26 ~ Damai

325 84 67
                                        

Sekian lama aku memendam
Mungkin ini saatnya kembali berdamai
Memaafkan dan kembali memulai lembaran baru
Karna ku rasa menyimpan dendam juga tidak perlu


~ Fenly

Ingatan ku belum juga bisa kembali tapi kini aku sudah mulai bisa berjalan dengan bantuan tongkat, semua ini berkat bang Gilang dan Nada yang tidak pernah lelah memberiku dukungan saat aku berlatih berjalan. Bang Gilang dia adalah pria yang lebih dari sekedar baik bagiku, dia sering membujukku untuk memaafkan kak Shandy yang selalu ku tolak dengan alasan belum siap.

Jika dipikir lagi sebenarnya kak Shandy juga bukan orang jahat, dia pria yang baik buktinya dia rela terluka saat menolongku yang waktu itu nyaris celaka karena ulah kak Samuel yang menyamar menjadi pria bernama Raka. Aku bingung apa yang membuat aku belum bisa memaafkan kak Shandy ? Apa benar hanya karena dia melukaiku ? Sepertinya bukan itu, ya rasa sakit yang sering datang saat aku bertemu dengan kak Shandy adalah hal yang menganggu sehingga aku merasa enggan untuk bertemu dengan kak Shandy apalagi memaafkannya.

Nada punya peran penting dalam proses belajar berjalan ku, dia sering membawaku pergi ke taman untuk berlatih diluar jadwal yang ada di rumah sakit, dia gadis yang cantik, baik, perhatian dan sangat telaten, senang rasanya bisa mengenal gadis seperti Nada, bahkan saat aku mengatakan aku belum bisa mengingat dirinya, Nada juga tidak menyerah denganku.

Seperti hari-hari sebelumnya Nada kembali membawaku menuju taman dan mulai membantuku berlatuh berjalan. Dia sangat telaten dan perhatian, samar aku menangkap bayang saat aku tengah berlatih berjalan juga dengan seorang gadis, apa dia Nada ? Tapi kapan aku berlatih sepeti ini ? Apa aku pernah mengalami kecelakaan ?

" Nada... Istirahat dulu ya ! Pusing " kataku yang kini memang merasakan sakit saat bayangan itu muncul

" Fen ngga papa ? Yaudah kita istirahat di situ dulu ya " kata Nada sambil menuntunku menuju kursi taman

" Nad... Aku pernah latihan jalan kaya gini sebelumnya sama kamu ? Tadi aku kaya liat bayangan kalau aku latihan juga kaya gini tapi kapan aku ngga ingat "

" Ummm... Pernah, waktu itu awal kita kenal Fen, Waktu itu kamu ngalamin kecelakaan sepertinya, Nada nemuin Fen di sungai, keadaan Fenly cukup parah jadi Nada bawa Fen ke rumah sakit, selama masa pemulihan Fen tinggal sama Nada dan Nada yang bantu Fen belajar jalan lagi waktu itu "

" Kamu baik ya Nad... Jadi udah dua kali ya kamu latih aku jalan gini ? " Tanya ku sambil menatap Nada

" Ummmm... Ini kedua kalinya Nada bantu Fen jalan lagi setelah kecelakaan itu "

" berarti kamu lulus untuk melatih jalan yang ketiga kalinya nanti "

" Jangan lah... Nada ngga mau Fen kaya gini lagi, jangan buat Nada khawatir terus Fen, Nada ngga mau kehilangan Fenly "

" Yang bilang kalau latih Fen jalan lagi siapa ? Orang aku bilang soal anak kita nanti kok "

Nada tampak tersenyum dan kini memukul lenganku pelan, ia menyandarkan kepalanya pada bahuku sementara aku memilih untuk menggenggam tangan Nada.

" Maaf ya, Fen belum bisa inget sama Nada... " Kata ku lirih

" Ngga papa Fen, sekalipun ingatan Fen ngga kembali Nada ngga akan pernah tinggalin Fen, apapun yang terjadi kedepannya mau seperti apapun rintangannya Nada akan selalu bertahan buat Fen, jangan takut ya Fen... Seperti apapun keadaan Fen nantinya Nada pasti terima "

" Kalau aku ngga ganteng lagi gimana ? "

" Ngga papa kan nanti kita semua akan tua Fen... Percuma ganteng kalau bukan milik Nada "

O B A T || U N 1 T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang