3. Tanpa Pertanda

22 6 0
                                    

Suasana tiba-tiba saja canggung saat ia mendapati seseorang yang tak dikenal, dengan tanpa sengaja bersamaan memesan jagung bakar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana tiba-tiba saja canggung saat ia mendapati seseorang yang tak dikenal, dengan tanpa sengaja bersamaan memesan jagung bakar

"Ditunggu yaa neng" jawab si penjual

Dinda hanya membalasnya dengan anggukan, karena masih melihat dengan seksama sosok pria yang ada di sampingnya

'kenapa dia ngga noleh sama sekali ya? Kayanya dia seumuran sama aku' ujarnya dalam hati. Anak pria itu hanya melengos untuk duduk di bangku sambil menunggu pesanan jagung bakarnya siap. Dinda hanya berdecak keheranan lalu menghiraukannya

"Berapaan pak?" tanya Dinda

"10 ribu neng, dijamin enak ini mah"

"Saya pesen 3 aja deh pak, dibungkus yaa"

"Siaap neng, sebentar lagi juga mateng"

"Boleh saya coba kipasin ga pak?"

"Sok atuh mangga, kesini liburan neng? "

"Iyaa Pak, kebetulan besok pulang sih ke Jakarta"

"Ohhh, udah lama disini?"

"Ngga pak, cuma seminggu doang. Aku sih maunya lama, tapi senin depan aku masuk sekolah"

"Oalaah, sok atuu mamang doain ya biar sekolahnya lancar, jadi anak pinter biar bisa banggain orang tua" tutur sang penjual seolah memberi nasihat kepada anaknya sendiri. Obrolan pun mengalir begitu saja banyak yang Dinda ceritakan soal pengalaman liburannya kali ini. Sampai tak terasa jagung yang ia pesan pun sudah siap ia bawa pulang.

"Makasih ya pak, ini uangnya" tutur Dinda dengan sopan

"Sami sami neng geulis, hatur nuhun pisan"

"Iyaaa, mari Paaak" ucapnya berpamitan sambil memberi anggukan sopan kemudian tak lupa memberi isyarat anggukan pada anak pria tadi

Dinda kembali pulang karena hari sudah mulai sore. Tak butuh waktu lama untuk sampai di Vila

"Paah Maah, Dinda bawain jagung bakaar" teriaknya mendekati kedua orang tua yang ada di gazebo kolam renang

"Baru ajaa mau Papa susulin kamu, takutnya nyasar"

"Nyasar apa sih Paah, lagian aku cuma jalan-jalan di sekitar sini ko"

"Iyaa iyaa syukur kalo kamu udah pulang"

"Mmmm, wangi banget jagung bakarnya, kamu beli dimana?" tanya Bu Anisa

"Tadi disana ada yang jual jagung bakar, kayanya enak jadi aku beli deeh. Iniii buat Mamaaaa,,,ini buat Papaaa" ucap Dinda sambil memberikan satu persatu jagung yang ia beli

Ketiganya menikmati sore hari yang sangat nyaman dan santai untuk berbincang hangat ditemani jagung bakar manis. Dengan gaya lucu dan manjanya, Dinda tak henti kembali menceritakan pengalaman liburannya kali ini. Ia merasa ini adalah liburan terhebat dan paling berkesan selama ini. Orangtuanya hanya menanggapi dengan tawa sambil sesekali meledek tingkah lucu dan aneh Dinda selama liburan. Sampai tak terasa adzan Maghrib pun berkumandang.
Lagi-lagi rutinitas seperti biasa yang mereka lakukan sampai makan malam selesai. Namun bedanya malam ini tidak ada acara menonton tv, melainkan sibuk beres-beres barang bawaan untuk dirapikan ke dalam koper

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang