Merried By Accident (END)

Episode 91

Hidup Yang Berantakan

"Memangnya kamu anggap aku apa?" Ujarnya

"Apa aku cuma seseorang yang tiba-tiba hadir dan kemudian pergi meninggalkan kenangan?" Ujarnya lagi tegas sembari menggenggam tanganku

Jerit tangisnya terdengar meski sebenarnya dia sama sekali tak terlihat mengeluarkan air matanya di pipinya.

"Gersang langit sepertinya tak mendukung kita" ucapnya kembali sembari mencoba memegang tangan ku seraya tak ingin melepaskannya

"Hentikan!!" Ucapku sembari mencoba melepaskan tangannya

"Kamu kenapa sih?" Tanyanya kembali

Kemudian aku bersikeras untuk pergi meninggalkannya...

Tak ku sangka dia bisa berbuat seperti itu...

Aku mengira cintaku akan berakhir dengan bahagia namun tak kusangka semuanya kandas ditengah jalan, tak ada yang abadi dan juga tak ada yang bahagia. Mungkin saja ini memang jalan hidupku.

Seketika semua luluh lantah tangispun terdengar di sebuah pemakaman yang tak lain dan tak bukan adalah makam Raisa.

Cinta bukanlah pilihan dan aku bukan juga pilihan, mungkin saja semua kisah pelik ini bisa menjadi pelajaran bahwa tak selamanya cinta itu indah, dan bahwa sesungguhnya Tuhan lebih tahu mana yang lebih baik untuk kita karna pada dasarnya tidak ada makhluk yang sempurna semua hanya milik Allah dan akan kembali kepadanya.

Dan kini Arya telah membangun keluarga baru dengan Fanya, yang ternyata memang sudah dia hamili. Entahlah karena pergaulan bebas dan hidup yang berantakan, terutama juga dengan kak Yudha yang juga gonta ganti cewek. Memang dalam suatu hubungan tidak akan ada yang sempurna, bahkan satu sama lain juga harus tersakiti.

***

Aku mengira hidupku akan berakhir seperti ini, aneh aku tak pernah bisa melepaskan genggamannya walaupun aku menyadari bahwa dia bukanlah milikku.

TIGA Tahun Sebelumnya...  (Flashback)

"kamu biasa ya mainin perasaan cewek!" Ujarnya

"Apa maksud kamu?" Tanyanya

"Ya aku kira bukan aku aja cewek kamu!" Ujarnya sembari memegang tanganku

"Hmmm," lalu di terdiam sembari merekatkan tangannya di jari jemari ku

"Kalau seandainya aku berbohong, apa kamu masih mau menerima aku lagi?" Tanyanya

"Maksud kamu?" Tanyanya

"Ia, aku. Jika aku bukan aku?" Ujarnya sembari bertanya padaku dengan nada-nada sendu yang ia rekatkan di jari jemariku

Sebelumnya, aku telah kehilangan seorang wanita yang selama ini aku cintai, ia dia adalah Raisa.

Dia hanya terdiam tapi bukan berarti dia menutup-nutupi semuanya, dia hanya berusaha untuk tidak melakukan sesuatu hal yang terlihat bodoh.

"Apa artinya aku dimatanya!" Ujarnya yang hampir meneteskan air matanya

"Cowok itu siapa ya?" Ujarku

"Hei kamu!" Panggilku

Nengok kanan kiri...

"Cewek itu kenapa sih?" Ujarnya dalam benaknya

"Iya kamu!" Ujarku kembali seraya sambil mendekati cowok tersebut

Aku teringat tentang dirinya yang mengajakku untuk mendekat, namun lambat lain dia menjauh, apakah aku terlalu egois jika aku hanya mengharapkan dirinya saja sementara cintanya bukan untuk diriku. Aku selalu memandang wajahnya di kejauhan, aku memang tak terlalu mengingat semua masa-masa itu tetapi saat dia menyatakan itu rasanya aku keluh dan bergetar namun aku sadar dia bukan siapa-siapa bagiku. Andai saja dia tahu meski dalam kejauhan aku akan selalu tetap menjaganya dalam kesendirian dan juga kesedihannya. Tetapi bila dia mengingatku maka dia akan menjadi kembali ke sosoknya yang dahulu namun sementara itu aku merasa tak terlalu suka dengan sifatnya yang dahulu.