Episode 94

11 1 0
                                    

Masa Lalu Tiada Akhir


"Kamu kenapa sih sayang!" Ujar kak Yudha sembari memegang tanganku

Singkat cerita aku telah berpacaran dengan kak Yudha, sampai-sampai kita telah berhubungan sebanyak dua kali di hotel di tambah dengan malam ini.

Entah kenapa aku bisa jatuh hati pada kak Yudha padahal dia sama sekali tidak mencintai aku hatinya masih memilih Raisa.

"Raisa!" Panggil Yudha

"Kamu?" Tanyanya

Mana mungkin dia bisa mengenal laki-laki yang pernah menyakitinya.

"Kami Raisa kan, kok sekarang kamu beda banget ya?" Tanyanya sembari memegang jilbab yang dia kenakan

"Apa-apaan sih, lepas!" Ujar Raisa sembari hendak melepaskan tangannya dari kak Yudha

"Jangan kurang ajar ya kamu!" Ujar Raisa sembari mencoba melepaskan tangannya

Lalu kemudian muncul Arya dari kejauhan...

"Hei lepasin tangan kamu dari isteriku!" Ujar Arya sembari memegang tangan Yudha

"Owh jadi Lo lagi, mau jadi pelindungnya ya?" Tanya Yudha

Kemudian perkelahian antara kak Yudha dan Arya tak terelakkan lagi, padahal Raisa sudah sah secara hukum menjadi isteri Raisa namun Yudha selalu saja mengganggu keluarga kecil mereka, dengan meneror dan juga mencoba mendekati Raisa walaupun sebenarnya dia sudah pernah di penjara akibat kasus pemerkosaan yang hampir ia lakukan pada Raisa.

***

Gemercik suara hujan yang deras dari tetesan air hingga terdengar kencang, gak cukup satu tapi ribuan genangan air itu menyapu bahuku dan membasahiku, aku hanya terdiam sembari membiarkan setiap genangan air hujan dan juga riuh suara angin berhembus kencang di wajahku. Aku bukan siapa-siapa, aku bukan sang sutradara yang menciptakan perjalanan hidupku yang terdokumentasikan menjadi sebuah film. Meski dalam keramaian aku masih tetap sendiri dan merasa kesepian, seperti hanya ada seekor kunang-kunang yang menemani di kesunyian. Aku hanya aku dan bukan dia, biar ku simpan rasa ini di kejauhan karena mungkin kau bukan untukku dan mungkin pula rasa ini suatu saat akan hilang dengan sendirinya.

Pernah gak sih kamu suka sama seseorang tapi hanya sebatas rasa dan gak pernah bisa mengungkapkannya, mungkin ajah kamu takut tapi sebenarnya juga malu jika harus berhadapan langsung sama orang yang kamu sukai jadinya kamu cuma berusaha buat nutupin perasaan kamu dan sekedar diam dan canggung atau awkward jika berhadapan sama orang yang kamu sukai alhasil kamu jadi terlihat seperti orang absurd dan aneh diharapkannya. Aku adalah puisi bersyair harapan, bersajak rindu, serta berbaiat kenangan dan masa lalu, mencoba melupa namun tak kuasa, hanya dapat menggenggam kenangan dan masa lalu dalam harapan rindu yang ingin ku ubah menjadi kenyataan. Namun aku sadar masa lalu tetaplah sebuah masa lalu, tak perlulah berharap banyak padanya jikapun nantinya dia kembali datang kisahnya jelas sudah tak sama. Lantas kenapa hati ini tak ingin berhenti berharap, padahal ia sendiri tahu bahwa masa lalu telah meninggalkannya. Dan yang meninggalkan semestinya tak untuk dikejar bukan?.

Teori konspirasi bermula saat rembulan bertemu dengan malam, kemudian mereka menyapa dibalik kejauhan sembari menunggu sang fajar datang meski sebenarnya waktu fajar menyingsing itu sangat lama dan juga menyita waktu, kemudian rembulan terpaksa untuk menunggu datangnya matahari namun ketika fajar menyingsing, rembulan redup dan tak mampu menyapa matahari. Kisahnya hampir sama kayak kamu dan aku yang gak mungkin bisa bertemu karna banyaknya halangan dan juga rintangan, ditambah dengan kalkulasi waktu dimana fakta menyatakan bahwa rembulan dan matahari itu berbeda, matahari hanya ada saat pagi dan juga siang sedankan rembulan hanya ada dimalam hari. Sama kayak aku dan kamu yang gak mungkin bersatu karena kamu ya kamu sedangkan aku hanya seseorang yang menunggu di balik kejauhan sambil berkata "sudahlah, kamu mungkin sudah dengan yang lain" aku cuma bisa apa? Aku cuma seseorang yang membungkukkan badanku sambil bertahan dan gak sanggup buat berdiri kembali meski aku terjatuh.

Hanya diam yang merawat asa, dan hanya pelik yang melawan kerinduan karena hati ini mungkin bukan milik kamu dan aku juga bukan seseorang yang pantas buat kamu, terimakasih sudah kasih kenangan terindah meski kita cuma dua orang yang gak suka saling menyapa. Alam terkadang menyapaku dengan sapuan musim yang dibalut dengan langit yang tersenyum manis kepadaku, bak melodi musim semi terkadang ia merayuku dengan alunan melodi dan nada yang terlukis dengan merdu. Namun aku tak sadar, aku hanya bergeming tak sadarkan diri, renungku sambil mengelus dada "semoga aku dapat melihat mentari esok pagi" kemudian saat aku terbangun diantara sepi dengan pikiranku yang melayang aku selalu mengutuk diriku karena aku tak mampu mengubah alur perjalanan hidupku.

Aku barusadar bahwa cinta itu terkadang menyiksamu, dengan rayuan manja ia datang kemudian ia pergi kembali seperti kupu-kupu yang merayu sebuah bunga kemudian ia memetik sebuah kenangan dibalik keindahan. Aku bersyukur meski begitu aku juga tak semudah itu merangkai kata, aku terbiasa berpura-pura tersenyum meski sebenarnya aku membohongi diriku dengan sejuta ada yang ku coba untuk ku hindari. Dibalik kejauhan aku memilih untuk tetap setia sendiri dengan mencoba mengubur setiap kenangan yang pernah aku alami dalam-dalam, meski aku bukanlah seseorang yang sekuat itu untuk bisa tetap berdiri bertahan. Dalam keheningan malam aku berbisik dan berkisah kepada rembulan "sepi, aku tak ingin sendiri. Setiap permasalahan terjadi dan menghampiri aku terus-menerus seperti sebuah metamorfosis yang sempurna, padahal khayalku tak sejalan dengan kenyataan" dalam hati aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri meski aku sadar aku cuma orang bodoh yang penakut dan juga selalu menghindar.

"Apa bedanya aku dengan sebuah rintik hujan, ia datang dengan tetesan kemudian pergi menggenangi dengan sebuah sapaan yang tak lain dan tak bukan hanya menyisakan luka"

Kamu begitu berarti dan istimewa dihati selamanya rasa ini, tak mungkin terganti. Aku hanya terdiam diam seribu bahasa, namun kamu datang dan pergi menyisakan luka di dada. "Jangan hanya terdiam dan bersikap seolah hanya kamu yang tersakiti aku juga"

"Raisa ini aku!" Ujar Yudha

Namun lagi-lagi Raisa takau melihat wajah laki-laki itu, dia memalingkan pandangannya dan mencoba menjauh kemudian saat dia hendak pergi ternyata Kak Yudha telah mengunci kamar hotel tersebut.

Singkat cerita ternyata Yudha memesan kamar hotel untuk dia menginap bersama Raisa, namun kemudian Arya merasa ada yang janggal saat dia tiba di hotel hampir saja Raisa di perkosa oleh Yudha namun tidak jadi karena Arya datang untuk menyelamatkan Raisa.

"Apa yang Lo lakuin sama istri gue, lepasin dia!" Ujar Arya sembari kemudian mengeluarkan bogem mentah di tangannya yang kemudian dia pukul wajah Yudha sampai berdarah-darah

"Hentikan, sudah!!!" Ujar Raisa sembari menangis dia tak henti-hentinya mengeluarkan air mata di wajah cantiknya

Akhirnya Yudha di bawa ke polisi dan masuk penjara, sudah berkali-kali dia mengganggu ketenangan keluarga kecil Arya dan juga Raisa. Ditambah lagi dengan bayi Raisa di dalam kandungan yang ternyata akhirnya Raisa keguguran, akhirnya Arya menggendong Raisa dan membawanya ke rumah sakit.

"Suster tolong isteri saya sus!" Ujarnya

"Ia, tenang pak sabar, ia kami akan usahakan!" Ujar Suter dan juga dokter

Saat itu Raisa diantara hidup dan mati. Entah kenapa bisa terjadi seperti ini, seharusnya aku bisa menjaga bayi yang dikandungnya dan juga menjaga Raisa lalu bagaimana ini.

***

Merried By Accident (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang