29/

7.1K 714 40
                                    


29.

***

Andin masih meringkuk di dalam selimut, dia sudah kembali dari pertemuannya dengan client Aldebaran yang ternyata juga ingin memakai nya sebagai model iklan. Tentu Andin tidak menolak apalagi dengan bayaran yang besar, meski tak dapat mengalahkan bayaran yang Al berikan.

Seorang pria keluar dari kamar mandi, dengan hanya dililit handuk di bagian bawah tubuhnya.

Andin beranjak hendak keluar, setelah suara ketukan pintu yang seperti menggebu-gebu terdengar dari luar kamar hotel yang sedang dia tempati.

"Iya" Al melongok keluar, dan mendapati Rendy dengan keringat di dahi nya yang sudah sebesar biji jagung,

"Pak, itu..."

Dengan suara terbata-bata Rendy masih mencoba menahan napas,

"Apa?"

"Wartawan" kata Rendy

"Hah?"

"Di lobby banyak wartawan mau ketemu pak Al"

"Ada apa?"

"Mereka mau minta klarifikasi soal pak Al dan mbak Andin. Soalnya berita nya sudah menyebar pak"

"Dan foto pak Al juga sudah menyebar"

"Foto? Foto yang mana?"


Rendy merogoh sakunya, lalu menunjukkan foto yang di posting di sebuah akun gossip. Terlihat foto itu adalah fotonya dan Andin saat berada di parkiran sebuah tempat makan, dengan Andin yang lengkap memakai hoodie nya.


Ternyata tidak semudah itu menyembunyikan Andin. semua orang pasti tau gerak gerik nya bahkan saat dia sudah menyamar sekalipun.

Di dalam foto itu, Aldebaran sedang membenarkan posisi masker Andin, di pinggir mobil yang Aldebaran kendarai.

Al menepuk dahinya, lalu menoleh ke arah Andin yang masih duduk mematung.

"Ren, kamu temui mereka ya, alihkan fokus mereka, saya akan bawa Andin keluar dari sini" kata Aldebaran yang langsung dijawab anggukan dari Rendy.


Andin bergegas turun, dia memakai lagi dress miliknya dan juga ditambah dengan jas milik Aldebaran. Sebuah topi dan kacamata hitam tak lupa dia kenakan.


Mereka berdua susah payah mencari jalan agar tidak bertemu dengan para wartawan yang haus berita itu, sampai akhirnya seorang security menolong mereka dengan mengantarnya melewati jalan lain dari hotel.

Aldebaran menyandarkan kepala nya ke sandaran mobil, dengan Andin yang sedang melepas jas milik pria di sampingnya itu. Tubuh mulus Andin dengan kulit putih tanpa cacat itu bahkan masih terlihat kemerahan di berbagai sisinya,

Sebab ulah Aldebaran yang begitu gemas mencumbu Andin tanpa ampun.


Ya mereka belum berani terlalu jauh, sebab Aldebaran pun belum yakin jika Andin memiliki perasaan yang sama dengannya.

"Maaf ya, kamu jadi susah kaya gini mas" kata Andin

"Susah apanya?"

"Yaa begini, jadi harus kucing-kucingan sama mereka"


"Gak apa-apa, ini kan demi kamu juga, asal kamu nyaman, saya pasti ikut mau kamu" ujar pria itu.

One Night Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang