23. Perasaan Kirania

7 3 0
                                    

Pagi itu dia berangkat sekolah tanpa ditemani Dinda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu dia berangkat sekolah tanpa ditemani Dinda. Di depan gerbang sekolah, terlihat sosok Doni yang sedang menunggu mobilnya berhenti. Segera Kirania keluar

"Hai Ran, mmm, mana Dinda?" tanya Doni

"Ohh, dia ngga masuk sekolah"

"Kenapa? Dia sakit?"

"ngga, dia baik baik aja. Dia bilang tadi ada urusan, jadi izin sekolah"

"Ohh gitu yaa"

"Iyaa kak"

"Yaudah, ayo masuk"

Debar jantung Kirania semakin tak beraturan, untuk pertama kalinya ia berjalan berdampingan dengan Doni.

'Duuhhh, gue kenapa sih, njir' ucap dalam hatinya

"Kamu kenapa? Tumben diem aja" tanya Doni

"Ah ngga papaaa" ucapnya tersenyum malu

"Yaudah, aku masuk kelas dulu yaa,, byee" ucap Doni tersenyum pada Kirania

Entah kenapa, saat itu waktu seolah terhenti, semua orang menghilang. Yang tersisa hanya Kirania yang sedang melihat senyum manis Doni yang saat ini sedang melambaikan tangan padanya.
'Ahhhh, ganteng bangeeeeet' ucapnya dalam hati

Khayalannya terputus saat seseorang tak sengaja menabrak bahunya dari belakang

"Woiii, kalo jalan tuh lihat lihat, makannya pake mata!!" teriaknya pada seseorang yang menabrak bahunya tadi yang tak lain adalah kakak kelasnya

"Ohh,, maaf kak, aku kira temen aku,, maaf ya kaaak,, maaaf bangeet" ucapnya memohon

Untungnya kakak kelas itu tak mempedulikannya dan bergegas pergi. Kirania terus mengusap dadanya seolah lega tidak mendapat masalah dengan kakak kelas.

Selama pelajaran mulai ia tak bisa fokus karena senyuman Doni tadi pagi.

"Aaaaaa gantengnyaaaaaa" ucap Kirania dengan keras yang sontak menjadi pusat perhatian seluruh murid di dalam kelas

"Kirania?" tanya Pak Guru Bahasa Indonesia yang bersamaan dengan tertawaan semua murid di kelas

"Iya paak? Mmm maaf pak?"

"kenapa kamu melamun gitu? Tadi kamu bilang ganteng, siapa yang ganteng? Bapak ya?"

"hehehehe, ngga paaak, maaf yaa..hmm,,ehh iyaaa maksud saya bapak yang ganteng,, iya bapak ganteng" ucapnya terbata-bata dengan pipi semakin memerah menahan malu dari ocehan dan ejekan anak kelas

Beberapa kemudian keadaan kelas kembali tenang sampai akhirnya waktu istirahat dimulai.  Tak seperti biasanya, hari ini Kirania makan siang sendiri di kantin. Suap demi suapan makanan itu masuk ke mulutnya dengan ekspresi berbunga bunga masih memikirkan Doni.

"Ini buat kamu" ucap Doni yang tiba tiba datang membawakannya segelas jus strawberry

"Oh kakak"

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang