33. Pernyataan Sebuah Rasa

9 3 0
                                    

Tanpa kompromi Aditya tiba-tiba saja ada di depan rumah Dinda. Sesaat setelah Dinda membaca pesan itu, ia bergegas menemui Aditya

"Kamu mau ngapain kesini? Udah rapih pulaaa" tanya Dinda keheranan

"Yaaa aku kesini buat jemput kamu"

"Kapaan?"

"Sekaraaang, kan sekarang aku udah disini"

"Ngga bisaaa, aku udah ada janji sama Kak Doniii"

"Janjian? Mau ngapain?"

"Ngga tauuuu juga sihh, pokonya aku udah mau jalan sekarang"

"Kemana?"

"Taman deket siniiii"

Aditya sejenak terdiam,

"Sebenarnya aku mau ngomong sesuatu ke kamu"

Perkataan itu seolah tak asing bagi Dinda. Kali ini jantungnya berdegup kencang, perkataan sama yang pernah diucapkan Doni kepadanya saat dulu, kini memiliki kesan berbeda saat diucapkan oleh Aditya

"Jadi kamu harus punya waktu, karena ini adalah hal penting"

Dengan wajah berseri seri Adinda menjawab

"Ngomong apa emangnya? Yaudah kalo penting ya tinggal di omongin di sini ajaa"

"Hmmm, baiklah kalo itu maumu"

Dinda hanya mengangguk tanpa berbalas kata

"Sebenarnya ada sesuatu yang sangat penting, dan kamu harus tau ituuuu"

"Apaa?" tanya Dinda sambil menahan debaran yang hampir membuatnya sesak nafas

"Sebenarnyaaa....."

"Apaaa?"

"Aku mau ngomong kalooooo,,,,"

"Kalo apaaa?" tanya Dinda semakin penasaran

"Ngomong kalooo,,,,mmm"

"Apaan dooong, cepetaaaan ngomong njir jangan bikin aku penasaraaan!"

Untuk pertama kalinya Aditya tertegun mendengar perkataan Dinda, terutama saat ia mendengar kata njir keluar dari mulut polos Dinda

"mmm,,,sorry sorry, aku ngga maksuuud, soalnyaa kamu lama bet mau ngomongnyaaa. Kalo ngga jadi, aku pergi nihhh. Aku sibuk!" jelasnya dengan wajah sedikit jual mahal

"ahahahaha, aku kaget ajaaa njiiiiir" ledeeeeek Aditya mengatakan njir dengan nada dan logat yang sama dengan Dinda tadi

"Diiiih, apaan? Ngga jelas bet" jawab Dinda mulai bad mood

"eeeuu,,emmm,, jadi gini, aku mau ngomong,,," ucap Aditya kembali dengan tatapan serius

"Aku mau ngomoooong..." ucapnya dengan wajah semakin mendekat kepada Dinda secara perlahan

"Kalo kamuuuu,,," kembali tatapan itu semakin mendekat

"Tambah cantik tiap hari,,,,," jelas Aditya yang kemudian tertawa.

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang