27 ~ Lebih Dari Bodoh

338 77 102
                                    

Harsunya kamu ikut lomba kebodohan
Aku yakin kamu akan jadi pemenang
Sudah bermuka buruk rupa, iri hati pula
Kamu ternyata lebih dari sekedar bodoh ya


~ author

Gilang baru saja sampai di kantor miliknya, ia tersenyum dan beberapa kali membalas sapaan dari karyawannya. Gilang berjalan menuju ruangannya yang terletak di lantai tiga, Gilang memang terkenal dengan sifatnya yang ramah ke semua orang termasuk karyawannya. Gilang terseyum pada Tasya sekertarisnya yang kebetulan juga tengah menyapanya.

" Maaf Pak, tadi di ruang pak Gilang ada tamu saya sudah mencoba melarangnya untuk masuk tapi dia tetap memaksa untuk masuk pak "

" Tamu ? Tapi saya ngga ada janji hari ini, siapa ? " Tanya Gilang bingung

" Saya kurang tahu pak, dia tidak menyebutkan nama, saya juga baru melihat dia satu kali ini di kantor "

" Yaudah biarin aja, hari ini saya ada jadwal meeting penting ngga ? "

" Tidak ada pak "

" Yaudah maksih ya " kata Gilang yang kini melanjutkan jalannya untuk ke ruangan miliknya

Gilang menatap pria yang saat ini duduk di kursi miliknya dengan kesal, Gilang berjalan mendekati pria itu dan kini menarik tangan pria itu dan mendorongnya agar menyingkir dari tempat duduknya.

" Santai aja lah bos... Gue ke sini niatnya baik lho "

" Oh ya ? Kenapa gue ngga pernah liat setitik aja kebaikan dari manusia sampah kaya Lo ya ? "

" Gilang... Gilang ehhh gue harus panggil Lo Abang juga ngga ? "

" Gue ngga punya adek kaya Lo ! Mending sekarang Lo peri dari sini, sebelum gue panggil satpam buat seret Lo keluar dari sini "

" Santai lah bos, gue udah bilang niat gue baik ketemu sama Lo... Bang Gilang. Sampai kapan sih Lo mau jadi obat buat orang lain ha ? Sampe kapan Lo mau menderita kaya gini ? Emang Lo ngga sakit hati selama ini cuma jadi tempat sampah ? Kalau gue sih kasian ya sama Lo "

" Baiknya Lo diem dan pergi dari sini " kesal Gilang

Jika harus jujur Gilang memang cukup sakit selama ini hanya jadi obat untuk orang-orang yang ia sayangi tapi Gilang memang tidak pernah mau mengeluh dengan semua ini.

" Bang Gilang... "

" Jangan pernah Lo panggil gue bang... Karena gue ngga mau punya adik kaya Lo "

" Oke... Gilang, mending Lo kerjasama bareng gue deh... Kita hancurin Shandy sama Fenly bareng-bareng. Kita kasih pelajaran sama Fenly yang udah sakitin Lo, dia ngga tahu terimakasih banget kan ? Dia udah di rawat, di baikin tapi waktu dia seneng dia tinggalin Lo dia milih untuk kembali sama Shandy... Lo itu cuma tempat sampah buat Fenly, cuma dicari Waku Fenly butuh Lo doang. Oh ya gue denger Fenly udah baikan sama Shandy ya ? Wahhh siap-siap aja Lo bakal segera ditinggal sama Fenly Adek kesayangan Lo itu "

" GUE BILANG DIEM SAM !!! "

" Kenapa ? Lo baru sadar kalau Lo cuma dimanfaatin Fenly aja ? Kasian ya ? Fenly ngga pernah anggap Lo kakaknya karena buat Fenly cuma Shandy kakaknya, Lo tuh cuma orang bodoh yang gampang dimanfaatin sama Fenly... Duhhh kasian gue sama Lo. Gimana ? mending Lo kerjasama bareng gue buat bales perbuatan mereka "

Gilang diam sejenak, sebenarnya apa yang dikatakan oleh Samuel ada benarnya, Fenly memang akan jauh lebih sayang pada Shandy selain itu saat Fenly dan Shandy sudah berdamai sudah bisa dipastikan jika Fenly akan meninggalkan dirinya. Fenly hanya sayang pada Shandy, Gilang tidak akan pernah jadi kakak untuk Fenly.

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang