19. Pelaku Penculikan

13 3 0
                                    

"Kalian udah pulang liburan?" tanya Doni

"oh iyaa,, mmmm,, udah kak" jawab Dinda

"Katanya mau liburan 2 minggu"

Mereka berdua terdiam

"Kapan pulang dari Bandung?"

Dinda menjawab "kemarin" Kirania menjawab "tadi malam" secara bersamaan

Doni terdiam, seolah kesal karena mengetahui sesuatu
Ia memasuki rumah dan duduk di sofa tamu

"kenapa harus bohong?"

"Maksudnya kak?" tanya Kirania

"Aku tau kalian bohong, selama seminggu ini kakak terus ngikutin kalian, kenapa? Ada apa?"

Ya, sejak ia pergi dari rumah Dinda saat Dinda bilang mau pergi liburan, sebenarnya Doni tidak pulang, diam diam ia mengikuti gerak gerik Dinda dan Kirania. Itu berlangsung sampai saat ini, sampai ia ingin mendengar jawaban langsung dari mereka

"Jawab de," tampak Doni dengan suara tegasnya

"Maaf kak, aku ngga maksud buat bohong" ucap Dinda merasa bersalah

Kirania langsung menepuk jidatnya sendiri karena kepolosan Dinda yang secepat itu berkata jujur.

"Jadi, sebenarnya gini kak..." Kirania menjelaskan maksud dari kesibukan mereka selama ini adalah untuk mencari bukti siapa penculik Dinda sebenarnya.

"Kenapa kalian ngga ngomong sama kakak?"

"Udahlah kak, itu sekarang ngga penting, yang penting adalah saat ini kita bener bener sibuk mau pergi ke suatu tempat"

"Hmmm, baiklah, biar kakak yang antar kalian. Bisa saja ini sangat berbahaya"

Keduanya saling memandang dan terdiam.

"kakak ngga butuh penolakan lagi ya! Ayo kita pergi sekarang" ajak Doni

Tanpa berpikir panjang, kedua gadis itu segera memasuki mobil dan menuju arah rumah tua dengan bantuan maps digital. Sesampainya disana tampak rumah tua yang tidak terurus dan jalanan yang jarang dilalui oleh orang orang.
Ketiganya masuk dengan sangat berhati-hati, sampai Dinda berhenti di suatu ruangan yang tampak tidak asing baginya

"Nah ini diaaa, bener, aku terbaring disini, dan,, daaan,, dan,, penculik itu mereka duduk disini. Ya aku ingat" ucap Dinda menunjukan reka ulang tempat kejadian

Kirania terus mengambil foto setiap sudut dan trmpat di ruangan itu. Doni mrnggeledah semuanya tapi tidak menemukan petunjuk. Sampai sore hari mereka menggeledah setiap ruangan tapi tetap tidak menemukan petunjuk. Mereka bergegas pulang. Setibanya di rumah, Doni langsung pamitan untuk pergi

"Biar kakak yang cari bukti di rumah Rama atau Fito, kalian istirahat saja" ucapnya dari dalam mobil

Sesaat kemudian setelah lambaian tangan dua gadis itu, Doni pergi bergegas menuju rumah Rama.

"Ahhh, lelah sekali. Sisanya kita serahkan sama kak Doni buat ngumpulin bukti di rumah kedua sahabatnya" ucap Kirania. Merek berdua langsung masuk rumah.

Saat adzan magrib, Doni tiba di rumah rama, ia segera membunyikan bel pintu. Tak lama kemudian Rama membuka pintu

"Ternyata Lo Don, gue kira siapa"

"emang lo kira siapa?"

"ahh,, mmm,,nggaa, bukan siapa siapa" jawab Rama terbata bata

"boleh gue masuk ngga? Mau numpang sholat nih"

"oh boleh boleh, biasanya juga lo nyelonong masuk"

Keduanya segera memasuki kamar Rama, Doni langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat berjamaah bersama Rama. Setelah selesai, Rama mengambil minuman dan beberapa cemilan untuk dimakan bersama

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang