16. Penculikan Dinda

13 3 0
                                    

Satu semester pun sudah berlalu dengan cepat. Kembali Adinda menjadi siswi terbaik di semester ini, nilai yang sangat bagus juga berbagai kegiatan yang ia ikuti mendapat penghargaan termasuk lomba menyanyi. Pertemanannya dengan Kirania menjadi semakin akrab, bahkan mungkin bisa dibilang sudah seperti keluarga sendiri. Umur mereka tak terpaut jauh, hanya berbeda beberapa bulan saja.

Sementara Doni, seperti dugaan kedua sahabatnya, ia berubah menjadi lebih baik dan semakin menempel pada Dinda, menyembunyikan perasaannya dibalik hubungan kakak adik. Baik Kirania maupun Doni, semakin mengenal kebiasaan rutin Dinda. Sebelum liburan semester, sekolah mereka mengadakan pesta malam.

Malam ini tepat pukul 07:30 WIB, suasana rumah Dinda begitu riuh

"Dindaaaa, lo pake baju warna apa?" teriak Kirania dari kamar lantai bawah

"Aku pake warna biru mudaa" jawab Dinda dari kamar atas

"Okeee, gue juga pake warna yang sama" teriak Kirania

Ya, sejak dua bulan lalu Kirania pindah ke rumah ini atas permintaan Dinda sendiri. Ia sudah menganggap Kirania sebagai kakaknya sendiri dan tentunya atas persetujuan si misterius

Tepat pukul 8 malam mereka telah siap memasuki mobil untuk diantar oleh Mang Agus. Di dalam mobil, mereka saling sibuk membenarkan dandanan masing-masing, sampai mereka tiba di sekolah.
Langkah keduanya semakin mendekati aula, terlihat semua pandangan tertuju ke arah mereka.

Decak kagum tak henti terdengar dari setiap siswa dan siswi. Dinda mengenakan dres lengan panjang dengan tinggi beberapa cm dibawah lutut, rambut dikepang pinggir lengkap dengan jepit berbentuk mawar, sepatu hils putih dengan tambahan tas jinjing putih bermutiara menambah keanggunannya. Sementara Kirania mengenakan dres lengan pendek, tinggi selutut berwarna biru muda, rambut cepol atas dengan ikat mutiara, ditambah dengan hils hitam dan tas selempang hitam berganci kepala beruang coklat.

Perlahan Doni melangkah menuju arah mereka berdua, tapi sayangnya tatapan dia hanya tertuju pada Dinda.

"Haiii de"

"Hallo kaak"

"Ayo kita masuk" ajak Doni menggenggam tangan Dinda menuju kursi tempat ia duduk tadi

"Pastii kan gue ditinggal lagi" gerutu Kirania yang langsung menyusul langkah mereka

Mereka bertiga duduk bersamaan. Terlihat segelas jus strawberry siap terhidang di atas meja

"Ini buat kamu" ujar Kak Doni memberikan segelas jus tersebut

"Buat aku? Ngga ada kak?" tanya Kirania

"Kita minum berdua aja yaaa,," jawab Dinda

"Duuuhhh baiknya adindakuuuu" ucapnya kemudian mencubit pipi dinda sahabat kesayangannya

Doni tak henti melihat Dinda dengan tatapan hangat, seolah memiliki arti iba tertentu

"Kakak kenapa liatin aku kaya gitu?"

"Ahhh,, nggaaa.. Sebenernya kakak ada hadiah buat ade, bukan maksud apa apa sih cuma yaaa ini penghargaan aja buat ade karena udah jadi siswi terbaik di semester ini"

"ahhhh, padahal ngga usah repot repooot"

"Tapi ntar yaaaa, kakak ambil dulu di mobil"

Doni bergegas pergi mengambil menuju area parkir.

"mau kemana tuh kak doni?" tanya Kirania penasaran

"Katanya mau ambil hadiah buat akuuu"

"Ohhh,, hehehehe sorry ya gue lupa hadiah buat lo, ntar aja yaaa"

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang