31.
****
"Senyum terus dari tadi saya lihatin" Suara itu membuyarkan lamuman seorang perempuan yang sedang berdiri mematung, di depan sebuah bingkai besar yang menggantung di dinding.
Sebuah foto dirinya sendiri yang bahkan dia pun tak memiliki foto itu. Dia menggeleng pelan, lalu menoleh ke arah pria yang baru membawa nya pulang beberapa hari yang lalu itu dengan senyuman mengembang di bibirnya.
"Mau aku tanda tangani gak ini fotonya?" tanya Andin
Dia mendekat dengan langkah kecil ke arah suami nya. Aldebaran masih berdiri di depan pintu dengan kedua tangan yang dia lipat di dada.
"Boleh" Al masuk ke dalam kamar, lalu mengambil sebuah spidol di dalam laci nya.
Andin membulatkan matanya, mengetahui apa yang dilakukan suaminya itu.
"Nih" kata Aldebaran,
Dengan senyum sumpringah nya Andin langsung menanggapi spidol itu, lalu menorehkan sebuah tansa tangan yang cukup besar di pojok kanan foto itu. Foto yang di gantung tidak terlalu tinggi dari tempatnya berdiri.
"Nah, udah"
"Terima kasih kak Andin"
Mendengar itu Andin langsung terkekeh,
"Kak Andin?" tanya nya
"Iya, kan kalau fans biasa panggilnya kakak" jawab Aldebaran
"Oh jadi sekarang mengakui kalau ngefans?"
"Gak juga sih, ya biar kamu seneng aja, ada fans nya"
"Dih, emang aku punya fans, kan aku artis" ucap Andin dengan nada meledek.
Al tersenyum, lalu menarik tangan Andin untuk keluar dari kamar,
"Ayo makan! Ibu hamil harus banyak makan, jangan banyakin ngomong terus" kata Aldebaran
"Ada ya orang yang nikah sama idolanya mas" Andin masih sibuk bicara sembari membiarkan tangannya ditarik Aldebaran untuk turun ke ruang makan.
"Ngomong terus ya kamuu"
"Andin, sarapan dulu sini" Hartawan sudah duduk di ruang makan, bersama satu anak laki-laki nya yang baru terlihat.
"Eh kaget loh di rumah ada penghuni baru" kata Erik
"Makanya pulang" kata Hartawan
"Ah males lah, di rumah nanti berasa ngontrak pa"
"Kenapa gitu?"
"Ya kan dunia ini cuma punya Al sama Andin" kata Erik
Hartawan tersenyum sedikit,
"Panggilnya yang sopan, Andin itu kakak ipar kamu"
"Oh iya, lupa pa, maaf ya mbak Andin"
Al yang ikut duduk di samping Andin tersenyum,
"Lo di rumah aja makanya rik, belajar biar ntar bisa jagain ponakan lo" kata Aldebaran
"Lo tenang aja, gue udah cari di internet cara jagain bayi, ntar lo buat lagi aja, gue siap jagain anak-anak lo"
"GILA"
****
Sore itu Andin hanya berdua dengan Bimah di rumah, sedangkan semua nya tentu sedang menyelesaikan pekerjaan masing-masing di luar rumah.
Al kembali ke kantor, begitupun papanya, sedangkan Erik ya, nongkrong bersama teman-temannya.
Andin yang merasa bosan, menyusul Bimah di dapur yang ternyata sedang bersiap untuk memasak makan malam. Bimah juga memasak untuk orang-orang yang bekerja di rumah itu. Dengan keadaan hamil yang hampir enam bulan Andin berdiri di depan pintu,
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Season 1
FanfictionMengandung unsur kekerasan, kata-kata kasar, umpatan dan adegan dewasa. Seorang model ternama yang harus terjebak di dalam sebuah hubungan rahasia dengan konglomerat muda nan tampan. Andini Alexandra harus selalu menjauhi kamera wartawan setelah ken...