Hari yang melelahkan bagi raya, karena hari ini ia harus mengikuti banyak jadwal les yang tertera di setiap harinya.
Dengan bermodalkan angkutan umum raya turun di sebuah bangunan seperti sekolah yang di dalamnya terdapat banyak orang-orang yang berbakat.
"raya!"
Raya menoleh, melihat siapa yang memanggilnya.
"tia!" seru raya saat yang memanggilnya adalah salah satu teman lesnya.
"di tungguin sama rega di kelas, katanya." ucap tia.
"rega?" tanyanya heran, untuk apa rega menunggunya?
Usai berterimakasih raya melangkah masuk ke dalam kelas yang di tempatinya, langkahnya membawanya ke salah satu ruangan les matematik.
"kebetulan lo dateng!" rega berucap syukur atas kedatangan raya hari ini, untungnya ia masuk les sekarang walaupun dengan paksaan dari kedua orang tuanya.
"kenapa, ga?"
Rega mengeluarkan beberapa buku catatannya yang berisikan hitungan angka beserta rumus yang beragam.
"bantuin gue pahamin semua ini dong." rega tersenyum lebar tanpa diminta, menampilkan semua giginya yang terbalut hiasan pagar berwarna hijau toska.
"serius semuanya?" tanya raya ragu.
Rega mengangguk, masih mempertahankan senyum yang lebar menawannya.
"gue nggak yakin bakal bisa semua ya, lo bisa cicil satu-satu materi yang lo nggak ngerti, terus nanya ke gue."
Rega melunturkan senyumnya saat mendengar penjelasan dari raya.
"tapi lo ada niat mau bantuin gue kan?" rega memastikan.
Gadis itu mengangguk, rambut kuncir kudanya sedikit bergerak ke atas lalu kebawah.
"iya, pasti gue bantu kok. Tapi jangan lo tanya semua materi sekaligus, soalnya gue nggak yakin bakal bisa semua."
"iya gue ngerti, nanti gue buat list deh yang mana yang mau gue pelajarin. biar lo gampang bantuinnya." ujar rega.
Setelah urusan dengan rega selesai, raya melangkah maju untuk duduk di bangkunya, menaruh tasnya disana.
"raya, lo balik nanti sama siapa?" tanya rega yang sekarang duduk di sebelah bangku kosong gadis itu.
"naik angkot, kayak biasa. Kenapa emangnya?" tanya raya.
Rega menggelengkan kepalanya, "enggak, gue cuman nanya. Tapi kalo lo lagi free boleh bantuin gue cari buku buat bimbingan nggak?"
"gue nggak ngerti buku-buku tentang latihan sama full materi gitu." sambung lelaki itu.
Raya mempertimbangkan tawaran rega, walaupun hari ini lelah karena pulang sekolah raya langsung berangkat ke tempat lesnya namun tawaran rega bisa di pertimbangkan baik-baik.
"boleh, tapi jam 7 aja ya? Gue free jam segitu." jawabnya.
"yaudah, nanti balik bareng gue aja sekalian nanti gue tahu rumah lo, sekalian juga jemput nanti malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIC OF MY LIFE
Cerita PendekRaya tidak pernah merasa dirinya sehidup ini, rasanya semua beban yang menjadi tanggungannya terbuang begitu saja. Musik bukan hanya sekedar lagu yang di dengar dalam situasi tertentu saja. Tapi musik membangun dan membuat suasana perasaan manusia m...