46/

9K 987 79
                                    


46.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa?" suara Andin terdengar begitu lembut, ujung bibirnya menarik sebuah lekungan, menggambarkan senyuman yang tak kalah menggoda. Al yang masih memijat kaki Andin menaikkan kedua alisnya. Pria yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus di sekitar dagunya itu benar-benar telah berhasil membuat Andin salah tingkah.

"Aw, aduuh! Pekik Andin

"Kenapa? Kenapa?"

"Anak kamu, mas..."

"Kenapa dia?"

...

...


"Gerak"

"Hah?"

"Ini mas, dia gerak" Andin memegangi perutnya. Diikuti Al yang langsung berjingkrak dan meletakkan telapak tangannya di perut Andin.


Aldebaran meringis, menunjukkan deretan giginya yang bagus itu,


"Ih iya loh" ucapnya


Senyumnya begitu lebar dan bahkan mulutnya hampir menganga.


"Lagi nak, gerak lagi sayang. Coba papa mau rasain" ucap pria itu.


Andin, melihat sisi lain dari pria yang menikahinya satu bulan yang lalu itu. Pria yang sempat membuatnya terluka luar biasa. Mungkin benar, bahwa sebagai seseorang yang melukai, Aldebaran juga yang paling tau bagaimana caranya mengobati.

Mereka terdiam, saling menatap beberapa detik, lalu kedua nya kembali memperhatikan perut Andin.

"Kok gak gerak lagi?" tanya Al dengan wajah plonga plongo nya

Andin mengangkat bahunya

"Mana aku tau, udahan kali mainnya"

"Loh nak, udahan main nya?" tanya Al


Pria itu seketika sedikit membungkuk, menempelkan telinga nya ke perut Andin,


"Halooo"

"Ih kok halo sih" protes Andin

Al mendongak,

"La dia sebentar doang geraknya, cuma krusel gitu doang,

"Bantar banget geraknya nak"

"Kalau gerak terus aku yang capek dong mas" kata Andin

One Night Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang