12
****
Dua hari setelah Glenka datang ke rumah Aldebaran, Andin demam tinggi. Glenka mendatangkan dokter ke rumah Andin untuk merawatnya secara ekslusif.
Beberapa pekerjaan juga terpaksa harus di re-schedule karena kejadian itu.
Glenka yang tak lain adalah seorang dokter anak, merasa masih sangat geram dengan kelakuan Aldebaran yang tak jelas dengan sikapnya. Menya-menye udah macam laki-laki setengah matang.
Glenka memang sangat mood kalau sudah marah dan ngedumel, udah macam ibu kos lagi nagih uang, rempong banget deh pokoknya.
Dia juga tak segan mengeluarkan kata dan kalimat andalannya setiap kali marah,
"Anjing lo, guk guk"
"Bisa naik mobil gak sih lo! SIM lo nembak ya!
"Berisik banget mobil belakang, klaksonin mulu. Kalau gak mau macet terbang noh sono ama Gatot kaca"
Pantas saja saat memarahi Aldebaran dia sampai tak tanggung-tanggung, tak melihat siapapun yang dia omeli, karena kalau salah, presiden sekalipun juga pantas dimarahi.
Ya meskipun kayaknya tidak akan ada yang melakukan kesalahan lebih bodoh dari tindakan Aldebaran.
Memang berbanding terbalik dengan sikapnya pada anak-anak setiap kali dia sedang dinas. Pasien nya selalu merasa nyaman dan senang berinteraksi dengan dokter Glenka yang ramah dan penuh hadiah itu.
Atau bahkan akan berbeda, jika pasiennya adalah Aldebaran, mungkin saja laki-laki itu sudah habis disuntik mati.
Malamnya saat demam Andin sudah mulai turun, Glenka diam-diam pergi ke rumah Aldebaran. Dia membawa sebuah tekad besar untuk menjadi garda terdepan sahabatnya.
Glenka siap pasang badan bahkan untuk kumpulan wartawan yang pernah mendesak Andin beberapa bulan lalu saat meminta klarifikasi perihal kandasnya hubungan Andin dengan seorang adik dari presenter ternama.
Andin yang sering menyebut Glenka dengan sebutan 'Dokter Ngegas' itu beruntung, meski tak punya banyak teman tapi dia memiliki sahabat yang siap membela nya kapan saja.
"Lihat aja, gue bius seumur hidup itu orang kalau sampai gak ada niat baik ke Andin, gue suntik mati sekalian" kata Glenka saat setelah membanting pintu mobil nya dan berjalan ke arah gerbang besar rumah Aldebaran.
"Eh tapi kalau Al mati, anak Andin jadi yatim dong. Jangan deh" ucapnya kemudian.
Dia menarik napas panjang, bersiap menghadapi keributan. Di hadapannya beberapa pria bertubuh besar sedang menatapnya,
"Inget gue gak pak?" tanya Glenka
"Inget, kan saya belum lupa ingatan mbak"
"Bagus deh, jadi gak usah kenalan lagi" kata Glenka
"Mau ketemu mas Aldebaran kan?"
"Tuhkan, masih nanya, lagi emosi nih jangan ditanya terus"
"Tapi jangan marah-marah dong mbak, yang tenang"
"Gak bisa, ini masalah serius, harus marah-marah. Kalau gak marah-marah gak selesai. Kalau bisa malah baku hantam nih!" ucap Glenka
"Ya udah, saya anterin ke dalam, mari"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Season 1
FanfictionMengandung unsur kekerasan, kata-kata kasar, umpatan dan adegan dewasa. Seorang model ternama yang harus terjebak di dalam sebuah hubungan rahasia dengan konglomerat muda nan tampan. Andini Alexandra harus selalu menjauhi kamera wartawan setelah ken...