15. Sebuah Rasa

12 3 0
                                    

Siang itu, untuk pertama kalinya Dinda memiliki seorang teman. Sepanjang perjalanan pulang, tak hentinya Kirania mengoceh asyik mengobrol dengan Mang Agus. Sampai tak terasa mereka tiba di rumah Dinda

"Waahhhh, jadi ini rumah kamu ya?"

"Iyaaa, ayo silahkan masuk" ajak Dinda

Bi Mirna yang dari tadi menunggu hanya terdiam seolah tak percaya Dinda mengajak orang lain masuk ke rumahnya

"Bi, kenalin ini temen aku namanya Kirania"

"Ohh iyaa neng, haloo salam kenal. Saya Bi Mirna, ART neng Dinda. Silahkan masuk neng, nanti bibi buatin makanan yaa"

Dinda dan Kirania bergegas masuk.

"Kamu boleh tunggu di ruang TV, aku mau simpan tas dulu" ucap Dinda ya g lekas naik menuju kamarnya.

"Ayo silahkan duduk neng" ucap Bi Mirna

"Iya Bi makasihh"

"Bibi ke dapur dulu ya neng, neng mau dibuatin minuman apa? Atau makanan apa?"

"Apa aja deh bi terserah, yang seger seger juga boleh"

"Siaaap bibi siapin yaaa"

"Mmm tapi maaf bi, om dan tante kemana ya? Mmm maksud aku papa dan mama nya Dindaaa?"

Belum sempat dijawab oleh Bi Mirna, tiba-tiba Dinda yang menjawab pertanyaan itu

"Mereka sudah meninggal 3 tahun lalu"

Kirania yang terkejut melihat Dinda tiba tiba turun dan menjawab pertanyaannya

"Ohhh,, sorry ya, gue ngga tauuu"

"Ngga papa ko, ayo kita nunggu di taman aja biar segeran" ajak Dinda ramah

Keduanya bergegas istirahat di ayunan menghadap kolam renang di taman belakang, sementara Bi Mirna bergegas ke dapur untuk menyiapkan makanan

"Sekali lagii maaf ya Din gue ngga tau soal meninggalnya orang tua lo"

"Ngga papa ko, lagian sekarang aku udah baik baik aja" ucap Dinda kemudian menghela nafas panjang dan pandangan tertuju ke langit yang cerah.

Suasana hening, hanya ada hembusan angin yang sejuk. Kirania terdiam, mencoba mencari topik pembicaraan. Tiba-tibaa....

"Maaf yaa, kalo aku masih canggung dan terkesan dingin sama kamu" ucap Dinda masih dengan pandangan ke arah langit

"Hmmm,, it's okay, ngga papaa"

"Ini pertama kalinya aku punya teman"

"Hah?"

"Iyaaa, ini pertama kalinya aku memutuskan untuk berteman"

"Ahahahaha, please Dindaa jangan becanda, orang se sempurna lo ngga punya teman? Ahahaha"

"Aku seriuus"

"Eeuu..ekheemm..hemmm" tawa Kirania perlahan berubah menjadi tawa canggung dengan suara serak

"Jadi aku ngga tau harus bersikap gimana, karena ini pertama kalinya aku memiliki teman"

"Loo ngga becanda kan?"

Dinda hanya tersenyum manis menatap mata Kirania mencoba meyakinkan bahwa perkataannya bukanlah candaan.

"Yaaa benar katamu, banyak yang mencoba ingin berteman, tapi aku menutup diri" jelasnya

'Ni orang beneran bego kali ya? Mana ada orang se sempurna dia bisa bertahan sendirian' ucap Kirania dalam pikirannya

"Semua bermula dari kejadian saat orang tuaku meninggal"

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang