4 ~ Sayang

495 130 133
                                        

Ku kira aku hanya sekedar peduli
Sekedar ingin tahu kemudian pergi
Tapi aku tak menyangka akan sejauh ini
Ketahuilah kini kamu teramat ku sayangi


~ Shandy

" BRAK !!!"

Aku menggebrak meja kerja ku dengan kesal, jujur aku sangat kecewa dengan apa yang Fenly lakukan. Dia memang adikku tapi jika dia melakukan kesalahan aku tetap harus memberinya peringatan dan menasehatinya. Aku tidak pernah mengajarkan pada Fenly untuk membalas perbuatan jahat dengan kekerasan tapi apa yang dia lakukan ? Dia membuat aku kecewa.

" Shan... Emang Lo yakin Fenly beneran pukulin Fajri ? " Tanya Gilang yang saat ini berada di kantor ku

" Lang buktinya udah ada ! Fajri masuk rumah sakit dan dia bilang dipukulin sama Fenly "

" Gue ngga tanya bukti, gue tanya Lo percaya kalau Fenly yang lakuin itu ? Bisa aja Fajri dipukulin orang lain tapi bilang kalau yang mukul dia Fenly, jangan kemakan berita murahan deh Shan "

" Gue sayang sama Adek gue tapi gue juga ngga akan segan negur dia kalau dia salah apalagi sampe bikin anak orang masuk rumah sakit kaya gini "

" Ada baiknya Lo cari tahu dulu yang bener gimana, gue ngga mau Lo nyesel nanti "

" Gue mau ke rumah Fenly " kataku tegas

" Oke Lo boleh temuin Fenly tapi gue harap Lo ngga marah-marah dan nuduh dia dulu ! Denger juga penjelasan dari Fenly, baru Lo boleh menyimpulkan sendiri apa yang terjadi dan inget jangan kasar sama Fenly "

" Gue lebih tahu apa yang yang harus gue lakuin ke adek gue Lang "

" Gue cuma ngga mau Lo nyesel Shan, Fenly tuh Adek Lo orang yang harusnya Lo percaya bukan kaya gini, malah Lo tuduh sembarangan "

" Gue ngga butuh ceramah saat ini... Lo mau ikut ngga ? Kalau engga yaudah gue ke sana sendiri juga bisa "

Aku melihat Gilang mengangguk dan mengikutiku untuk pergi ke rumah Fenly. Aku tak mengerti kenapa Gilang begitu perhatian pada Fenly bahkan membela Fenly yang nyatanya bersalah. Fenly memang adikku tapi aku tidak suka dia berbuat kasar pada temannya.

🍒

~ author

Sampai di rumah Fenly, Gilang masih mengingatkan Shandy untuk bicara baik-baik dengan Fenly dan mendengar penjelasan yang nantinya Fenly berikan. Tapi Shandy adalah Shandy dia memiliki cara berfikir sendiri. Yang awalnya ia hanya ingin menegur berubah jadi memaki dan memukul Fenly, bahkan dia mengatakan jika Fenly bukan lagi adiknya.

Gilang menggeleng pelan, ia sudah tahu ini akan terjadi. Gilang paham seberapa sakit luka yang Fenly rasakan saat ini, dipukul oleh Shandy dan mendengar ucapan Shandy yang mengatakan jika Fenly bukan adiknya lagi. Tadinya Gilang sudah mencoba untuk menenangkan Fenly tapi dia diminta keluar oleh Fenly, mungkin rasanya memang sesakit itu yang pria itu rasakan.

Jika kalian berfikir Gilang langsung pergi kalian salah, Gilang masih ada di rumah Fenly, menjelang malam Gilang kembali masuk ke kamar Fenly dan memperhatikan Fenly yang tengah tertidur, dari posisi Fenly tidur Gilang tahu Fenly tertidur setelah kelelahan menangis. Perlahan Gilang mendekati Fenly dan mengusap pelan rambut keemasan milik Fenly.

" Jangan sedih Fen... Gue bakal ada buat Lo terus... Gue percaya bukan Lo yang lakuin ini, ngga boleh nangis lagi ya... Gue percaya sama Lo " kata Gilang sambil terus mengusap rambut Fenly lembut

" Gue ngga salah...  Gue ngga salah " kata Fenly dalam tidurnya

Gilang mengusap bahu Fenly pelan untuk membuat Fenly lebih tenang lagi.

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang