17 ~ Tidak Pantas

303 83 69
                                    

Kamu memang Ikan bodoh !
Aku ingin mengatakan jika kamu tidak pantas
Kamu bukan kakak yang baik untuk dia
Tapi kenapa hanya kamu yang buat dia nyaman


~ Shandy

Aku sedikit merenggangkan otot ku setelah seharian ini bekerja, oh ayolah menjadi pemimpin tidak semudah itu. Mungkin di TV kalian hanya melihat pemimpin perusahaan yang tanda tangan berkas dan sisanya makan siang bersama sekertaris cantik. asal kalian tahu aku bahkan jarang makan siang dengan sekertaris cantik atau apalah itu, yang lebih sering ku lakukan adalah memutar otak agar perusahaan ini tidak bangkrut.

Ku raih frame foto yang sengaja ku pajang dimeja kerjaku, fotoku yang tampak memeluk Fenly itu selalu menjadi penyemangat dalam segala hal. Tapi apa aku harus memasang foto Samuel dengan ku juga ? Jika dia kemari dan hanya menemukan foto Fenly denganku dia pasti kecewa dan beranggapan jika aku hanya peduli pada Fenly.

" Maaf pak, sudah waktunya pulang " kata seorang gadis cantik yang selama ini menjadi sekertaris ku dan merangkap sebagai kekasihku

" Udah jam pulang kantor Nin, ngga perlu panggil pak lagi lah. Emang aku keliatan setua itu ya Dimata kamu ? "

" Ummm... Kamu setua itu tapi kelakuan kaya anak-anak, kadang aku liat adik kamu jauh lebih dewasa dari kamu malah "

" Siapa ? Samuel ? Kamu belum ketemu dia kan ? "

" Samuel ? Siapa dia ? Yang aku tahu adik kamu Fenly... Kamu belum cerita kalau punya adik yang namanya Samuel "

" Iya jadi mama punya anak dari pernikahannya yang baru, dan anak itu Samuel karena mama lagi perjalanan bisnis, Samuel tinggal sama aku dulu. Dia seru tahu Nin, kita malah kaya anak kembar, banyak banget kesamaanku sama Samuel. Dari makanan sampe penampilan kita tuh satu selera banget "

" Ummmm.... Waw " kata Nindy yang ku lihat tidak begitu semangat mendengar cerita tentang Samuel.

" Kamu kaya ngga suka gitu aku cerita tentang Samuel "

" Aku bilang gitu emang ? Aku suka kok... Mau liat boleh ngga dia kaya apa ? " Tanya dia yang ku jawab dengan anggukan kepala

Aku memperlihatkan foto ku dengan Samuel saat kami pertama betemu waktu itu. Nindy tampak memperhatikan foto tadi dan kini mengembalikkan handphone ku lagi.

" Gimana ? Kita keliatan mirip kan ? " Tanya ku sambil menatap foto tadi

" Kamu mau jawaban jujur atau bohong ? "

" Ya jujur lah Nin "

" Engga... Kalian ngga mirip, kamu lebih mirip Fenly. Dari segi wajah, manjanya kamu sama dia juga sama sampe kesukaan kalian juga banyak yang sama. Dan kalau aku boleh jujur lagi, aku takut kamu sakitin Fenly karena dia, Shan... Fenly juga adik kamu, aku bukanya ngga suka sama Samuel tapi kamu... Kamu sadar ngga waktu aku aku bilang, adik kamu, kamu hanya mengarah ke satu orang... Shan jangan pilih kasih ! Mereka sama sama adik kamu "

" Ya ampun Nin.... Aku malah baru sadar kalau tadi... "

" Udah ngga usah dibahas... Kamu cepet pulang, jangan capek-capek ya ! Aku juga mau pulang abis ini "

" Ummm... Makasih ya Nin selalu ingetin aku "

Nindy terseyum dan kini berpamitan pulang, aku bisa saja mengantar dia pulang tapi dia selalu menolak dan beralasan membawa mobil sendiri  atau apalah, Nindy selalu punya segudang alasan untuk pulang sendiri.

Baru saja aku ingin mengemas barang-barang milikku, aku mendengar handphone milikku berbuny. Panggilan dari Samuel ? Tumben sekali. Aku segera menjawab panggilan dari adikku itu, ia mengatakan jika saat ini Fenly tengah membuat masalah dengan mabuk di club, ya Tuhan Fenly, kenapa dia selalu buat ku marah akhir-akhir ini.

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang