13. Berteman?

17 3 0
                                    

Pukul 6 di pagi hari yang cerah, tampak suasana rumah Adinda kembali sibuk. Bi Mirna yang sibuk memasak di dapur daerah kekuasaannya, Mang Agus yang sedang memanjakan mobil siap siaganya, dan Adinda Putri Pratama yang sedang sibuk merapikan diri. Ya, hari ini ia resmi menjadi seorang siswi SMA.

"Duaaarrrrr,,,,," teriak Mang Asep mencoba mengagetkan istrinya yang baru saja selesai memasak

"Ehh monyooong,," sontak jawab Bi Mirna dengan latah khasnya, terus memukul pundak si suami

"Ari akang nanaonaaaan? Gimana ini kalo masakannya tumpaaah?"

"Iyaaaa maaf buuu maaf,,, atuda ini wangi masakan ibu teh meni terciuuuum sampai ke depan rumaah" rayu Mang Agus

"Euleuuuhhh euleuuhhh ari akaaang, ada aja yaa cara ngegombalnya,,"

Belum selesai bicara, tiba-tiba Dinda datang..

"Selamat pagiiiii bi, selamat pagiii mamaaang"

"Pagiii jugaa neng geuliiiiis" jawab bibi dan mamang bersamaan

"Sarapan neng udah siap di meja makaan, dan ini bibi baru aja selesai nyiapin bekal maka siang nanti"

Ya, meskipun Dinda sudah menjadi siswi SMA, tak banyak yang berubah dari jadwal kesehariannya. Ia selalu sarapan pagi bersama bibi dan mamangnya tepat pukul 06:15 WIB dengan menu andalannya roti selai strawberry dan susu coklat hangat. Tak lupa dengan bekal makan siangnya yang selalu ia bawa dengan menu yang berbeda setiap hari, masih dengan tempat bekal makan dan minum yang beraksesoris mawar. Ia selalu tiba di depan gerbang sekolah tepat pukul 06:45 WIB.

Setelah selesai sarapan, ia diantar Mang Agus untuk berangkat sekolah. Setibanya di depan gerbang sekolah...

"Makasih ya maaaang...." tutur Dinda halus setelah ia keluar mobil

"Sami-sami neng geuliiiis, mamang pamit yaaa"

Tak berbalas kata, Dinda hanya menganggukan kepala dan disusul dengan lambaian tangan dengan pandangan hangat mengiringi kepergian mamangnya.

"Huuuft,,, semoga hari ini berjalan lancar.. Semangat!" ucap Dinda menyemangati dirinya sendiri. Langkah demi langkah, ia segera memasuki area sekolah. Seolah menjadi selebritis sekolah karena paras cantiknya, tak henti satu persatu pandangan mata tertuju padanya

"Waaahhh,, ternyata rumor itu bener, di sekolah kita ada anak baruuu yang sangat cantiik" ucap seorang siswa

"Ini server cantiknya kebangetan sih" balas siswa lainnya

Pujian demi pujian samar-samar terdengar oleh Dinda, ia hanya berbalas senyum sopan dan ramah pada setiap orang yang ia lalui saat ia berjalan. Adinda Putri Pratama, gadis dengan perawakan ideal yang tumbuh semakin cantik dengan kharisma anggun, manis dan mandiri. Hari ini penampilannya sangat memanjakan mata, seragam SMA yang rapi dan bersih berbalut cardigan merah, sepatu pentopel putih dengan kaos kaki putih yang panjang, ransel hitam dengan gantungan kunci mawar, dan rambut hitam lurus yang ia kuncir kuda dengan ikat rambut berhias mawar.

"Selamat pagi Adindaaaa" sapa Doni, kakak kelas yang naksir berat pada Dinda sejak pandangan pertamanya. Terlihat ia sudah berdiri di depan pintu kelas Dinda, lengkap dengan 2 temannya Fito dan Rama

"Pagi jugaa kaaak" balasnya dengan senyum lembut kemudian tertunduk

"Hey, masih malu-malu juga yaaa?" tanya Doni

"Iyaa nih, kenapa nunduk gitu? kan sayang wajah cantiknya jadi ngga keliatan" sahut Rama

Dinda hanya terdiam mencoba menenangkan diri yang sebenarnya sudah risih dengan kehadiran mereka. Ketidaksukaannya berawal dari seminggu yang lalu, sejak ia memulai Masa Orientasi pertamanya. Mereka adalah kakak kelas yang terkenal sebagai 3G, bukan Gold, Glory, Gospel tapi Ganteng, Gagah, Gaul. Mereka terkenal dengan paras tampan, perawakan ideal, kharismatik, tajir, dan friendly pada semua orang di lingkungan sekolah. Namun bagi Dinda mereka hanya Ganggu, Ganggu, dan Ganggu.

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang