Meraka bukan hanya sekedar teman
Bagiku mereka adalah keluarga baru
Mereka siap jadi badut bahkan penjaga
Bagiku mereka adalah segalanya
~ authorSeorang pria tampan kini berjalan dengan malas menuju meja kantin tempat semua temannya berkumpul. Tapi beberapa waktu belakangan ini salah satu teman mereka sering tidak masuk kampus karena sakit, dan entah karena apa lagi, beberapa hari ini ia kembali tidak masuk kuliah. Pria tampan itu bergabung dengan temannya dan langsung merangkul salah satu dari mereka.
" Fenly belum masuk Fik ? " Tanya Fajri yang saat ini masih merangkul Zweitson
" Belum Ji, gue chat dia juga belum bales, sumpah gue males banget di kelas kalau ngga ada Fenly, apalagi ada si buluk Samuel tuh dihhh sebel banget... Ganteng kaga, pinter kaga lagaknya kaya selebriti " keluh Fiki
" Sama gue juga ngga suka kalau Fen ngga masuk gini, makin banyak cewe yang deketin gue " kata Zweitson yang menarik perhatian Fajri dan Fiki
" Kenapa gitu ? " tanya Fiki
" Pada tanya Fenly kemana " jawab Zweitson yang langsung dijawab kekehan oleh Fiki dan Fajri
Kini Fajri memeriksa handphone miliknya karena ada pesan baru dari Ricky. Fajri baru pertama kali ini mendapat pesan dari dokter muda itu. Fajri melepas rangkulannya pada Zweitson dan memeriksa pesan yang Ricky kirimkan.
Ji... Nanti bisa ketemu ngga ?
Ada yang mau gue omongin sama Lo
Ini tentang Fenly, penting
Kalau bisa Lo sendiri aja ya ! Jangan bawa siapa-siapa
Makasih ya FajriFajri mengerutkan keningnya, kenapa dengan Fenly ? Fajri masih mencoba untuk berfikir positif meski rasanya saat ini ia mendadak khawatir dengan keadaan Fenly. Apakah sahabatnya itu tengah sakit parah ? Ya Tuhan Fajri jadi makin tidak tenang. Ia memeriksa jadwal kelasnya hari ini, ia masih memiliki tiga mata kuliah lagi hari ini.
" Kita tuh wajib hadir di mata kuliah cuma tujuh puluh lima persen kan ? Jadi kita punya jatah bolos kuliah dua puluh lima persen per mata kuliah " tanya Fajri tiba-tiba
" Ummm... Tapi setahu gue itu ngga berlaku buat sakit, maksud gue kalau kasusnya kaya Fenly gini bukan masalah paling ganti absen pake tugas, tapi kalau tanpa keterangan emang tiap mata kuliah kita punya jatah bolos dua puluh lima persen " kata Zweitson
" Kalau gitu gue bolos aja deh, toh gue masuk terus biasanya... "
" Lo mau kemana emang Ji ? " Tanya Fiki
" Ada kepentingan, rapat penting sama pendiri agen KPOG seluruh Indonesia " kata Fajri yang kini memilih pergi dari kantin dan berniat untuk pergi ke rumah sakit.
🍒
~ Shandy
Aku membanting tubuhku di atas tempat tidur, bayang-bayang Fenly yang merintih kesakitan terputar jelas dalam ingatan ku bersahutan dengan bayangan bagaimana aku menghukum Fenly semalam. Ku pandang kedua telapak tanganku yang semalam ku gunakan untuk menampar wajah Fenly, bahkan aku tidak peduli pada Fenly yang meminta ampun padaku dan berharap aku berhenti menghukumnya.
Air mataku perlahan jatuh, bahkan aku tidak mau mendengar penjelasan apapapun dari Fenly, aku langsung memutuskan dia yang salah, Shandy kamu bodoh sangat bodoh. Kini aku melihat Samuel yang berdiri di depan kamar ku, sepertinya dia baru saja pulang kuliah.
" Sam ! Gue mau ngomong... Sini Lo " kataku sedikit tegas ia menuruti mauku dan langsung berjalan masuk ke kamar milikku. Aku bangkit dan kini berdiri tepat didepan Samuel

KAMU SEDANG MEMBACA
O B A T || U N 1 T Y
FanfictionPastikan sudah baca "Koma", "Titik" dan "tanda tanya" sebelum baca cerita ini terimakasih. Karena jika terus menjadi obat Kapan hati sendiri sehat ? Aku mungkin bukan pemeran utama dalam kehidupan mereka, bahkan aku juga bukan pemeran utama dalam...