Tak Kan Ada Yang Sempurna
Entah dari mana datangnya kak Yudha yang tiba-tiba muncul di hadapan aku dan Arya yang sedang berpelukan, dia cemburu buta saat melihat aku dan juga Arya berduaan sementara itu aku hanya terdiam saat mereka berdua berkelahi. Aku tak kuasa dan tak sanggup menahan tangis, untung saja pak satpam datang melerai dan mereka kemudian melanjutkannya ke jalur hukum. Syukurlah tidak ada yang harus masuk penjara, dan sementara itu aku dan Arya tak bisa bertemu karena Kak Yudha masih membatasi aku hingga aku tak bisa keluar rumah.Dan kemudian akhirnya, setelah gugatan ceraiku di pengadilan agama di sahkan dan kami tak tinggal serumah lagi, hingga kini sisa-sisa kesedihan masih terasa di dalam hatiku. Namun entah kenapa kemudian Arya datang bak angin segar dia datang memberikan cinta dan juga kasih sayangnya padaku yang sempat merasa sendirian, dan juga sangat membutuhkan sosok laki-laki yang bisa menerima segala kekuranganku.
Hingga akhirnya selang beberapa bulan setelah kita sering bertemu, Arya melamarku dan kami memutuskan untuk menikah. Tak mudah memang untuk bisa kembali mendapatkan cinta, sebab aku masih trauma dengan pernikahan aku yang pertama sedangkan Arya dia masih bujangan dan belum mempunyai keluarga. Meski terasa sulit kemudian lambat-laun kami menikmati masa-masa pernikahan kami yang masih baru seumur jagung.
***
Bukan kisah Romeo dan Juliet yang kisahnya apik tertulis dan juga di filmkan, bukan pula tentang Rama dan Shinta yang termasyhur. Bukan orang kaya, cuma orang biasa, bukan penulis tapi hanya seseorang yang ingin meluapkan setiap perasaan lewat bait kata-kata dan juga goresan tinta yang ku tuangkan bersama hati dan juga perasaan.
Bait semusim yang tertulis manis tentang kisah kasih aku bersamanya yang duduk di pelataran cinta bersama dengan hati ku yang selalu terngiang-ngiang akan bisikan cintanya yang begitu merdu, tanpa batas waktu yang terungkap tapi tak mampu ku ucap. Aku hanya seseorang yang memujanya di balik kejauhan, aku hanya hanya seseorang yang berusaha keras untuk tetap setia bersamanya meski aku hanya berada di balik kejauhan, jangan tanyakan perasaan ku jika kau tak bisa beralih dari masa lalu yang menghantuimu karena ini sungguh tidak adil.
Gemercik suara hujan yang deras dari tetesan air hingga terdengar kencang, gak cukup satu tapi ribuan genangan air itu menyapu bahuku dan membasahiku, aku hanya terdiam sembari membiarkan setiap genangan air hujan dan juga riuh suara angin berhembus kencang di wajahku. Aku bukan siapa-siapa, aku bukan sang sutradara yang menciptakan perjalanan hidupku yang terdokumentasikan menjadi sebuah film. Meski dalam keramaian aku masih tetap sendiri dan merasa kesepian, seperti hanya ada seekor kunang-kunang yang menemani di kesunyian. Aku hanya aku dan bukan dia, biar ku simpan rasa ini di kejauhan karena mungkin kau bukan untukku dan mungkin pula rasa ini suatu saat akan hilang dengan sendirinya.
Tak akan ada yang sempurna dalam percintaan, dalam kehidupan ini. Cinta disadari atas keterikatan hati dan dua jiwa yang saling mengerti dan menerima kekurangan satu sama lain. Perempuan dan laki-laki sesungguhnya diciptakan untuk saling melengkapi bukan untuk mencari kekurangan satu sama lain, karena kalau kita mencari yang sempurna maka tak akan ada yang namanya cinta tetapi hanyalah kepalsuan belaka.
Hari ini aku dan Arya akan jalan-jalan di taman dekat rumah kami, aku sangat senang dia menggenggamku dengan sangat erat aku merasa beruntung bisa memiliki seorang pasangan seperti Arya yang masih mau menerima diriku meski aku sudah manjada.
"Capek!" Ungkapnya
"Lagian udah tau jauh kamu malah ikut!" Ujarnya
"Deh kan kamu yang ngajakin aku!" Jawabnya
"Makanya kamu harus sering berolahraga, jangan main hp mulu" ungkapnya
"Hmm" dia hanya cemberut sambil duduk di kursi taman
"Ada apa sih?" Tanyanya
"Enggak apa-apa kok!" Jawabnya sambil memalingkan wajahnya
"Kamu kalau begitu lucu banget!" Jawabnya sambil mengelus kepalanya
"Ih apaan sih" jawabnya sambil melepaskan tangannya
"Udah nih minum!" Ujarnya sambil memberikan sebuah botol berisi air minum
Lama sudah aku dan Arya berkeliling taman sambil joging.
"Pagi-pagi kayak gini makan bubur enak nih!" Ujarnya
"Huh kami fikirannya makan mulu!" Ungkap Arya
"Ih kamu mah gitu!" Ujarku sambil merengut
Kenapa bisa seperti ini kenapa aku bisa
Bagiku hidup hanya selalu hitam dan putih, kebahagiaan akan selalu berbanding lurus dengan kesedihan. Kita hanya menunggu waktunya bergiliran bukan?
Begitupun dengan kesunyian.
Hari ini terasa ramai, mungkin esok kita akan berdialog lagi dengan kesendirian.Meski dalam keramaian aku masih merasa kesepian, entah kenapa sunyi sepi ku rasa tanpa seseorang yang bisa menemani ku di kesendirian ini, tak terasa sudah semakin jauh aku berjalan sendiri. Egois ku rasa bila aku mengeluh saja tanpa mau berusaha, entah kenapa goresan pena ku sampai pada titik kosong dimana tinta hitam yang ku tulis diatas kertas putih ternyata telah habis, setiap yang ku tulis sesuai dengan perjalanan hidup dimana hati menangis menjerit menceritakan setiap perjalanan hati yang lirih, meski sang waktu berbicara dengan nada yang lirih sambil di temani sang piano yang terus berbunyi dengan merdunya seperti melodi sendu yang menohok hati. Jarum jam terus berdetak kencang ke arah sumbu yang tak terbatas dengan penuh ke haluan aku terus bertanya kepada diriku sendiri, hari ini apakah akan lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya atau malah akan memberikan aku kesibukan uang sebenarnya membawaku pada rasa takut untuk memulai perubahan.
Rasa yang selama ini kita anggap pergi, ternyata hanya sekedar bersembunyi, maka untuk kali ini aku tak ingin kehilanganmu lagi. Dalam hal ini bukan kamu ajah yang ngerasain sakit tapi aku juga. Purnama akan selalu aku jadikan pengingat bahwa kau pernah mencintaiku.
"Kenapa?" Tanyaku
"Enggak kenapa-napa" jawabnya
Di dekat pohon rindang, aku bersamanya melewati hari-hari indah kami berdua seperti tak ada jarak dan juga tak ada sebuah hubungan yang membatasi kami berdua. Bukan tentang antara aku dan juga dia tetapi ini tentang kita, apa mungkin aku hanya berharap saja, atau mungkin hanya perasaanku saja, entahlah dia memang aneh dia berbeda dengan gadis lainnya. Entah kapan dia akan beranjak dewasa dan berhenti membuat aku mencintainya meski aku sadar dia adalah sepupuku.
"Kanu ngapain ngeliatin aku ajah?" Tanyanya
"Siapa yang ngeliatin kamu, ih GR!" Jawabnya
"Orang tadi kamu liatin aku kok!" Jawabku
"Masa sih" jawabnya
"Ia" jawabku ngotot
"Liat tuh muka kamu jadi belepotan gara-gara es cream" jawabnya
"Masa sih!" Jawabku
"Iya tuh!" Jawabnya seraya menyentuh bibirku yang terkena es cream
Dan pada sat itu gak sengaja aku sama dia jadi saling memandang satu sama lain.
"Apaan ini, kok jadi...." Ungkap ku
"Nih bersihin sendiri!" Jawabnya sambil memberikan sebuah tisu kepadaku
"Apaan sih udah moment begini malah kacau deh" ungkap ku sambil membual sendiri
"Kenapa kamu?" Tanyanya
"Enggak kak!" Jawabku sambil membersihkan wajahku dengan tisu
Kemudian dia menertawakan aku...
"Wkkkwkkkw..."
"Kenapa sih?" Tanya ku
"Enggak kamu lucu aja" jawabnya
"Iya emang aku badut apah di ketawain" ujarku sambil memalingkan wajahku
"Eh udah dong kamu jangan marah" ungkapnya
Dia memang begitu dia selalu melihat aku tetapi aku juga gak ngerti kenapa dia begitu meski begitu, dengan sikapnya aku selalu merasa ada sosok yang selalu menjagaku. Dia perhatian dan dia juga baik sekali padaku dan dia mampu membuatku merasa nyaman dengannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Merried By Accident (END)
RomanceKetika kamu dihadapkan dalam dua pilihan dan kamu tak tahu harus memilih yang mana?. Sosok cowok yang kamu cintai namun tak bisa kamu miliki atau sosok cowok yang tidak kamu cintai namun selalu mencoba untuk mengubah hati kamu. Seandainya diantara s...