37.
****
Siang itu Aldebaran baru saja masuk ke dalam rumah, dengan Andin di sampingnya, tak lama, dari luar Erik berlari sembari tergopoh-gopoh.
Dia berhenti di belakang Aldebaran sembari sedikit membungkuk memegangi lututnya. Dengan napas tersengal, dia menunjuk-nunjuk ke arah luar,
"Itu Al, di luar..." ucapnya
"Apa?" Aldebaran menoleh ke belakang dengan wajah kebingungan nya
"Di luar ramai banget, huuuh.. huhh"
"Hah? Ramai kenapa? Tadi gue masuk gak ada siapa-siapa kok"
Erik mulai berdiri tegap, menjajarkan dirinya dengan sang kakak. Andin yang masih memegangi tas suaminya juga menatap Erik penuh kebingungan,
"Lo napas dulu yang bener, baru ngomong" kata Aldebaran
Erik diam sebentar, lalu menarik napas panjang, kedua tangannya berkacak pinggang sembari menoleh ke arah luar.
"Kenapa, kenapa? Ada siapa di luar? Karyawan demo?" tanya Aldebaran
"Bukaaaaan"
"Terus apa?"
"Itu, tadi pas gue baru aja masukin mobil, tiba-tiba di belakang gue rameeee banget orang yang minta masuk. Kayaknya mereka wartawan gitu, soalnya pada bawa kamera"
"HAHHHH!!!" Aldebaran dan Andin terperangah, mereka saling menatap beberapa detik
"Wartawan?" tanya Andin, suara nya sedikit bergetar,
"Kayaknya sih gitu, gue gak ngerti juga. Soalnya gue langsung lari mbak" kata Erik
Tak lama, benar saja, salah satu ajudan Aldebaran masuk ke dalam rumah,
"Mas.. mas Al... diluar banyak wartawan mas, mau ketemu mbak Andin" ucap laki-laki bertubuh tegap dan besar itu,
"Halau mereka, jangan sampai ada yang masuk"
"Baik"
"Kamu bilang ke mereka, sebentar lagi saya keluar dan bilang ke mereka kalau yang mereka cari gak ada disini" kata Al
"Siap"
"Erik, lo masuk, bawa Andin, biar gue yang nemuin mereka"
"Oke"
"Mas, aku takut" ucap Andin, dia sedikit menarik lengan suaminya,
Al membelai pucuk kepala Andin, "Gak apa-apa, kamu tenang aja ya. Kamu aman disini"
"Nanti kalau mama liat berita nya terus datang kesini dan minta aku pulang, gimana mas. Aku takuut" ucap Andin lirih
"Gak ada yang bisa bawa pergi kamu dari sini, saya suami kamu, saya punya hak penuh atas kamu, jadi gak usah takut ya. Kamu masuk sama Erik, tunggu saya di ruang tengah, biar saya yang hadapi mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Season 1
FanfictionMengandung unsur kekerasan, kata-kata kasar, umpatan dan adegan dewasa. Seorang model ternama yang harus terjebak di dalam sebuah hubungan rahasia dengan konglomerat muda nan tampan. Andini Alexandra harus selalu menjauhi kamera wartawan setelah ken...