23| Seorang arkan

7 1 0
                                    

Raya kembali membaca ulang pesan itu di dm instagramnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raya kembali membaca ulang pesan itu di dm instagramnya. Pantas, mbak-mbak spg tadi memberikannya sebuah kartu debit yang entah milik siapa, tau-taunya itu milik seorang arkan.

Gadis itu langsung keluar dari toko buku setelah membaca pesan tadi. Kepalanya mendadak pusing dengan tingkah laku yang di lakukan arkan padanya.

"raya?"

Raya berhenti di hadapan seorang laki-laki, tentu ia mengenalnya. Ternyata itu argan, argantara.

"argan?"

"kebetulan lo disini, gimana soal tawaran dari abang gue?" raut wajahnya langsung antusias karena bertemu dengan gadis itu.

Raya menyengir menanggapinya, "biar gue coba pikir-pikir lagi."

"jangan kebanyakan mikir, terima aja kenapa sih? Kesempatan itu nggak datang 2 kali, ray."

Ia mengehala nafasnya, waktu dan tempat untuk membicarakan masalah ini sangat tidak kondusif.

"nanti deh gue kabarin lagi, sekarang lagi buru-buru."

Argan memegang lengan raya cepat sebelum gadis itu ingin melangkah menjauhinya.

"eh, mau kemana?"

Raya melepas genggaman tangan argan di lengannya, "bukan urusan lo!"

Setelahnya ia berjalan cepat menuju lantai bawah, tepatnya menuju parkiran.

Arkan menunggu kehadirannya selama 30 menit terakhir, kapan cewek itu akan datang?

"arkan, buka pintunya!" raya menggedor-gedor kaca mobil hitam itu dengan kasar.

"datang juga lo! Kemana aja, heh?" cibir arkan.

"lo yang kemana aja!" cibir raya kembali, nada bicaranya naik saat menanggapi perkataan arkan.

"gue disini, pw banget ray tiduran." jawab laki-laki itu cepat.

Raya mencibirnya habis-habisan di dalam hati. Ia sibuk mencari arkan di sekitaran toko buku dan dengan santainya lelaki itu rebahan di dalam mobil sembari bermain game?

"dasar cowok!" raya melempar paperbag yang berisikan sekitar 5 buku kepada arkan.

Bruk!

"shit!" umpat arkan seketika, ia memegang wajahnya ngilu saat ujung dari paparbag itu mengenai jidat mulusnya.

"ray, lo waras?" arkan bertanya dengan raut wajah terkejutnya. Matanya dibuat terbuka saat raya melempar 5 buku yang tadi mengenai wajahnya.

"waras! Lo yang nggak waras, ih arkannn gue nggak suka banget sama lo!!" raya mengamuk, ia memberikan cubitan yang mematikan pada laki-laki yang sekarang sedang meringis kesakitan karena ulahnya.

"aw, aw, aw! Udah shhh, sakit ray!" rintih arkan kesakitan. Berusaha mengelak pun rasanya tidak mungkin karena kedua tangan gadis itu sudah di sibukkan dengan mencubit setiap jengkal tubuhnya.

MUSIC OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang