Hanya Dia
Kemudian dia menertawakan aku..."Wkkkwkkkw..."
"Kenapa sih?" Tanya ku
"Enggak kamu lucu aja" jawabnya
"Iya emang aku badut apah di ketawain" ujarku sambil memalingkan wajahku
"Eh udah dong kamu jangan marah" ungkapnya
Dia memang begitu dia selalu melihat aku tetapi aku juga gak ngerti kenapa dia begitu meski begitu, dengan sikapnya aku selalu merasa ada sosok yang selalu menjagaku. Dia perhatian dan dia juga baik sekali padaku dan dia mampu membuatku merasa nyaman dengannya.
***
Menunggu di pelataran malam di temani cahaya indahnya rembulan yang menerangi gelapnya malam, aku tak tahu dan mungkin juga karena aku tak bisa mengerti dan juga memahami dengan setiap hal yang telah terjadi, aku hanya membisu diam seribu bahasa. Sambil ku melihat diatas langit dan aku menjerit dalam kalbuku, seraya berkata bahwa aku tak mampu memikul beban berat yang aku jalani. Pilu dan juga kesedihan yang berawal dan tak tahu kapan akan berakhir, entahlah bak babak baru dalam kisah hidupku yang berjalan senantiasa membawaku ke dalam sakit yang teramat dalam.
Seolah sang langit turut merasakan kesedihan yang aku rasakan, kemudian tiba-tiba hujan turun rintik-rintik, membasahi ku dan juga kalbuku. Aku hanya diam dan tak beranjak dari kesedihanku meski dalam hujan aku masih tetap merasa kesepian, sunyi dan hampa ku rasa malam itu meskipun aku melihat ada kunang-kunang yang berterbangan seraya menambah gemerlap pada malam itu.
Entah kenapa turun hujan padahal aku sedang enak-enak duduk di dekat danau tempat biasa aku bermain dengan kawan-kawan ku. Meskipun aku tak begitu banyak teman, tetapi terkadang dekat danau ramai anak-anak muda yang sedang bermain apalagi danau ini juga dekat dengan taman kota sehingga tempatnya juga sangat strategis dan juga menjangkau rumahku. Sehingga kalau aku mau pulang tinggal jalan kaki saja, tapi sekarang aku sering menggunakan sepeda berwarna merah kesayanganku yang biasa aku gunakan sehari-hari jika aku akan berpergian jikalau tidak terlalu jauh.
"Yah hujan!" Ujarku seraya sambil berlari dan kemudian berteduh di dekat pohon rindang
Entah kenapa kok cuacanya tak bersahabat seperti ini padahal tadi cuacanya sangat enak buat santai-santai, dan karna hujan jadi membuat aku bt.
"Gimana aku mau pulang ditambah sudah hampir jam setengah enam sore" ujarku sambil melihat arlojiku yang menunjukkan tepat pukul tujuh belas tiga puluh.
"Udah mau Maghrib lagi, gimana dong!" Ujarku sambil bergedik ketakutan
Nampak ku tengok kanan dan kiri, kosong dan sepi gak ada siapapun di sini, hanya aku saja yang masih bermain di danau ini.
"Hadeuh, kenapa anginnya kencang sekali, ditambah bulu kudukku berdiri. Jadi merinding, btw merinding karena kedinginan bukan merinding karena merindukan kasih sayang" ujarku dalam hati sambil mengelus tangan ku untuk menghangatkan badanku.
Dari kejauhan aku melihat sesosok bayangan yang tiba-tiba datang mendekat menghampiri aku, awalnya aku kira itu hanya sekelibat bayangan namun lambat laun bayangan itu membesar dan menampakkan sosok seorang gadis yang kemudian dia memanggil namaku.
"Kak Yudha!" Panggilnya
"Siapa itu ya?" Tanyaku dalam benakku
"Jangan-jangan..." Aku jadi berfikir yang bukan-bukan
"Kak Yudha!" Kemudian suara itu terdengar kembali dari kejauhan
"Siapa?" Jawabku sambil merinding ketakutan
![](https://img.wattpad.com/cover/293307498-288-k296678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Merried By Accident (END)
RomanceKetika kamu dihadapkan dalam dua pilihan dan kamu tak tahu harus memilih yang mana?. Sosok cowok yang kamu cintai namun tak bisa kamu miliki atau sosok cowok yang tidak kamu cintai namun selalu mencoba untuk mengubah hati kamu. Seandainya diantara s...