2. Holiday in Bandung

31 6 0
                                    

Buugghh..traaaang...
Suara bola kasti yang mengenai kaca jendela kamar Dinda

"Arggghhhhh.." teriaknya kaget dan kesakitan saat serpihan kaca itu mengenai dahi dan pelipis matanya.

"Dindaaaaaa" terdengar teriakan Bu Anisa jauh dari balik pintu yang kemudian ia bergegas menuju kamar putrinya.

"Awwwhhhhh" pekik Dinda saat mengusap dahinya yang tergores kaca.

"Kamu kenapaaa?" Tanya Pak Bayu yang sampai lebih dulu di kamar putrinya.

"Maaaaah, ambil air minum dan kotak P3K" teriak Pak Bayu kepada istrinya sambil membopong Dinda duduk di ranjang.

"Aku ngga papa ko Paaah," ucapnya menenangkan sang ayah

"Ngga papa gimana? Ituu dahi kamu berdarah nak, kenapaa bisa sampe pecah kacanya? Ada yang luka lagi ngga?" tanya Pak Bayu panik sambil terus memeriksa keadaan tubuh Dinda memastikan putrinya tidak terluka banyak

"Tenaaang Paah tenaaang, ngga ko, cuma ini doaang"

"Hmmhhh,,syukurlaaah..kamuuu"

"Ini Paah kotak P3K nyaa,, sayaaang ini minum dulu yaaa" ucap Bu Anisa yang tiba tiba memotong pertanyaan suaminya, bergegas masuk membawa sekotak P3K dan segelas air minum. Raut wajah khawatir tak bisa ia sembunyikan, sambil memeluk Dinda agar ia tenang.

Tanpa banyak bicara, Pak Bayu bergegas membersihkan luka dan mengoleskannya dengan obat merah lalu menutupnya dengan hansaplas.

"Dindaa ga papa koo Maah, Paah, cuma luka kecil doaaang"

"Iyaa tenang ya Maah, Dinda cuma luka ini aja. Bentar yaa Papa bersihin dulu serpihan kacanya" bergegas ia pergi untuk membawa sapu dan kantong plastik agar pecahan kaca tak lagi berceceran

"Kenapa bisa gini sayang? Kamu tadi lagi ngapain?" tanya Bu Anisa

"Aku tadi cuma duduk doang deket jendela, ehh tiba tiba kaya ada yang kelempar kena kacaa, daan beginilaaah" jawab Dinda yang disusul dengan tawa kecilnya

"Apaan yang lucuu?"

"Ngga ko Maah, aku pengen ketawa aja liat ekspresi Mamaaah,, khawatir bangeeet yaaa,, cieee cieee" ledek Dinda berusaha menenangkan sang ibu agar tidak khawatir lagi

"Ihhhh apaan siii, Mamaaa tuh bener-bener khawatiir"

"Ciee ciee Mamaaa khawatir, berarti Mamaa sayang banget dooong sama akuu"

"Kapaan sih Mamaa ngga sayang sama kamu?" tanya Bu Anisa sambil mencubit hidung mungil putrinya

"Makannyaaaa, Mamaaa jangan jauh-jauh dari akuuu" jawab Dinda kembali memeluk sang ibu dengan manjaa

Disisi lain terlihat Pak Bayu yang sesekali memandang istri dan anaknya, perasaan haru dan bersyukur menyelimuti hatinya saat ini, tiba-tibaa...

"Naaah, ini nih, ko ada bola kasti di sini?" tanya Pak Bayu yang melihat sebuah bola kasti berada di bawah meja tak jauh dari serpihan kaca yang telah selesai ia bereskan

"Iyaa Paaah, kayanya itu deh tadi yang kena kaca" jawab Dinda

Tanpa membalas, Pak Bayu melihat keadaan di luar jendela, tak henti ia mengamati, melihat sekeliling untuk memastikan darimana bola kasti berasal

"Ngga ada apa-apa dan ngga ada siapa-siapaa ko" ucap Pak Bayu keheranan

"Lagiaaan, mana ada yang bisa masuk ke area taman vila kita Paa, kan dikuncii gerbangnya" ucap Bu Anisa

"Yaudahlah Paah, mungkin ada yang iseng lagi pada main terus ngga sengaja kelempar bola nya kesini" sahut Dinda

"Hmmm, baiklah nanti Papa suruh penjaga buat mastiin lagi" ucap Bayu yang bergegas pergi

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang