"siapa?"
Rega menerawang ingatannya selama 1 minggu kemarin, berusaha mengingat laki-laki mana yang menanyakan kabar gadis yang sekarang berada di hadapannya ini.
"namanya siapa ya, gue lupa." ucap rega, ia menatap wajah raya yang tengah menunggu ucapannya barusan.
"tapi bukan cowok lo, kok."
Dahi raya mengernyit mendengar ucapan yang keluar dari mulut rega.
"cowok gue?" tanya raya.
"iya, si arkan." jawab rega santai. Ia membuka resleting tas ranselnya, mengeluarkan sesuatu dari sana.
"dari dia."
Rega memberikan satu buah kotak kardus kecil berwarna cream pada raya.
Raya menerimanya, kemudian membuka isinya di hadapan rega.
"kotak musik?"
Rega tersenyum kecil menatapnya. pandangannya tampak lain memandang wajah gadis itu.
"jiakh, di kasih gift sama someone." ia tertawa menggoda raya.
Raya merenggut tak suka, kemudian di taruhnya kotak musik mini tadi di depan meja.
"cowok yang ngasih ini siapa?" tanya kembali raya padanya.
Lelaki itu tetap tak ingin mengaku, entah memang lupa atau sengaja tidak ingin raya mengetahui nama sang pengirim kotak musik itu.
"gue kan udah jawab tadi. Gue beneran lupa." jawab rega, namun pandangannya segera dialihkan menuju ponsel yang berada di genggamannya.
"yaudah." jawab raya akhirnya. Rega berbohong, gadis itu tahu dari gelagatnya. Namun raya tidak ingin menanyakan lebih soal ini pada rega.
Gadis itu menaruh barang pemberian dari rega di dalam tasnya, lalu menutup resleting tas-nya rapat.
***
"ray!" panggil mama arkan.
Raya yang sedang membuka gerbang rumahnya menoleh kebelakang, menatap seseorang yang memanggilnya barusan.
"kamu free nggak nanti malam?" tanya wanita itu pada raya.
Raya menggeleng, "free, tan. Emang kenapa?" padahal aslinya raya memiliki jam belajar yang penuh nanti malam, belum lagi menyelesaikan tugas-tugas yang tadi di terimanya di sekolah.
"syukur deh, tante kira kamu sibuk. Papa arkan sekarang ulang tahun, nanti boleh minta tolong temenin arkan cari kue di mall ya, ray?"
Raya lupa, hari ini keluarga cowok itu tengah berbahagia. Tepatnya karena papa arkan tengah berulang tahun.
"iya, boleh tan. Nanti arkan suruh kabarin raya aja." balas raya tersenyum.
"makasih ya, ray. Nanti tante suruh arkan kabarin kamu kalau mau langsung ke mall-nya. Oh iya, ayah sama mama kamu datang ya ke rumah. Acaranya jam 8 malam, tante cuman undang keluarga kamu aja kok. Nggak usah mewah-mewah, ini cuman acara kecil-kecilan doang. Lagian papanya arkan juga udah tua, kalau di rayain mewah-mewah jatuhnya kayak anak kecil."
Raya kemudian tertawa ceria mendengar penuturan mama arkan.
"udah gitu aja deh, sekali lagi makasih ya. Jangan lupa mama sama ayah kamu suruh datang ke rumah!" wanita yang memakai pakaian casualnya menepuk bahu raya pelan sebelum berjalan menjauhi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIC OF MY LIFE
PovídkyRaya tidak pernah merasa dirinya sehidup ini, rasanya semua beban yang menjadi tanggungannya terbuang begitu saja. Musik bukan hanya sekedar lagu yang di dengar dalam situasi tertentu saja. Tapi musik membangun dan membuat suasana perasaan manusia m...