3 ~ Mudah

574 122 186
                                    

Ternyata luluh padamu semudah ini
Jika hanya gagalkan rencana jahatnya
Atau memberikan hukuman pada yang ganggu kamu
Itu persoalan mudah bagiku


~ Gilang

Ku lihat Fenly yang masih tertidur di sofa juga Shandy yang sejak tadi tidur, mau sakit atau tidak tidur adalah hal yang Shandy suka, kadang aku juga bingung dengan Shandy, dia suka sekali tidur tapi masih berhasil menjadi seorang pemimpin perusahaan yang cukup besar di kota ini.

Aku kembali memperhatikan Fenly, aku mendekat kearahnya dan kini menahan kepalanya yang hampir saja jatuh. Aku kembali meletakkan kepala Fenly di sofa dan mengusap rambutnya pelan, takut jika dia terbangun. Tapi beruntung sekali Shandy dan Fenly saat tidur sama-sama sulit dibangunkan.

Aku sedikit menjauh dari Fenly saat merasakan handphone milikku bergetar, aku menatap layar handphone milikku dan membaca siapa yang menghubungiku selarut ini.

" Unyil ? Kenapa nih orang hubungin gue tengah malem gini ? " Tanya ku sambil menjawab panggilan darinya

" Maaf mas Gilang saya menghubungi mas Gilang lewat tengah malam seperti ini, saya memiliki informasi tentang Fenly... Jadi yang saya tahu mas Farhan punya adik laki-laki dan saat ini bersekolah di tempat yang sama dengan Fenly "

" Nama adeknya Farhan siapa sih ? Kok dia ngga pernah cerita kalau punya Adek ya ? "

" Saya belum tahu mas, tapi saya akan cari tahu secepatnya setelah saya tahu akan saya laporkan ke mas Gilang "

" Oke... Gue tunggu kabar dari Lo "

Aku memutuskan panggilan secara sepihak kemudian kembali masuk ke ruangan Shandy, aku menatap Fenly yang kini masih tertidur sambil memeluk jaket milikku.

" Lo menang... Gue ngga tahu kenapa tapi yang harus Lo tahu gue bakal jagain Lo ! Bahkan kalau seluruh dunia ninggalin Lo, gue bakal jadi orang yang bakal bela Lo mati-matian. Ngga peduli apa yang Lo lakuin gue bakal percaya sama Lo... Kalau aja Lo juga mau anggap gue Abang Lo Fen... "

Aku mendekati Shandy dan menatapnya sekilas, teman ku yang paling kuat dan paling jarang sakit, teman yang mungkin belasan tahun mencari keberadaan adiknya, penantian panjangnya berakhir juga hari ini, dia kembali bertemu adiknya dan bahkan kini rasanya Dunia saja tidak ingin memisahkan mereka.

" Inget perjuangan Lo buat temuin dia setiap Lo mau kasar ke Fenly ya Shan ! Belasan tahun Lo cari dia, ribuan jam Lo habisin buat ambil kepercayaan dia dan luka ini juga Lo dapet karena Lo mau Deket sama dia ! Inget ini baik-baik, dengan gitu Lo ngga akan pernah sakitin Adek Lo ! Cepet sembuh ikan jelek ! "

Aku menarik kursi yang ada di dekat tempat tidur Shandy dan kini mengunakan kursi tadi, aku masih malas untuk tidur padahal sudah lewat tengah malam, aku memilih untuk memainkan handphone milikku, membuka aplikasi game yang ku miliki dan memainkannya.

Lama-lama mataku berat juga, aku berjalan menuju Fenly dan memilih tidur didekatnya sekalian menjaga Fenly agar tidak terjatuh dari sofa dia memang bukan adikku bahkan dia memang bukan siapa-siapa tapi aku tidak akan membiarkan dia terluka apalagi sampai jatuh dari sofa saat dia tidur itu pasti menyakitkan bukan ?.

🍒

~ author

Pagi ini Fenly terbangun subuh, ia harus pulang karena nanti dia harus kembali ke sekolah. Ia menoleh kearah Shandy yang masih tertidur pulas. Diruangan itu hanya ada dia dengan Shandy saja, entah kemana perginya Gilang yang jelas saat Fenly bangun ia sudah tidak melihat Gilang lagi.

Fenly sedikit merenggangkan ototnya yang kaku, ia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan merapikan sedikit penampilannya. Setelah Selesai ia meraih tas ransel miliknya. Barulah Fenly sadar jika Gilang sudah berada di kamar itu lagi.

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang