkan tangannya ke depan wajah steven.
"jauh jauh lo sana, jelas jelas tangan lo bau" ucap steven
"mau lagi gak? Lumayan bekas gw korekin bool"
"najis"
"stev tadi lu mau bilang apa tentang si dhani?"
Suara mira menghentikan aksi ribut antara steven dan dhani.
Dhani langsung panik mukanya menahan kesel ke steven yang hanya di balas senyum kemenangan dari steven.
"gak ada sayang udah ya kamu lanjut lagi nontonnya tuh kasian cia sendirian aja" kata dhani sambil memegang tangan mira
"jawab dulu pas aku apa tadi kata steven"
"gak ada sayang"
Steven dan cia terus asik menonton tanpa memperdulikan keributan rumah tangga antara mira dan dhani. Sesekali steven mengeluarkan leluconnya saat melihat aksi aksi di film dan di peragakan di hadapan cia yang mampu membuat cia tertawa terbahak bahak.
/=/=/=/=/
Hari sudah perganti petang, sekarang jam menunjukan pukul 16.30. Dhani dan steven sudah pulang lebih dulu karna mereka berdua ada keperluan dengan pak gio guru pjok di sekolahnya.
Cia baru saja pamitan dengan mamahnya mira, dia diantar mira hingga depan rumahnya dan disana sudah ada jay menunggu dengan motor ninjanya.
Cia memang tadi sebelum pulang chatan dengan jay, lalu jay menawarkannya untuk menjemput cia, sudah cia tolak tapi jay ada aja alasannya. Akhirnya cia mengiyakan untuk di jemput oleh jay.
"hati hati ya ci, nitip cia ya kak" kata mira
"aman, udah ci?" Kata jay sambil melihat cia dari spionnya.
"udah kak, gw pulang ya dadah mir" kata cia sambil melambaikan tangannya saat motor jay meninggalkan halaman rumah mira.
Motor jay membelah ramainya kota jakarta disore hari, mereka sesekali mengobrol apalagi saat di lampu merah seperti sekarang.
Sesaat sesudah cia membalas pertanyaan jay, dia melihat di samping kiri nya ada mobil sport yang dia kenali, cia melihat kearah kacanya untuk meyakinkan bahwa mobil itu milik ijaa.
Posisinya mobil tersebut lebih belakang ketimbang motor jay jadi cia dengan gampang mengenali siapa yang menyetir mobil itu. Benar saja disana ijaa sedang melihat kearah cia otomatis tatapan nya bertemu dengan tatapan cia.
Cia kembali melihat kearah depan karna jay sudah menjalankan motornya. Ada rasa tidak ikhlas dari ijaa saat cia mengakhiri tatapannya, karna tidak ingin memikirkan hal tidak berguna ditambah lampu sudah hijau akhirnya ijaa menjalankan kembali mobilnya untuk pulang kerumah.
Kembali ke cia. Dia sudah tiba di depan rumahnya bahkan jay sudah meninggalkan halaman rumah cia beberapa detik yang lalu. Cia masuk kedalam rumahnya yang sepi..
"tumben bunda gak ada dirumah"
Cia masuk kedalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya dikasur, dia menatap langit langit kamar. Tidak lama cia mengantuk akhirnya alam mimpi menjemput cia.
"cia bangun udah malam sayang"
Cia mengerjapkan matanya, perasaan baru saja tadi tidur sekarang sudah malam aja. Cia melihat kearah bundanya sambil mengucek matanya, pipinya iya gembulkan karna masih mengantuk.
"bunda cia masih ngantuk ihhhhh"
"kamu belum mandi belum makan sayang, sana mandi dulu terus makan" kata bundanya
"ayah ada bun?" Tanya cia
"gak ada dia keluar kota buat beberapa hari kedepan" jawab luna
"beneran? Yeayyyy cia bisa bebas"
Luna hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya saat melihat cia kesenangan, dia juga ikut senang jika melihat anak anaknya bebas tapi tidak mungkin luna mendoakan suaminya leegi keluar kota terus karna luna selalu merindukan Edlyn walaupun Ed sedikit cuek terhadapnya.
"yaudh cepet mandi cia bunda tunggu di bawah sama abang"
"siap bunda" cia memperagakan ala ala hormat saat upacara bendera.
Luna keluar kamar cia tidak lama cia turun dari kasurnya dan langsung mandi.
/=/=/=/=/
Di kediaman mansion hendra suasananya sedang hening menikmati makan malam, hendra nay dan ijaa makan dengan tenang karna hendra sudah memperingatkan agar setiap makan tidak ada suara apapun selain dentuman antara sendok dan piring.
Ijaa selesai lebih dulu kemudian dia beranjak dari meja makan untuk pergi ke kamarnya.
Hendra juga selesai dia mengikuti ijaa ke kamar putri kesayangannya, dia masuk kedalam kamar ijaa tanpa mengetuk pintu kebetulan pintunya tidak terkunci.
Ijaa melirik sekilas ke papihnya setelah itu dia melanjutkan kegiatan belajarnya. Hendra duduk di sampin ijaa, dia memperhatikan ijaa sedang pokus belajar, kemudian hendra mengambil pulpen ijaa secara tiba tiba dan langsung hendra umpetin di belakang tubuhnya.
"apa apaan sih papih ganggu ijaa belajar" kata ijaa kesal karna belajarnya di ganggu oleh hendra.
"gak kangen papih emang? Papih kangen main berdua sama kamu" jawab hendra
Ijaa bangkit dari kursinya, dia berjalan kearah balkon kamar untuk melihat bintang bintang gemerlap di langit yang gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIJA
Teen Fiction18+ Bagaimana bisa seorang rija menyukai wanita bawel yang selalu menjadi kebencian dia? apakah ini karma?