34
*****
Mereka berhenti di sebuah balok nisan bertuliskan nama seseorang yang mereka kenali, kecuali ya, Andin dan Erik. Hartawan lah yang paling mengenal siapa dia, seorang wanita yang pernah membuatnya begitu kehilangan hingga membuatnya melampiaskan semua hal buruk itu pada hal-hal gelap yang mengakibatkan dia harus kehilangan Aldebaran selama beberapa tahun.
Berganti-ganti wanita setiap hari dan membawa mereka pulang ke rumah, dengan suara bising di kepalanya yang tidak pernah reda.
"Mama... papa kesini lagi" ucap Hartawan setelah dia berjongkok di samping nisan itu.
"Ma... apa kabar?"
"Udah lama, papa gak kesini ya, maaf ya ma"
Hartawan menaburkan bunga di atas pusara itu, di ikuti Aldebaran dan juga Erik,
Mereka semua diam beberapa saat,
"Ma, papa kesini mau ngenalin mama sama menantu kita. Aldebaran udah menikah ma, sebentar lagi kita bakalan punya cucu" ucap nya dengan suara sedikit berat.
"Anak laki-laki yang dulu mama tinggalin pas usia sepuluh tahun, sekarang udah mau jadi bapak-bapak ma"
"Istrinya cantik banget, artis terkenal loh ma, kalau mama masih ada, pasti mama ajak foto-foto terus deh, yakin papa. Soalnya mama kan suka ajak artis foto, walaupun gak kenal siapa dia"
Andin tersenyum,
"Hai ma, assalamualaikum, aku Andin, istrinya mas Al, anak pertama mama"
Aldebaran melirik ke arah istrinya,
"Ma, Al kesini lagi, sekarang Al bawa istri ma, dia perempuan yang bikin Al gak bisa lepas"
"Mama tau gak, dia itu mirip banget sama mama, mungkin, wajahnya juga mirip sama mama pas mama masih muda. Dia cantik, senyumnya bagus, matanya indah"
"Al sayaaang banget sama dia ma, dia itu persis mama"
"Aneh sih, di dunia ini kenapa ada orang yang begitu mirip dari segi sifat, tingkah laku bahkan kebiasaan"
Aldebaran bicara dalam hati dengan terus menatap wajah sang istri diam-diam. Pria itu tersenyum, lalu berjongkok di samping istrinya,
Andin menatap nisan mama mertuanya itu, sembari tersenyu,m, dalam hatinya dia mengucapkan terima kasih yang teramat banyak, untuk perempuan yang telah melahirkan seorang anak pertama laki-laki yang begitu hebat, kuat dan tidak pernah menyerah.
"Mama, tau gak, mama udah mau punya cucu loh" ucap Erik kemudian,
"Dari abang sih, soalnya kan aku belum nikah" tambahnya,
Mereka diam beberapa saat,
"Kita doain mama yuk" kata Andin kemudian, semua mengangguk,
Mereka berdoa, dalam hati masing-masing, mengungkapkan cinta dan kerinduan yang teramat dalam setelah berpuluh-puluh tahun berlalu.
"Andai mama masih ada, pasti mama senang mau punya cucu pertama" ucap Hartawan setelah mereka selesai dengan doa mereka.
"Selamat hari ulang tahun pernikahan ya ma, seumur hidup papa gak akan pernah mau lagi mencintai perempuan lain. Karena mama satu-satunya yang akan jadi perempuan terakhir dalam hidup papa"
"Kalau gak khilaf ma.."
"ERIIIIK"
"Heheh"
"Ngrusak momen aja" kata Aldebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Season 1
Fiksi PenggemarMengandung unsur kekerasan, kata-kata kasar, umpatan dan adegan dewasa. Seorang model ternama yang harus terjebak di dalam sebuah hubungan rahasia dengan konglomerat muda nan tampan. Andini Alexandra harus selalu menjauhi kamera wartawan setelah ken...