Kami memang tidak terlahir dari orang yang sama
Lalu kenapa ? Dia tetap adik yang ingin ku jaga
Jangankan harta, nyawa saja akan ku berikan
Jadi jangan pernah usik kehidupannya~ author
Gilang mendekati Fenly yang kini masih tertunduk sedih karena Shandy yang tidak kunjung menemuinya. Gilang mengusap puncak kepala Fenly pelan sambil mengulaskan senyum terbaik yang ia miliki. Fenly menoleh pada Gilang sekilas dan membalas senyuman Gilang.
" Kenapa ngga dimakan ? Lo kan harus minum obat " kata Gilang yang tidak sengaja melihat makanan milik Fenly masih utuh
" Gue.... Kangen sama kak Shandy, kemaren dia Dateng tapi kenapa cuma diem ? Salah gue besar banget ya bang ? Gue ngga pantes dapet maaf dari kak Shan ? Gue pengen dia disini bang... Gue kangen " Isak Fenly
" Engga Lo ngga salah... Mungkin Shandy sibuk... Dia... Dia juga kangen sama Lo Fen "
" Bohong ! Lo bohong bang ! Kak Shan ngga butuh gue lagi, kak Shan benci gue... Gue jahat ya bang ? Gue ngga sopan sama kak Shandy, gue bantah kak Shandy jadi kak Shan marah... Kak Shan ngga mau ketemu gue lagi dan kak Shan ngga mau punya adik kaya gue "
" Fenly....ngga boleh gitu ! Shandy beneran lagi sibuk... Kerjaan dia banyak. Udah jangan sedih lagi dong "
" Dia ngga mau jawab telfon gue, gue coba chat juga ngga dibales cuma dibaca "
Gilang mencoba meredam emosinya, jangan sampai ia melihat Shandy untuk beberapa jam kedepan atau dia akan memaki sahabatnya itu atau bahkan memukulnya.
" Kak Shan ngga sayang gue lagi ya bang ? Dan gue ngga penting lagi buat dia ? "
" Fen... Gue sayang sama Lo dan Lo penting banget buat gue. Coba denger gue... "
" Bang... " Gilang mengehentikan ucapannya saat ia mendengar Fenly memanggilnya sambil menatap Gilang sendu
" Iya.... " Kata Gilang lembut
" Gue boleh minta dipeluk ngga ? Bentar aja ! Janji setelah ini gue ngga akan minta macem-macem "
Gilang terseyum dan kini langsung memeluk Fenly, sakit sekali yang Fenly srasakan saat ini. Ia berharap saat ini yang tengah memeluk dan menenangkan dirinya adalah Shandy, orang asing yang mendadak mengaku menjadi kakaknya, orang yang saat ini ia sayang dan orang yang saat ini ia rindukan.
" Kak Shandy... Fen... Kangen... Fen minta maaf " lirih Fenly yang masih bisa didengar oleh Gilang
Ada rasa sesak dalam hati Gilang mendengar apa yang Fenly katakan, sesayang itu kah Fenly pada Shandy ? Tapi kenapa Shandy tidak mau sedikit saja menurunkan egonya untuk menemui Fenly ?. Ya Tuhan berikan kesadaran pada Shandy agar ia tahu jika Fenly sangat menyanyangi dirinya.
🍒
~ Gilang
Ku hentikan langkah ku menuju ruangan Fenly saat aku melihat di dalam sana Shandy tengah menatap Fenly yang tertidur sambil menangis. Ya dia memang ikan jelek yang tidak punya otak, daripada menemani Fenly dan menjaganya saat dia sadar, ia lebih suka menatap adiknya yang tertidur saat tengah malam.
Ku lihat Shandy yang mengusap pelan rambut Fenly dan mencium tangan Fenly sebelum akhirnya dia memilih untuk keluar. Ku perhatikan Shandy yang saat ini menangis didepanku, Ikan jelek ini makin jelek saja saat menangis.
" Ngga usah nangis deh Shan ! Nangis Lo ngga estetik... Ngga ada cakep-cakepnya Lo tuh kalau nangis, makin burik iya "
" Gue kangen sama Fenly Lang.... Gue pengen banget minta maaf sama dia tapi gue ngga punya nyali "

KAMU SEDANG MEMBACA
O B A T || U N 1 T Y
FanfictionPastikan sudah baca "Koma", "Titik" dan "tanda tanya" sebelum baca cerita ini terimakasih. Karena jika terus menjadi obat Kapan hati sendiri sehat ? Aku mungkin bukan pemeran utama dalam kehidupan mereka, bahkan aku juga bukan pemeran utama dalam...