38. Usaha Doni

8 3 0
                                    

Sore itu Doni sudah merasa tenang karena saran dari Kirania.

"Sorry yaaa, tadi aku bentak kamuuu" ucap Doni

"Ngga papaa, aku ngerti ko. Aku juga minta maaf ya karena ngga cerita ini dari awal ke kakak"

Doni mendadak bangkit dari sofa yang ia duduki. Langkahnya menjauh menuju sebuah lemari di dekat TV. Ia mengambil sebuah kotak yang berisikan P3K. Kembali ia menuju Kirania

"Aku obatin lukanya yaa" ucap Doni berjongkok dengan satu kaki kanan menopang kaki Kirania yang berdarah karena goresan pecahan kaca tadi

"Ngga usaaaah, kak! Aku jadi ngga enak"

"Ngga papaaa, lagian ini salah akuuu" ucap Doni yang kemudian melumuri sebuah kapas dengan obat merah

"Tahan yaa, mungkin ini sedikit perih"

"Ssshhh,,awwhhh" pekik Kirania setelah obat itu diolehkan oleh Doni. Doni masih sangat fokus membersihkan luka itu sampai akhirnya luka itu ditutupi oleh hansaplas.

"Udaaah yaaa,, sekali lagi aku minta maaf"

Kirania mengangguk. Ia semakin jatuh cinta seolah melupakan kejadian tadi. Setelah berpamitan, Doni bergegas pulang sampai ia tiba di rumahnya malam hari.

Semalaman ia tak bisa tidur memikirkan saran yang diberikan oleh Dokter Ayu dan juga Kirania. Pikirannya disibukan pada dua pilihan yang berat. Satu sisi ia ingin Aditya kembali tapi disisi lain ia tak sanggup jika harus kehilangan cintanya lagi.

"Aku harus bagaimana jika sudah di posisi seperti iniiii" ucapnya lirih terbaring dengan satu tangan menutupi kedua tangannya.

Keesokan harinya adalah hari weekend, ia memutuskan untuk berjalan jalan bersama Adinda. Rencana adalah lebih mengenal dan mengetahui keinginan Dinda sendiri, karena pikirnya sudah cukup untuk bersikap egois sampai saat ini.

******
JAm 10 pagi Doni sudah datang menjemput Dinda. Ia membukakan pintu mobil, memakaikan sabuk pengaman untuk Dinda dan disusul dengan ia memasuki mobil

"Hari ini kita jalan jalaaan yuuu" ajaknya sambil sibuk memakai sabuk pengaman.

"Aku hanya ingin berdiam di rumah aja" tuturnya lembut

Tanpa mampu menolah, Doni kembali menuruti keinginan Dinda sampai akhirnya mereka kembali tiba di rumah.

Tanpa mampu menolah, Doni kembali menuruti keinginan Dinda sampai akhirnya mereka kembali tiba di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali Dinda diperlakukan manja bak seorang anak kecil. Ia duduk bersandar pada Doni yang duduk di belakangnya. Pandangan Dinda masih saja fokus ke layar ponsel menikmati permainan yang ada di ponsel Doni. Sementara Doni hanya melihatnya tenang sambil menyuapinya beberapa potongan buah-buahan.

"Aaaaa" ucap Doni meminta Dinda membuka mulut untuk menyuapinya dan Dinda langsung menyantap buah yang Doni berikan

"Ahahahaha itu permainannya susaah looo" komentar Doni pada game yang sedang Dinda mainkan.

Adinda | Jeno Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang