20 ~ Sabar

282 85 74
                                    

Kepada hati yang mulai retak
Kuatlah sebentar lagi dan bersabar
Kepada perasaan yang terus dikecewakan
Aku tahu kamu kuat jadi teruslah berjalan

~ author

Setelah mendapat hukuman dari Shandy bukannya memperbaiki kesalahannya Samuel kini malah makin benci pada Fenly dan berusaha untuk menyakiti Fenly kembali. Ia sengaja menjebak Fenly ke lokasi balap liar agar dia ditangkap polisi setelah itu Shandy pasti marah besar pada Fenly. Rencana Samuel berjalan sesuai dengan apa yang ia rencanakan, Shandy marah besar pada Fenly yang berakibat dia menghukum Fenly untuj tidur diluar.

Shandy memperhatikan Fenly yang saat ini tampak kedinginan diluar rumah, sejujurnya Shandy tidak tega melihat Fenly seperti ini, Fenly mungkin bis saja sakit jika tidur seperti itu. Tapi Shandy bertekad untuk memberi Fenly efek jera agar ia tidak mengulangi kesalahannya lagi.

" Bang... Emang ngga papa Fenly tidur di luar gitu ? Kalau dia sakit gimana ? " Tanya Samuel yang kini ikut memperhatikan Fenly yang duduk didepan pintu

" Biarin aja dulu, nanti malem kalau Fen udah tidur gue pindahin ke dalem rumah, anggap aja ini hukuman buat dia "

" Okelah bang, kalau gitu gue ke kamar ya bang ngantuk gue " kata Samuel yang kini berpamitan untuk masuk kamar miliknya

Shandy hanya tidak tahu jika Samuel tersenyum puas dengan apa yang Shandy lakukan pada Fenly. Shandy juga masuk ke kamar miliknya menunggu Fenly tertidur dan akan memindahkan Fenly nantinya. Tapi karena memang Shandy terlalu lelah dia tertidur dan lupa untuk memindahkan Fenly ke dalam rumah.

Sementara itu ditempat lain Gilang yang baru saja ingin tidur entah kenapa tiba-tiba tidak bisa tidur karena teringat Fenly. Ada rasa aneh yang memaksa Gilang untuk memikirkan Fenly.

" Fen Lo ngga lagi ada masalah kan ? Lo ngga lagi sakit kan ? " Tanya Gilang pada dirinya sendiri

Gilang melirik jam dinding yang ada di kamar miliknya dan berusaha tenang, ini sudah lewat tengah malam Fenly pasti sudah tidur, dia pasti baik-baik saja, hanya itu yang bisa Gilang katakan agar dia lebih tenang.

" Sialan... Gue malah makin kepikiran Fenly... Nih anak kenapa sih ? Apa dia lagi sakit ? Atau dia lagi ada masalah ? Gue chat aja kali ya, tapi kalau jam segini dia udah tidur belum ya ? " Gilang yang sudah tidak bisa menahan rasa khawatirnya memilih untuk mengirim pesan pada Fenly entah akan dijawab atau tidak yang pasti Gilang sudah mencoba menghubungi Fenly.

Fen... Lo ngga lagi sakit kan ?
Ngga tau kenapa gue kepikiran Lo terus
Lo baik kan Fen ?

Tidak Gilang sangka Fenly membaca pesan yang Gilang kirimkan dan kini mengetikkan balasan untuk Gilang.

Gue baik kok bang sehat banget malah
Ini abis ngerjain tugas terus mau tidur
Jangan khawatirin gue terus bang, Lo juga butuh istirahat
Jangan capek-capek ya bang... Sehat terus bang Lang

Gilang tersenyum saat membaca pesan yang Fenly kirimkan, ternyata ini hanya perasaan Gilang saja, nyatanya sat ini Fenly baik-baik saja, mungkin benar tidak seharusnya Gilang terlalu khawatir pada Fenly. Gilang menyimpan handphone miliknya dan kini berusaha untuk tidur.

" Semoga Lo ngga bohongin gue ya Fen, ya Tuhan, dimanapun Fenly saat ini dan seperti apapun keadaan Fenly, tolong jaga selalu adik hamba " kata Gilang sebelum memejamkan matanya.

Ditempat lain Fenly hanya bisa mengusap air matanya kasar, ia benci terlihat lemah, ia butuh tempat bersandar saat ini, tapi untuk sekedar mengeluh pada Gilang Fenly tidak akan melakukannya, persahabatan Gilang dan Shandy Lebih penting bagi Fenly.

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang