33 ~ Bukan

281 79 48
                                    

Aku tahu ini bukan kamu
Aku tahu sedikitpun niat buruk itu tak pernah ada
Aku yakin kamu pria yang baik
Jadi tolong jangan patahkan pemikiranku

~author

Teror yang akhir-akhir ini Fenly terima cukup menganggu bagi Fenly, awalnya ia hanya menganggap semua ini hanya iseng, hanya orang yang kurang kerjaan dan ingin menganggu hidupnya untuk sementara waktu dengan maksud dijadikan bahan lelucon tapi ternyata Fenly salah, orang ini memang serius mengancam Fenly, sudah banyak teror yang ia terima dan tidak ada satupun petunjuk tentang siapa dalang dari semua ini.

Keadaan ini diperparah dengan Nada yang tanpa sebab yang jelas, meminta untuk mengakhiri hubungan mereka. Fenly sadar selama ini dia memang jarang memiliki waktu bersama dengan Nada tapi putus rasanya bukan solusi yang ia harapkan. Fenly sangat mencintai Nada bahkan mungkin hanya Nada yang berhasil meluluhkan perasaanya.

Fenly mengusap pelan foto Nada yang memang ia pajang di meja sisi tempat tidur miliknya, potret cantik wanita itu mampu menciptakan rasa ngilu pada hati Fenly, karena kini kenyataan Nada jatuh hati pada pria lain dan sayang itu bukan Fenly.

" Kenapa harus Aji sih Nad ? Kenapa ? Dari semua pria yang kamu kenal, kenapa harus Aji ? Aku ngga mungkin sakitin kamu maupun Aji, aku selalu berharap untuk kebahagiaan kalian tapi ngga tahu kenapa bahagia kalian yang ini nyakitin banget " kata Fenly lirih

Fenly meletakkan kembali foto itu ditempatnya, ia mencoba menghapus air matanya yang perlahan turun membasahi pipinya, cengeng ? Apa Fenly selemah itu ? Hanya karena seorang gadis ia menangis seperti ini ?. Tidak Fenly itu orang yang kuat, ketulusannya yang membuat dia merasa terluka saat gadis yang ia cintai kini memilih untuk menyerah dengan perasaanya.

Patah hati memang tidak pernah kemarau untuk orang yang tulus, dan untuk siapapun orang yang mengatakan seseorang itu lemah jika menangis, mungkin mainmu kurang jauh. Tidak semua hal dapat dikatakan tidak apa-apa, kadang patah hati juga perlu diberi ruang untuk singgah tapi jangan pernah memintanya untuk tinggal.

Fenly memperbaiki posisinya menjadi duduk saat ia mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, Fenly mempersilahkan pria yang saat ini membuka pintu kamar Fenly dan berdiri di depan pintu kamarnya untuk masuk. Pria dengan setelan jas formal itu terseyum tipis dan kini mendekati Fenly, ia hanya diam sambil mengusap pelan rambut keemasan milik Fenly. Dalam sekejap Fenly sudah membenamkan tubuhnya pada pelukan pria itu dan kembali menangis.

" Bang Lang... Kenapa jarang temuin Fen ? Lo udah lupain gue ya bang ? Lo ngga sayang lagi sama gue ? Gue salah apa bang sama Lo ? Maafin gue kalau gue salah " kata Fenly masih sambil terisak dalam dekapan Gilang

Mendengar apa yang Fenly katakan perasaan Gilang mendadak meradang, tidak !. sekalipun Gilang tidak pernah membenci Fenly, bahkan apapun yang Fenly minta Gilang akan mencoba untuk memenuhinya.

" Bang... BANG GILANG !!! " kata Fenly sedikit berteriak saat Gilang hanya diam

" Lo ngga ada dipikiran gue aja gue kesulitan nafas Fen, gimana kalau Lo beneran ngga ada ? Gue pasti berhenti bernafas. Gue ngga pinter cari muka didepan Lo kaya Shandy Fen, tapi gue selalu ada dibelakang Lo buat dukung Lo, buat nopang Lo pas Lo jatuh, dan gue akan selalu jagain Lo Fen. Gue sayang sama Lo... Sayang banget, lebih dari gue sayang sama diri gue sendiri. Lo ngga pernah buat kesalahan sama gue Fen... Saat seluruh dunia terlihat salah Lo adalah satu-satunya hal yang gue anggap benar. Jangan pernah Lo bilang sama gue kalau gue lupa dan ngga sayang lagi sama Lo, itu nyakitin gue Fen "

" Maaf bang....gue.... Gue... Gue kangen sama Lo, gue kangen ditenangin, semua ngga sesuai rencana bang... Sakit... Sakit banget "

" Kalau semua yang ada didunia ini selalu sesuai dengan apa yang kita mau, Tuhan bakal kesepian karena ngga ada yang meminta sama Dia lewat indahnya Do'a. Ini cara Tuhan sampaikan rindu... Menarik ya ? "

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang