30 ~ Cukup

315 81 155
                                    

Ini sudah cukup bagiku
Tidak perlu kurang ataupun lebih
Karena kekurangan akan menimbulkan perselisihan
Dan kelebihan akan memicu keserakahan


~ author

Kabar baik yang mereka nantikan akhirnya datang, Fenly sadar dari koma yang cukup lama, sayangnya keadaan Fenly tidak bisa dikatakan baik, dugaan Ricky benar meski fisik Fenly pulih dengan sempurna sayangnya semua itu tidak berlaku untuk mental Fenly, mental Fenly mengalami gangguan yang cukup berat hal itu diperparah dengan Farhan dan Samuel yang sengaja mengunggah Vidio Fenly ke media sosial, kini Fenly yang mereka kenal dengan pria yang manis, ramah dan baik hati berubah menjadi Fenly yang pendiam dan enggan untuk ditemui orang lain.

Semenjak saat itu kehidupan Shandy mulai berubah juga, dia jadi mudah tersinggung karena keadaan Fenly, masalah kecil bisa saja menjadi besar saat keadaan emosi Shandy tidak stabil. Seharian ini Fenly tidak keluar kamar dan sama sekali belum makan, Shandy yang khawatir mencoba membujuk Fenly dengan membawakan makanan ke kamar milik adiknya itu.

" Fen... Makan dulu ya ! Fenly belum makan lho seharian ini " bujuk Shandy

Tak ada respon yang ditunjukkan oleh Fenly, adik kesayangannya itu hanya diam dan menatap dinding kamar miliknya. Ia bahkan tidak menatap Shandy yang sedari tadi berada di kamarnya mencoba membujuk Fenly agar mau makan.

" Fen... Sampe kapan Fen mau diemin kakak kaya gini ha ? "

" FENLY !!! kakak lagi ngomong sama Fen, jangan buat kakak percaya sama orang diluar sana yang bilang Fenly itu ngga waras ! Fen mau bikin kakak marah ? Fen mau apa sih ? Seharian ngga makan, diajak ngobrol diem aja, kakak capek Fen kaya gini terus "

" Fen ngga gila kak.... "

" Tapi orang yang waras ngga kaya gini Fen ! FENLY NGGA GILA TAPI BERPERILAKU KAYA ORANG GILA, SADAR NGGA ? " bentak Shandy kesal

Pekerjaan hari ini dikantor cukup berat sampai dia harus kerja lembur dan saat pulang dia mendapat kabar jika Fenly tidak ingin makan, hal itu memancing emosi dari Shandy. Fenly yang memang dalam keadaan mental belum stabil membanting piring yang tadi dibawa Shandy, kini Fenly menjambak rambutnya sendiri sambil menangis.

" FENLY !!! " bentak Shandy sekali lagi tapi beberapa detik setelahnya Shandy mulai sadar akan kesalahannya

" Fen... Ya Tuhan, kakak minta maaf... Kakak salah, ngga seharusnya kakak bentak Fen, iya Fenly ngga gila, Fenly itu adiknya kak Shan... Kakak minta maaf ya "

" Shan ada apa ? Kenapa kaya gini ? " Tanya Gilang yang kini masuk ke kamar Fenly setelah mendengar suara piring yang pecah

" Gue salah... Gue bentak Fenly ! Gue minta maaf "

" Lo mending mandi dulu, ganti baju terus Lo makan ! Biar gue yang ngomong sama Fenly "

Shandy menuruti mau Gilang dan kini membiarkan Gilang berbicara dengan Fenly. Gilang tersenyum sambil mengusap pelan rambut Fenly.

" Fen...  Shandy ngga ada maksud buat bentak Lo kok, niat Shandy cuma minta Lo makan aja.... Maafin dia ya. Lo tahu ngga kalau Lo ngga makan gini yang rugi siapa ? Banyak Fen bukan cuma Lo doang. Fajri juga ngga mau makan sampe dia liat Lo makan, dia sampe sakit perut tuh di kamar, emang Lo ngga kasian ? "

Fenly tampak menatap Gilang sekilas dan kembali menatap lurus kearah dinding

" Shandy, dia tuh siang malem kerja buat Lo Fen, Lo tuh semangat hidupnya Shandy. Liat Lo kaya gini Shandy kaya orang yang ngga punya pegangan hidup lagi, Shandy berubah banget Fen... Dia ngga seceria dulu, Lo ngga mau kan Shandy kaya gitu terus ? "

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang