09

1.9K 163 0
                                    

Cia datang pagi sekali ke sekolah, dia harus mengerjakan sesuatu dulu di ruang ro.

Setelah satu jam atau lebih tepatnya puk 06.45 cia keluar dari ruang ro, dia harus keruang kelasnya karna sebentar lagi jam pertama akan segera di mulai.

Saat akan sampai keruang kelasnya cia diberi tahu oleh anak kelas 10 bahwa dia di panggil bu iren untuk ke ruang guru. Dengan buru buru cia menyimpan tas nya dan langsung ke arah ruang guru.

ruang guru

Saat cia masuk banyak guru yang berlalu lalang bersiap masuk kelas karna jam pelajaran sudah dimulai, tidak lupa cia juga menyalimi guru yang kebetulan berpas pasan.

Cia langsung berjalan ke meja bu iren, dia disambut oleh senyuman ramah bu iren. Memamg bu iren terkenal dengan guru paling ramah seantero sekolah chs, lesung pipitnya selalu menjadi candu saat dia mengeluarkan senyumannya.

"ada apa bu?" Tanya cia ke bu iren

"ibu udh minta ijin ke pak sandi kamu mau ibu pinjem dulu, tolong bawain ini ke kelas ya nanti kamu juga tau kalo udah disana" jawab bu iren sambil menunjuk tumpukan kertas folio

"baik bu"

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju ruang kelas bertuliskan XII MIPA 1.

Saat sadar ini ruangan ijaa, jantung cia seperti akan copot dari tempatnya, ntahlah kenapa jantungnya bekerja 2x lebih cepat padahal tadi biasa saja.

Cia tetap mengikuti bu iren masuk kekelas tersebut, dia menyimpan tumpukan folio di meja guru, dan dia di suruh oleh bu iren untuk duduk di kursi kosong paling belakang.

Cia mengikuti perintah bu iren, sesekali dia tersenyum ke kakak kelasnya agar tidak terlihat jutex.

Saat akan sampai ke tempat duduk, pandangan cia dan ijaa bertemu mereka berdua mengunci pandangannya, sampai akhirnya cia langsung memutuskan pandangan tersebut kemudian melanjutkan langkahnnya ke arah kursi kosong.

"jantung gw kek mau loncat, mana tuh kakel depan gw lagi, gw takut mati sumpah" cia mengeri jika membayangkan menatap wajah dinginnya tapi matanya berbeda dari sorot matanya, cia merasakan kehangatan.

"ok semuanya kalian pasti kenal itu adek kelas kalian, dia disini akan membantu saya untuk merekam kegiatan pembelajaran hari ini sebagai dokumentasi saya untuk dosen saya"

Bu iren memang masih muda, dia saat ini sedang menjalani sekolah S2.

Bu iren berjalan kebelakang dan mengarahkan cia untuk cia ikuti. Karna cia tidak lemot dia langsung paham.

skip kegiatan pun selesai bu iren sudah menutup kbm hari ini di kelas XII MIPA 1, sekrang cia sedang mengobrol dengan bu iren di depan kelas tepatnya di meja guru.

Seluruh murid XII MIPA 1 sudah di perbolehkan istirahat, semuanya keluar kelas kecuali ijaa. Dia sedang membaca buku dengan erphone, cia melihat kearah ijaa yang tidak peduli jam istirahat.

Bu iren mengikuti arah pandang cia, dia tersenyum dalam pikirannya cia kayanya suka ijaa.

"dia emang gapernah ke kantin"

Cia kaget mendengar kata kata bu iren, sepertinya bu iren memperhatikan cia yang selalu mencuri pandangan ke ijaa.

"santai aja wajar anak muda menyukai seseorang"

Sekarang cia benar benar kaget dengan ucapan bu iren, rupanya bu iren menyadari perasaan cia. Tapi kan ijaa cewek masa bu iren tidak tau?

"tapi bu dia kan-"

"cewek?"

Ucapan cia terpotong oleh kata kata bu iren, cia bingung dengan gurunya ini bagaimana bisa dengan mudahnya berkata seperti tadi sedangkan dia tau cia dan ijaa sama sama perempuan.

"semua berhak mencintai, egois jika kamu menahan perasaan mu ci, biarkan dia keluar lalu tunjukan bahwa kamu tulus mencintainya"

Cia sendiri saja bingung dengan perasaannya, bagaimana bisa bu iren berkata seperti itu, apa dia tidak jijik mempunyai anak muridnya yang menyukai sesama jenis?

"cia lagi gasuka siapa siapa bu"

Cia tidak ingin ambil pusing dia ingin segera beristirahat. Setelah semua selesai cia pamit duluan untuk istirahat, dia pun menuju kantin untuk membeli makanan.

skip dikantin.

"kak cia tunggu, ini ada surat dari seseorang"

Cia memghentikan langkahnya saat adek kelasnya memanggil, kening dia berkerut saat menerima surat yang di berikan adek kelas.

"dari siapa dek?" Tanya cia

"gatau kak gakenal tadi orangnya deket tangga terus nyuruh ngasihin ke kakak, yaudh aku permisi ya kak"

"oh gitu yaudh makasih ya"

Cia memasukan surat itu kedalam saku rok nya, karna sekarang dia sangat lapar tadi pagi belum semlat sarapan. Cia langsung membeli rice book dan susu kotak, setelah itu dia menuju meja yang sudah ada mira, dhani dan steven.

Cia duduk di kursi pinggir mira, dia menaruh makanan serta minumannya, lalu dia memakannya tanpa bersapa terlebih dahulu dengan mira, dhani dan steven yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik cia.

"buset lu kaya belum makan setaun aja ci" celetuk dhani

"syuttt" cia memperintahkan dhani diam, setelah itu dia melanjutkan makannya.

"udah biarin aja tadi pagi dia dateng awal pasti belum sarapan" kata steven

Duh steven memang peka, begitu kata cia dalam hati.

"ko lu tau stev?" Tanya mira

"gw dateng pagi tadi soalnya kumpulan dulu futsal, terus liat cia jalan ke ro" jawab steven sambil memakan bakso

Steven memang anak futsal, bahkan dia kapten di tim futsalnya, dan dhani? Dia mah preman sekolah. Begitu kata murid chs.

Mira dan dhani hanya mengangguk tanda paham.

Cia selesai dengan acara makannya, dia meminum susu kemudian mengelap mulutnya dengan tisu. Mata cia berbinar saat melihat di depan steven ada ice cream vanila, dia menatap mata steven dengan pupy eyes.

"mau? nih" kata steven sambil memberikan mangkuk ice creamnya.

"BENER? Wahhh makasih steven ganteng lu emang paling peka deh" cia langsung memakan ice creamnya dengan lahap

Mira dan dhani lagi lagi keheranan dengan tingkah aneh cia, ya memang cia selalu aneh tapi kali ini seperti orang kesurupan setan lapar.

Steven terkekeh saat melihat noda ice cream di bibir cia, dia mengamb tisu dan langsung mengulurkan tangannya untuk mengelap bibir cia.

Cia diam memperhatikan steven yang dengan lembut mengusap ice cream di bibirnya, dia tersenyum saat steven selesai.

"makasih ya stev" ucap cia

Tidak sengaja mata cia bertemu dengan mata elang seseorang, matanya terlihat tajam namun tatapannya sangat hangat di perasaan cia.

Ijaa sedari tadi melihat drama romantis antara steven dan cia, dia menatapnya tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun.

Bukan cemburu menurut ijaa dia hanya tertarik oleh drama tersebut, sangat muak melihat orang yang so romantis seperti steven. Rasanya ijaa ingin memusnahkan orang yang selalu so romantis di depan umum.

Matanya tidak sengaja bertemu dengan mata cia, dia tetap menatap cia tanpa mengalihkan pandangannya. Ada rasa benci karna cia sudah berani memegang tangannya walaupun belum, itulah alasan ijaa memancarkan tatapan tajam.

RIJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang