Episode 12

13 1 0
                                    

Sahabat Sejati


Cinta itu gak bisa diungkapkan dengan kata-kata, saat kamu mulai mencintai mungkin kamu akan berusaha buat menjaga rasa itu meski kamu sadar, bahwa rasa sayang kamu buatnya mungkin tiba-tiba berubah.

"Eh kamu mau kemana?" Tanyanya lagi

"A...anu...a" jawabku gemetar

"Anu?" Tanya Raisa

"Apaan sih, gak jelas" ujar Raisa kebingungan

"Eh sob Lo ngapain aje" ujar Rian sembari menepuk pundak Arya dan tiba-tiba Arya kaget dan hampir saja pipis di celana

"Rian kamu ngagetin Arya ajah!" Jawab Raisa

Dan kemudian si Arya malah lari terbirit-birit.

"Lah dia kenapa?" Tanya Rian

***

Bukan kisah Romeo dan Juliet yang kisahnya apik tertulis dan juga di filmkan, bukan pula tentang Rama dan Shinta yang termasyhur. Bukan orang kaya, cuma orang biasa, bukan penulis tapi hanya seseorang yang ingin meluapkan setiap perasaan lewat bait kata-kata dan juga goresan tinta yang ku tuangkan bersama hati dan juga perasaan.

Bait semusim yang tertulis manis tentang kisah kasih aku bersamanya yang duduk di pelataran cinta bersama dengan hati ku yang selalu terngiang-ngiang akan bisikan cintanya yang begitu merdu, tanpa batas waktu yang terungkap tapi tak mampu ku ucap. Aku hanya seseorang yang memujanya di balik kejauhan, aku hanya hanya seseorang yang berusaha keras untuk tetap setia bersamanya meski aku hanya berada di balik kejauhan, jangan tanyakan perasaan ku jika kau tak bisa beralih dari masa lalu yang menghantuimu karena ini sungguh tidak adil.

Gemercik suara hujan yang deras dari tetesan air hingga terdengar kencang, gak cukup satu tapi ribuan genangan air itu menyapu bahuku dan membasahiku, aku hanya terdiam sembari membiarkan setiap genangan air hujan dan juga riuh suara angin berhembus kencang di wajahku. Aku bukan siapa-siapa, aku bukan sang sutradara yang menciptakan perjalanan hidupku yang terdokumentasikan menjadi sebuah film. Meski dalam keramaian aku masih tetap sendiri dan merasa kesepian, seperti hanya ada seekor kunang-kunang yang menemani di kesunyian. Aku hanya aku dan bukan dia, biar ku simpan rasa ini di kejauhan karena mungkin kau bukan untukku dan mungkin pula rasa ini suatu saat akan hilang dengan sendirinya.

Aku memang bukan sosok wanita yang mudah menyimpan perasaan sekalinya aku punya perasaan akan aku anggap itu hanya sebuah hal yang gak penting apalagi dengan yang namanya cinta.

"Fany, btw kamu punya nomor Arya gak?" Tanya Raisa

"Aku gak punya kamu tanya aja langsung ke Aryanya!" Ujar Fanya

"Lagian nomor telepon Arya buat apa?" Tanyanya

"Enggak cuma buat nakut-nakutin tikus dirumah ajah" jawabku konyol

"Kamu ada-ada ajah" ujarnya

Saat itu kelas sepi dan cuma ada aku dan juga Fanya sementara Ara belum datang.

"Eh Rian kamu gak bareng sama Arya?" Tanya Fanya

"Enggak, emangnya kenapa?" Jawabnya

"Aku kira kamu bareng sama dia!" Ujarku

Aku seorang sekretaris di kelas sedangkan ketua kelasnya Arya dan bendaharanya Fanya, terkadang di kelas jadi repot sendiri kalau gak ada dia.

Jangan berbisik, bunyinya di langit  hening terdengar langkah kaki seseorang berjalan. Aku menengok ke arah kanan dan kiri ku, seperti ada seseorang yang memperhatikan diriku hanya saja aku mencoba untuk berpura-pura tak tahu.

"Kamu egois Ra!" Ujar Rian

"Udah jauhin gue" ungkap Ara sambil melepaskan tangan Rian

Suatu perjalanan hidup saat kamu mencoba melupakan setiap masa lalu yang udah terjadi tapi yang kamu alami adalah saat kamu melihat sosok orang yang ada di depan mata kamu ternyata tak lain dan tak bukan adalah sosok orang yang berbeda dari yang kamu kenal.

Aku bukan pilihan, tapi aku juga tak sanggup untuk memilih. Rasanya ini tak adil bagiku, namun juga melewati setiap batas dalam hidupku. Aku yang berusaha untuk melupakan setiap hal yang ada dalam hidupku, aku yang hanya bisa mencoba untuk melupakan setiap masalah dalam hidupku.

Entah kenapa lambat lain waktu berganti, sang detik juga berbicara pada waktu, hati tak mampu tuk dipisahkan namun kita juga tak mampu tuk memilih.

" It’s all about falling in love with yourself and sharing that love with someone who appreciates you, rather than looking for love to compensate for a self love deficit.” — Eartha Kitt. 
(Itu semua tentang jatuh cinta pada diri sendiri dan berbagi cinta dengan seseorang yang menghargaimu, daripada mencari cinta untuk mengimbangi kekurangan cinta terhadap diri.)

Pernah dengar gak kisah Rangga dan juga Cinta, kenapa ya ini kayak kisah cinta kita. Kenapa ya kamu kayak menguji aku padahal aku sendiri berusaha buat ngelupain kamu, didal hati aku bernyanyi berharap suatu saat kamu bisa melihat ku kembali. Aku bertahan tapi aku juga tidak tahu harus bagaimana, dalam hidup aku hanya bisa berusaha dan berdoa meski terkadang harapan tidak sejalan dengan kenyataan.

"Kenapa si Ra Lo jauhin gue?" Ucap Rian

Tiba-tiba Raisa muncul di tengah-tengah kita.
Kemudahan Rian melepaskan tangannya dariku, begitu pula dengan aku yang kaget.

"Kalian?" Ujar Raisa

"Raisa, ada apa?" Tanya Ara tenang

"Sepertinya Ara dan Rian menutup-nutupi sesuatu, tapi apa ya?" Ungkap Raisa

Aku gak bisa berfikir dan aku terlalu puitis buat berkata-kata.
"Jangan berujar, jika kamu tak mau berfikir!" Ujar Ara sembari meninggalkan Rian dan kemudian mengajak Raisa pergi

"Apaan si Ra?" Ujar Raisa

"Udah ikut gue ajah!" Ujar Ara sambil memegang tangan Raisa

"Hei, kalian berdua mau kemana? Kok ninggalin gue begitu aja sih!" Ujar Rian

"Tau ah" Jawab Ara

"Kenapa ya? Apa mungkin karena gue terlalu mengekang dia" ungkap Rian

Dia mencengkeram tangan ku dengan erat tanpa melepaskan genggaman tangannya begitu kokoh dada bidangnya sampai aku gemetar dan tak berani melihat wajahnya, bahkan untuk berbicara saja aku tak mampu. Sampai aku menahan Hela nafasku dan kemudian jantung ku berdeyup dengan kencang, aku seperti berada di sebuah rollercoaster yang sangat tinggi dan menakutkan. Dia cuma melihat ke arah ku sambil terus menggenggam tangan ku, jari jemari ku pun tak gentar untuk melawan kerasnya genggaman tangannya.

Dia seperti bukan dia, nampak bukan seperti orang yang aku kenal, dia memang baik dan perhatian padaku tetapi dia memang terlalu berlebih-lebihan.

"Kenapa kamu ngeliatin aku?" Ujar Raisa

Dia hanya diam seribu bahasa, tapi tidak berbicara sama sekali padahal aku sudah bilang, sambil aku melepaskan genggaman tangannya yang erat tetapi dia sama sekali tidak mau melepaskan tangannya dari diriku.

***

Merried By Accident (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang