Epilog

130 2 0
                                    

Babak Terakhir


Riuh suara angin sepoi-sepoi, di iringi dengan merdunya suara burung berkicauan, semiring pepohonan yang rindang membawaku kepada kesejukan dan juga kebahagiaan, bukan karena aku mampu melupakan sejenak masalah ku tetapi karena aku pun bahagia karena bisa bertemu lagi dengan wanita yang aku cintai yaitu Raisa, aku akan melindungi dan juga menjaganya dengan sepenuh hati bahkan jiwaku karena dia cinta sejati ku.

"Raisa I Love You" ujarnya sembari memegang tanganku dan mengecup keningku

"I Love You To Arya" jawabku sembari tersenyum dan menangis sedih karena bahagia kemudian tiba-tiba payung yang ku pegang terjatuh dan kemudian aku dan Arya berpelukan.

Entah kenapa first love yang selama ini ada kini kembali mekar kembali layaknya bunga ditaman ini, aku percaya jika cinta tak akan kemana. Pertemuan dan perpisahan kita berdua kala itu hanyalah penundaan bahwa sesungguhnya kita akan di satukan dengan cara yang indah. Terimakasih Tuhan terimakasih ya Allah, aku sangat mencintai Arya begitupun dia yang sangat mencintai dan menyayangi aku, semoga kita berdua bisa saling menyempurnakan dan juga cinta ini akan selamanya ada hingga maut memisahkan kita berdua.

***

Ketika kamu dihadapkan dalam dua pilihan dan kamu tak tahu harus memilih yang mana?. Sosok cowok yang kamu cintai namun tak bisa kamu miliki atau sosok cowok yang tidak kamu cintai namun selalu mencoba untuk mengubah hati kamu. Seandainya diantara salah satunya bisa membuat aku bahagia, mungkin semua peristiwa dalam hidupku ini tak terjadi seperti ini.

Aku baru sadar bahwa aku bukan bagian dari hidup kamu, kalau aku adalah salah satu bagian dalam hidup kamu mungkin ceritanya gak akan seperti itu, mungkin gak akan ada kata dan juga tanda tanya disetiap kisahku yang kamu tulis dengan indah di kanvas mu. Goresan tinta penanya aja berbeda, semua bukan berasal dari aku mungkin ajah kamu lupa kalau kita pernah di pertemukan atas dasar kasih sayang tapi sebenarnya bukan karna sayang tetapi karena aku sama sekali gak mengenal kamu. Andai ajah kamu bisa merasakan bahwa sepenggal kata yang aku ucapkan bukan cuma berasal dari bibirku tetapi juga dari hatiku, kamu itu kayak seseorang yang jauh di mata aku tapi sebenarnya berusaha kuat buat dekat dihatiku, tapi kalau aku cuma sebagai pelampiasan atau sebauh angka dalam alogaritma aku bisa apa, aku cuma bisa menanti dikejauhan sambil berkata "semoga kisah aku dan kamu bukan tertulis sebagai mantan terindah tetapi sebagai dua orang yang saling jatuh cinta" meski aku mencoba menjaga hatiku sekuat tenaga ternyata aku sadar bahwa aku bukan seseorang yang pandai menjaga hati dan kuat buat merelakan, nyatanya aku hanya seseorang yang berusaha untuk tetap bertahan di dalam perbedaan kita, karena bagi aku kamu lebih dari segalanya meski aku bukan bagian dari hidupmu.

Aku baru sadar ada sebuah kisah yang tertinggal dan itu adalah suatu kisah yang menyayat hati, tak semudah yang dibayangkan ketika kamu bisa menemukan cinta sejati. Awalnya aku kira hubungan aku dengan Fanya layaknya sahabat tetapi itu tak semudah yang aku kira.

"Arya!" Panggilnya

"Fanya? Kok kamu bisa ada disini?" Tanya Arya

Tak ku kira dan aku sangka, waktu itu Fanya memfitnah Arya bahwa dia tengah mengandung anak dari Arya. Sontak saja Arya hampir di keluarkan dari sekolah.

"Aku hamil, anak kamu Ya!" Ujar Fanya sembari menangis memegang tangan Arya

"Kamu bilang apa tadi?" Tanya Arya sembari melepaskan genggaman tangan Fanya

Sontak aku kaget dan juga kemudian aku pergi dari hadapan Arya dan juga Fanya yang sedang berbicara berdua tepat di hadapan ku. Aku menangis aku tak kuat mendengar ucapan Tanya bahwa yang menghamilinya adalah Arya.

"Raisa!!" Panggil Arya dari kejauhan sembari mengejar aku

Namun di kejauhan aku ada sebuah mobil melintas dan kemudian menghantamku hingga aku tersungkur.

Merried By Accident (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang