15/Can I Be Yours Once More?

7.2K 762 78
                                    

15

****

"Anak itu, bukan suatu kesalahan 1.nduk"

"Yang salah itu adalah orang tuanya" ujar oma Rasmi. Mereka sedang duduk di pelataran rumah joglo modern khas Jogja. Tangan Andin berkali-kali, mengelus perutnya.

Glenka harus kembali ke Jakarta sebab pekerjaannya sebagai dokter di salah satu rumah sakit tidak bias ditinggalkan lebih lama.

"Mereka gak minta untuk ada di dunia ini kan?" tanya nya.

Sekuat tenaga, Andin, mencoba menahan tangisnya.

"Nanti, coba kamu temui ya, ayah dari bayi mu ini. Kalian bicara berdua, dengan kepala dingin. Cari solusi yang baik" ucap oma Rasmi dengan penuh kelembutan.

"Aku cuma kecewa oma, aku kecewa kenapa mas Aldebaran bilang kaya gitu ke aku"

"Oma yakin, saat itu dia sedang bingung, dia tidak berniat bicara macam itu sampai bikin kamu sedih dan kecewa. Kalian sama-sama kalut, sama-sama cemas. Makanya semuanya jadi kelihatan buruk"

"Percaya sama oma, kalua kalian bias menghadapi ini sama-sama" ujarnya


****

Malamnya, laki-laki yang sebelumnya dibicarakan oleh Andini dan omanya itu benar-benar datang. Andin tidak siap untuk apa yang harus dia lakukan. Tubuhnya mematung, matanya tajam menatap laki-laki itu. Seolah rasa kecewa itu masih tertanam kuat di kepalanya.

"Andin..." suara laki-laki itu terdengar lirih, namun semburat senyum terpancar dari wajahnya.

"Mas, kamu masih disini?"

"Disini dimana?" laki-laki itu balik bertanya

"Di Jogja.."

Aldebaran tersenyum, "Saya akan ada dimanapun, selama selalu ada kamu"

"Kamu udah makan?" tanya Aldebaran sesaat setelah mereka saling diam. Dua orang itu hanya berdiri di ambang pintu tanpa melakukaan apapun.

Andin menggeleng pelan.

"Mm.. mau makan keluar gak?" tanya Al

"Kemana?"

"Ya kemana aja.."

"Ya udah bentar, aku izin sama oma dulu" kata Andin

Perempuan itu masuk ke dalam rumah, menemui omanya yang sedang duduk bersama dua orang yang kerja dirumah itu. Oma Rasmi tersenyum, lalu melangkah mendekati cucu kesayangannya itu.

"Tapi janji sama oma ya, gak boleh berantem, harus bicara baik-baik"

Andin mengangguk pelan, lalu diantar wanita itu untuk bertemu Aldebaran,

Al menyalami wanita tua itu, lalu meminta izin untuk mengajak Andin keluar rumah.

"Oma titip ya, tolong dijaga, bawa pulang kesini lagi kalau sudah"

"Iya oma,"

"Jangan bicara kasar ke dia. Dia ini cucu kesayangannya oma loh" ucap wanita itu


Al mengangguk lagi.


"Andin, nduk cah ayu kalau sudah makan, harus langsung pulang ya, lagi hamil tidak boleh lama-lama diluar. Nanti masuk angin" kata oma Rasmi

"Iya oma, aku pergi dulu ya..."

Di dalam mobil, mereka terdiam beberapa saat, menikmati jalanan kota Jogja dan segala hiruk pikuknya. Aldebaran berkali-kali melirik ke arah perempuan yang duduk di sampingnya.

One Night Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang