Terkadang aku dibuat bingung dengan diriku
Mudah marah, mudah kecewa, mudah sedih
Tapi begitu mudah memaafkan
Ternyata kamu sepintar itu ya, atau aku saja yang bodoh
~ FenlyKu lirik jam dinding yang tergantung, sudah nyaris jam dua dini hari tapi kak Shandy belum juga pulang, kak Shandy tadi memang sempat pulang tapi entah ada urusan apa dia kembali pergi bahkan dia memangilku dengan sebutan "Lo" "gue" lagi. Sebenarnya ada apa ? Apa yang kak Shandy sembunyikan.
Aku menatap lagi deretan makanan yang tadi ku masak untuk kak Shandy, aku mengirimkan chat pada kak Shany entah untuk kali keberapa, tapi jangankan dibalas, dibaca saja tidak. Aku mulai mengantuk tapi kenapa kak Shandy belum juga pulang ? Aku menghapus air mataku yang entah kenapa memaksa untuk keluar.
" Fen Lo kenapa sih ? Cengeng banget jadi cowok... Cuma karena kak Shandy bilang Lo gue bukan berarti kak Shandy ngga sayang sama Lo lagi... Fenly... Fenly Lo lemah "
Aku sedikit tersenyum saat mendengar handphone milikku berbunyi, apa kak Shandy menghubungiku ? Aku sedikit kecewa saat membaca nama yang ada di layar. Tapi detik berikutnya aku menjawab panggilan dari orang itu.
" Hehhh... Kenapa belum tidur jam segini ? Lo besok kuliah, Tidur Fen ! " Kata pria diseberang
" Kak Shan belum pulang bang... Gue masih nunggu kak Shandy pulang "
" Jam segini Shandy masih kerja ? Tumben amat "
" Kayanya bukan kerja bang... Tapi gue ngga tahu kak Shan ketemu siapa udah beberapa hari ini kak Shandy kaya gini "
" Paling ketemu Nindy, udah Lo tidur aja jangan mikir yang engga-engga ya Fen, ngga baik juga buat kesehatan Lo kan... "
" Iya bang... Abis ini gue tidur, makasih ya bang Lang "
" Iya... "
Aku mengakhiri panggilan dari bang Gilang kemudian meraih selembar catatan untuk kak Shandy, setelahnya barulah aku memilih untuk tidur di sofa menunggu kak Shandy pulang. Entah sudah berapa lama aku tidur yang jelas saat aku terbangun aku sudah melihat kak Shandy berada di dekatku.
Aku sebenarnya ingin sekali melupakan semua perubahan Shandy belakangan ini tapi anehnya semuanya bahkan tidak ingin hilang dari ingatanku ahhh dasar menyebalkan, dan yang lebih menyebalkan lagi aku bahkan tidak tahu apa penyebab kak Shandy berubah, apa aku melakukan kesalahan padanya ? Semakin hari kak Shandy seolah semakin jauh dariku entah kami yang saling beri jarak atau memang kak Shandy yang mulai menjauh dariku yang jelas kami tidak sehangat dulu.
🍒
~ Gilang
Hari ini aku memilih untuk tidak berangkat ke kantor, aku sedang malas, baiklah sesekali menjadi pemimpin perusahaan yang malas tidak ada salahnya kan ? Aku meraih Snack dari almari dan membawanya ke ruang TV, aku menyaksikan acara TV yang menampilkan film yang entah sudah berapa kali diputar di TV tapi anehnya aku juga tidak berniat untuk mengganti Chanel TV itu.
Aku menoleh kearah pintu saat aku mendengar ada yang mengetuk pintu rumahku. Dengan sedikit malas-malasan aku berjalan untuk membuka pintu dan saat itu juga aku terkejut saat melihat Fenly berada di depan rumahku sambil membawa tas ransel miliknya. Awalnya aku sangat penasaran apakah dia ada masalah dengan Shandy tapi mungkin lebih baik aku tidak bertanya macam-macam padanya, dia pasti tengah ada masalah, bukankah itu jelas ? Lalu untuk apa aku bertanya lagi ? Bukankah tugas ku hanya menemani Fenly setiap ada masalah bukan bertanya apa yang menjadi masalahnya ?
Akhirnya aku tahu jika masalah Fenly tidak jauh dari seorang monyet menyebalkan bernama Shandy, terbukti setelah cukup lama Fenly ada di rumahku Shandy menyusul dan terus berharap Fenly memaafkan dirinya, setelahnya aku dibuat terkejut saat Fenly mengatakan jika Shandy memiliki adik lain, siapa adik Shandy ? Aku yakin jika memang ada dia tidak akan sebaik, setampan dan semenyenangkan Fenly.

KAMU SEDANG MEMBACA
O B A T || U N 1 T Y
FanfictionPastikan sudah baca "Koma", "Titik" dan "tanda tanya" sebelum baca cerita ini terimakasih. Karena jika terus menjadi obat Kapan hati sendiri sehat ? Aku mungkin bukan pemeran utama dalam kehidupan mereka, bahkan aku juga bukan pemeran utama dalam...