2 ~ Kesan

767 133 200
                                    

Ini tentang bagaimana aku menatap kamu
Bagaimana otakku terus memikirkan kamu
Tentang bagaimana semesta Beri kesan
Tentang bagaimana aku ingin selamatkan

~ Gilang

Ku perhatikan ikan koi milikku yang kini tampak asik berenang di akuarium, entah kenapa aku memikirkan wajah adik Shandy yang ku ingat bernama Fenly tadi. Aku ingat meski tidak begitu jelas aku tahu jika Fenly tadi menatap kearah mobil kami. Tatapan mata pria itu yang tampak tegas namun sosoknya yang tidak tahu karena apa ingin ku lindungi juga padahal dia bukan siapa-siapa untukku, Dia hanya adik dari sahabatku.

" ada apa sama Fenly ? kenapa gue pengen banget kenal dia ? padahal dia bukan adek gue, sebelumnya bahkan gue ngga begitu peduli sama adeknya Shandy andai aja dia ngga minta bantuan gue, tapi waktu gue liat dia, gue pengen banget lindungi Fenly "

Aku menoleh kearah pintu kamarku yang baru saja diketuk oleh seseorang dengan pakain formal, aku memintanya untuk masuk, pria yang sudah cukup dewasa mungkin seusia Farhan atau lebih entahlah jangankan usia namanya saja aku tidak tahu, aku lebih sering memanggil dia Unyil.

" ini data yang mas Gilang minta tentang orang bernama Fenly "

" oke makasih ya Nyil, keluar sana ! " pria itu mengangguk patuh dan langsung keluar dari kamarku

Aku membuka amplop coklat yang tadi diberikan oleh Unyil, semua data lengkap tentang Fenly ada disana, aku bahkan tak percaya Unyil dan Usro bisa menemukan data tentang Fenly selengkap ini.

" anak SMA Garuda, suka makan coklat, suka musik dan banyak prestasi dibidang akademik maupun non akademik. Ngga ada yang special dari ni anak tapi kenapa gue pengen banget sih lindungi dia ? lo itu siapa Fenly ? "

Aku kembali memeriksa dokumen yang tadi diberikan padaku, banyak hal yang ku baca tentang Fenly dari apa yang ku tahu Fenly anak yang baik dia tidak punya catatan kriminal seperti Shandy saat sekolah dulu, mengaku orang kaya tapi makan gorengan tiga bayar satu.

" kenapa juga gue cari tahu tentang nih anak ? belum tentu juga gue bakal temenan sama orang yang namanya Fenly ini kan ? bisa aja kemaren itu hari terakhir gue ketemu Fenly "

Aku menyimpan lagi berkas yang berisi semua hal tentang Fenly tadi. Tapi entah kenapa sejak aku membaca berkas tadi pikiranku jadi tertuju pada Fenly, pria yang bahkan belum Ku kenal sama sekali, aku bahkan baru melihat pria tadi saat ia akan masuk ke dalam sekolah miliknya. Aku mengacak rambutku kesal dan kini memilih untuk merebahkan tubuhku di tempat tidur.

Ku raih handphone milikku dan memanggil Unyil dan Usro untuk ke kamar miliku, cukup lama aku menunggu hingga aku mendengar ketukan pelan pada pintu kamarku. Aku mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam kamar milikku.

" Gue punya tugas buat Lo berdua, daripada Lo ikutin gue dan gue maki-maki terus lebih baik Lo berdua lakuin tugas dari gue ! Nyil Lo ikutin Fenly dan Lo kasih tahu apa aja yang Lo liat dan Lo tahu tentang Fenly ke gue, dan Lo Sro gue mau Lo cari tahu ada apa sama pak Wijaya sama Fenly, cari tahu alasan pak Wijaya buang Fenly terus cari tau apapun lah yang sekiranya berbahaya buat Fenly inget ya apapun "

" Baik mas... "

" Oke Lo berdua boleh pergi ! "

Mereka mengangguk paham dan kini mulai pergi dari kamar ku. Baiklah aku mengalah mungkin aku memang mendadak seperhatian itu pada Fenly. Ada rasa aneh yang membuatku tergerak untuk menjaga pria yang statusnya adalah adik teman baikku itu.

🍒

~ author

Seperti biasa hari ini Gilang tidak melakukan kegiatan apapun, ia hanya berdiam diri di rumah sambil memainkan game yang ia miliki. Kini sebuah panggilan menarik perhatian Gilang. Ia membaca nama yang ada di layar handphone miliknya sekilas.

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang