Sebuah gagasan yang tak mungkin gagal
Dia memang anak baik yang teramat polos
Sedangkan kakaknya orang bodoh yang mudah dipermainkan
Mereka tidak akan sadar dengan semua yang telah terencana
~ authorSejak kembalinya Fenly semua perlahan kembali seperti semula atau bahkan lebih baik lagi saat ini, karena Wijaya masih ada dipenjara. Meski sempat jahat Fenly memaafkan semua kesalahan Wijaya, dia juga jadi sering berkunjung ke penjara untuk melihat keadaan papa tirinya itu. Sebenci dan sekecewa apapun Fenly pada Wijaya, Wijaya tetap orang tua satu-satunya yang saat ini ia miliki.
Fenly mulai berfikir apa tidak sebaiknya ia membebaskan saja Wijaya dari penjara ? Toh sekarang Wijaya menerima Fenly dengan baik dan dia sudah tidak lagi memiliki rencana buruk pada Fenly. Jadi ia sering meminta pada Shandy untuk membantu Wijaya bebas dari penjara tapi selalu ditolak oleh Shandy.
Yang tidak Fenly tahu hampir setiap Minggu Wijaya mendapat kunjungan dari orang yang tidak akan pernah Fenly sangka. Dia seorang wanita cantik dengan wajah yang menampilkan sosok ibu yang penyayang. Hari ini wanita itu kembali mendatangi Wijaya untuk membicarakan rencana mereka.
" Jadi kamu mau apa dari saya ? Belum puas kamu ha ? Menikahi saya tapi hati kamu memihak pada Melati benar-benar membuat kesal saja "
" Itu tidak penting... Kamu mau balas dendam dengan Melati ? " Tanya Wijaya sedikit berbisik
Wanita yang akrab disapa Sintia itu mengangguk sekilas dan kembali memperhatikan Wijaya
" Saya akan berikan dua puluh persen dari harta Wijaya group pada kamu jika kamu berhasil melakukan tugas ini dengan baik ingat dua puluh persen dari harta Wijaya group itu bukan nominal kecil "
" Apa yang harus saya lakukan ? Membunuh anak itu juga ? Lalu berakhir dipenjara seperti kamu saat ini ? Saya tidak mau "
" Dengar saya dulu ! Kamu cari pria yang seumur dengan Fenly, cari orang yang mungkin bisa kita peralat untuk menghancurkan kepercayaan Shandy pada Fenly.. dia harus punya otak licik seperti kita. Setalah kamu mendapatkan pria yang saya maksud, kamu datangi Shandy dan katakan jika pria itu adalah adik kandung Shandy dengan begitu Shandy akan mulai sayang pada anak itu dan melupakan Fenly, kita akan lebih mudah menyakiti Fenly atau bahkan kita cukup melihat Shandy yang menyakiti Fenly "
" Saya yakin anak sebaik Fenly akan meminta pada Shandy untuk membebaskan saya, saat saya sudah bebas nanti saya akan memperlakukan Fenly dengan baik, saya akan menolong Fenly dan menjaga anak itu baik-baik jadi saat dia mencari orang yang akan dia berikan harta, saya adalah orang satu-satunya yang Fenly ingat, setelah harta itu resmi jadi milik saya, kita pikirkan cara untuk menghabisi nyawa Fenly "
" Ide bagus... Saya punya kenalan yang sepertinya cocok untuk melakukan tugas ini, namanya Samuel dia kuliah ditempat yang sama dengan Fenly mungkin dia bisa kita mintai tolong "
" Bagus... Berikan dia iming-iming dua puluh persen dari Wijaya group dengan begitu dia pasti mau membantu kita melakukan tugas ini "
" Baiklah... Saya rasa tidak ada yang harus kita bicarakan lagi... Kalau begitu saya permisi dan saya harap kamu segera bebas agar bukan hanya saya yang bekerja dan kamu cukup menikmati hasilnya saja "
Wijaya tersenyum tipis, ia yakin dia akan segera bebas karena Fenly buakn anak yang pendendam jadi saat ini pasti dia tengah membujuk kakaknya untuk membebaskan dia dari penjara.
🍒
~ author
Sudah beberapa hari ini Fenly mimpi buruk, ia selalu bermimpi Shandy meninggalkan dirinya dan memiliki adik lain. Entahlah kenapa mimpi itu selalu datang padanya. Ia terkadang jadi takut jika tidur dan kembali bermimpi buruk lagi. Fenly menatap jam dinding yang tergantung di kamar miliknya, sudah hampir tengah malam dan Fenly belum bisa tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
O B A T || U N 1 T Y
FanfictionPastikan sudah baca "Koma", "Titik" dan "tanda tanya" sebelum baca cerita ini terimakasih. Karena jika terus menjadi obat Kapan hati sendiri sehat ? Aku mungkin bukan pemeran utama dalam kehidupan mereka, bahkan aku juga bukan pemeran utama dalam...