36/

9K 817 105
                                    

36. 

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Bener-bener kamu ya mas..."

Andin berjalan keluar dari kamar mandi, bersama seorang pria yang baru saja menguras habis tenaga nya. Handuk kecil di tangannya berhasil dia sabetkan ke punggung suaminya itu.

"Kenapa?" tanya Al tanpa rasa bersalah,

"Aku lagi mandi loh masih aja kamu cari kesempatan"

"Loh kan saya cuma terima tantangan, kamu bilang saya gak kuat" jawabnya

"Ck..ck..ck.. Aldebaran.. Aldebaran...."

"Makanya jangan suka iseng bangunin singa tidur, dimakan baru tau rasa kamu"

"Tuh papa mu tuh, nakal" kata Andin sembari mengelus perutnya

"Mana ada, mama bohong itu, papa gak nakal. Tadi aja papa pelan-pelan kan, papa takut kamu kejedot, nak"

"Masss"

"Hehe"

Andin berdiri di depan lemari baju nya, sedangkan Aldebaran sudah duduk di tepi ranjang, dia harus menerima untuk keramas dua kali sebab menuruti mau Andin, ya walaupun dia juga kegirangan sendiri sih sampai nambah tiga kali.

Kalau Al tidak ingat Andin sedang hamil pun mungkin dia belum mau selesai.

"Masih merah-merah gak?" tanya Aldebaran

"Masih lah, kamu gak kira-kira. Untung di dada kan, jadi ketutup baju"

"Harusnya di leher ya?"

"GAK"

"Hahahah"

"Makasih ya Andin..."

Perempuan itu menoleh, lalu tersenyum,

"Sama-sama sayang" ucapnya dengan begitu manis.

"Mau belanja gak?"

"Hah?"

Pertanyaan itu sontak langsung membuat Andin mengubah ekspresi wajahnya

"Mau beli tas, atau sepatu?"

"Apanya?" tanya Andin

"Kamunya"

"Apa sih? Kok tiba tiba ganti topik?" Andin melangkah mendekat ke suaminya yang masih duduk bersila di ranjang,

"Ya saya tanya kamu. Udah lama kamu gak beli-beli. Gak pengen beli apa gitu?"

"Buat apa?"

"Kok buat apa? Ya buat kamu lah"

"Tapi kan gak lagi pengen beli"

"Dulu saya sering kasih kamu hadiah, kalau sekarang kan saya udah gak bisa kasih"

One Night Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang