1. Adinda Putri Pratama

69 12 2
                                    

Pagi hari yang cerah, sinar matahari terlihat terang menembus jendela ruangan berukuran 6 x 7 meter bernuansa abu muda dan pink. Berjarak 1 meter terdapat ranjang empuk berbalut badcover pink bergambar bunga mawar kecil. Tampak di atasnya seorang gadis mungil berusia 12 tahun sedang tertidur lelap. Ruangan dengan wangi khas bunga mawar adalah kamar istimewa seorang putri dari pasangan kaya raya Bayu Pratama dan Anisa Maharani.

Tok..tok..tok..suara ketukan berasal dari luar pintu kamar.
"Neeeng, banguuun!! Ayo sarapan, Ibu sama Bapak sudah menunggu di bawah" Ujar Bi Mirna, seorang ART berusia 35 tahun yang sudah bekerja selama 10 tahun di rumah tersebut.

"hmmmhh, iyaaa Bi, sebentaar" ucap seorang gadis dengan suara serak khas bangun tidur.
Segera membuka badcover yang telah menyelimutinya.

"5 menit yaa Bi, nanti Dinda ke bawah" ucap seorang gadis sambil duduk dari tidurnya. Adinda Putri Pratama, itulah nama lengkapnya. Gadis dengan rambut pirang lurus yang panjang, kulit putih, bola mata coklat, dan bibir mungil pink merona, layaknya seorang putri dari negeri dongeng.

Bergegas ia bangun untuk merapikan tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi agar rasa kantuknya menghilang.

"Ahhhh, segarnyaaaa" ujarnya sambil bercermin lalu perlahan mengelap wajahnya.

Langkah kaki menuruni anak tangga terdengar dari ruang meja makan bawah.
"Selamaat pagiii Maah, selamat pagiii Paah" ucap Dinda sambil mencium pipi kedua orangtuanya lalu bergegas duduk untuk bersiap menyantap sarapan.

"Pagii jugaa sayaaaang" jawab Bu Anisa sambil membelai rambut putri kesayangannya.

Terlihat roti selai strawberry dan susu coklat hangat telah tersedia di hadapan Dinda. Sarapan yang sama layaknya menu favorite ia setiap hari sejak ia berumur 10 tahun.

"Sayaang, apaa kamu ngga bosan sarapan itu setiap hari, cobalah sesekali makan sayur atau minum jus di pagi hari" ucap Pak Bayu yang tengah menyantap nasi goreng buatan Bu Anisa.

"Ngga Paaah, ini adalah sarapan teristimewa bagi akuu, apalagi ini buatan Mamah,,mmmm pokonya dua jempol buat Mamah" balasnya sambil mengacungkan dua jempol ke Bu Anisa.

"Mmm,, kamu ini bisa ajaa, dia ini Paah, kalo udah sukaa sama satu hal, kayanya bakalan suka seumur hiduup,," balas Bu Anisa sambil mencubit hidung putrinya.

"Aduuh Mamaah apaan sihh,," rajuk Dinda

"Hahaha, iya ya Maaah,," balas Pak Bayu dengan tawanya.

"Sudah sudaah, ayo habiskan makanannya" ucap Bu Anisa.

"Siaaap Ibu Ratuuuu" jawab Pak Bayu dan Dinda secara bersamaan sambil memberi isyarat hormat pada Bu Anisa.

Pagi yang cerah dengan keluarga harmonis yang setiap hari diiringi dengan gelak tawa dan kasih sayang. Rumah besar itu tak pernah sepi, selalu hangat dan ceria.

"Ahhhh, saya mah bersyukur pisan Kang bisa kerja disini, apalagi lihat Ibu sama Bapak sangat bahagia memiliki putri cantik dan baik seperti Neng Dinda" ucap Bi Mirna kepada suaminya.

"Iyaa Bu samaa, akang juga betah kerja disini, semoga keluarga ini selalu diberi kebahagiaan terus ya Buu" ucap Mang Agus.

"Iyaa, aamiin Kang" balas Bi Mirna.

Pasangan suami istri itu diam diam memperhatikan keluarga Pak Bayu dari balik jendela dapur sambil menyantap sarapannya. Bi Mirna adalah ART yang sangat dipercaya oleh keluarga tersebut karena keapikan dan kejujurannya, sedangkan Mang Agus adalah orang penting dengan berbagai tugas di rumah tersebut mulai dari tugas sebagai sopir Dinda, tukang kebun, penjaga keamanan, bahkan lawan main catur Pak Bayu yang tidak pernah terkalahkan.

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang