Jangan Berisik
"Loh kok bulu kuduk gue berdiri" ungkapnyaSaat ku menengok ke belakang lagi...
(Nengok) kanan... Kiri
"Gak ada siapa-siapa" ujarnya
"Ini jalanan kenapa angker amat ya!" Ujarnya dalam hati
Tiba-tiba ku dengar suara seseorang memanggil namaku..
"Arya!!!" Panggilnya dari kejauhan
"Kayak ada yang manggil nama gue!" Ungkapnya
"Tapi suaranya....." Ujarnya sambil gemetar
Dan tiba-tiba ada seseorang menepuk pundak ku...
"Woy!!" Ujarnya
"Akhhhhhh, kabur!!!" Ujar Arya sambil berlari ketakutan
"Lah dia kenapa?" Tanya Rian
Sedari tadi aku menunggunya di pengkolan warung dekat sekolah, aku kira dia akan tiba, namun apa janjinya dia memang tak pernah berubah selalu saja seperti itu. Sampai hati dia membuat aku merenung dan juga menunggu.
***
Teori konspirasi bermula saat rembulan bertemu dengan malam, kemudian mereka menyapa dibalik kejauhan sembari menunggu sang fajar datang meski sebenarnya waktu fajar menyingsing itu sangat lama dan juga menyita waktu, kemudian rembulan terpaksa untuk menunggu datangnya matahari namun ketika fajar menyingsing, rembulan redup dan tak mampu menyapa matahari. Kisahnya hampir sama kayak kamu dan aku yang gak mungkin bisa bertemu karna banyaknya halangan dan juga rintangan, ditambah dengan kalkulasi waktu dimana fakta menyatakan bahwa rembulan dan matahari itu berbeda, matahari hanya ada saat pagi dan juga siang sedankan rembulan hanya ada dimalam hari. Sama kayak aku dan kamu yang gak mungkin bersatu karena kamu ya kamu sedangkan aku hanya seseorang yang menunggu di balik kejauhan sambil berkata "sudahlah, kamu mungkin sudah dengan yang lain" aku cuma bisa apa? Aku cuma seseorang yang membungkukkan badanku sambil bertahan dan gak sanggup buat berdiri kembali meski aku terjatuh.
Hanya diam yang merawat asa, dan hanya pelik yang melawan kerinduan karena hati ini mungkin bukan milik kamu dan aku juga bukan seseorang yang pantas buat kamu, terimakasih sudah kasih kenangan terindah meski kita cuma dua orang yang gak suka saling menyapa. Alam terkadang menyapaku dengan sapuan musim yang dibalut dengan langit yang tersenyum manis kepadaku, bak melodi musim semi terkadang ia merayuku dengan alunan melodi dan nada yang terlukis dengan merdu. Namun aku tak sadar, aku hanya bergeming tak sadarkan diri, renungku sambil mengelus dada "semoga aku dapat melihat mentari esok pagi" kemudian saat aku terbangun diantara sepi dengan pikiranku yang melayang aku selalu mengutuk diriku karena aku tak mampu mengubah alur perjalanan hidupku.
Aku barusadar bahwa cinta itu terkadang menyiksamu, dengan rayuan manja ia datang kemudian ia pergi kembali seperti kupu-kupu yang merayu sebuah bunga kemudian ia memetik sebuah kenangan dibalik keindahan. Aku bersyukur meski begitu aku juga tak semudah itu merangkai kata, aku terbiasa berpura-pura tersenyum meski sebenarnya aku membohongi diriku dengan sejuta ada yang ku coba untuk ku hindari. Dibalik kejauhan aku memilih untuk tetap setia sendiri dengan mencoba mengubur setiap kenangan yang pernah aku alami dalam-dalam, meski aku bukanlah seseorang yang sekuat itu untuk bisa tetap berdiri bertahan. Dalam keheningan malam aku berbisik dan berkisah kepada rembulan "sepi, aku tak ingin sendiri. Setiap permasalahan terjadi dan menghampiri aku terus-menerus seperti sebuah metamorfosis yang sempurna, padahal khayalku tak sejalan dengan kenyataan" dalam hati aku hanya bisa mengutuk diriku sendiri meski aku sadar aku cuma orang bodoh yang penakut dan juga selalu menghindar.
"Apa bedanya aku dengan sebuah rintik hujan, ia datang dengan tetesan kemudian pergi menggenangi dengan sebuah sapaan yang tak lain dan tak bukan hanya menyisakan luka"
Kamu begitu berarti dan istimewa dihati selamanya rasa ini, tak mungkin terganti. Aku hanya terdiam diam seribu bahasa, namun kamu datang dan pergi menyisakan luka di dada. "Jangan hanya terdiam dan bersikap seolah hanya kamu yang tersakiti aku juga"
"Kenapa muka Lo di tekuk aja?" Tanyanya
"Enggak kenapa-kenapa kok!" Jawabnya
"Paling gara-gara cewek" ujar yang lain
"Apaan sih Lo ikut nimbrung ajah!" Jawabnya
Tiba-tiba di kejauhan ada Arya yang sedang berlari ketakutan, dan menghampiri teman-temannya.
"Kenapa Lo ya?" Tanya yang lainnya
"Tau kayak di kejar-kejar setan ajah" jawabnya
Uhhhhhhhmm...
Aku cuma bisa terengah-engah dan terbata-bata, bahkan mau cerita panjang lebar aja butuh waktu.
"Tadi di pertengahan jalanan yang lorong itu, tiba-tiba ada yang manggil gue terus dia juga nepuk pundak gue...." Ceritanya panjang lebar
Dan dari kejauhan tiba-tiba Rian datang.
"Apaan sih Lo Ya, gue panggil kagak nyaut-nyaut" ujarnya
"Lah Rian Lo ngapain?" Tanyanya
"Jadi tadi itu elo?" Tanya Arya
"Ya iyalah masa hantu!" Ujar Rian
Rian dan Arya memang satu kelas ditambah lagi keduanya juga bersahabat meski terkadang selalu berantem melulu kalau ketemu. Sifat Arya yang polos dan lugu membuat dia jadi bahan untuk bercandaan kawan-kawannya, sedangkan Rian yang orangnya terkenal paling jahil malah punya banyak fans di kalangan cewek-cewek, meski begitu Rian cuma punya satu cewek yaitu Ara.
"Btw pesenin gue mie gaul dong!" Ujar Rian
"Lo ajah!" Ujar Arya
"Elo dong kan elo yang neraktir gue" jawab Rian
"Apaan sih Lo, ywdh gue pesenin, tapi gue tulis Lo ngutang sama gue ya" jawab Arya
"Lah!" Ujar Rian
Biar begitu diantara teman-temannya yang lain cuma Rian ajah yang keliatan keren tapi sayang dia gak punya duit. Sedangkan di kamus Arya gak ada kata teman bagi dia hutang ya tetap hutang.
"Bu es nya ngutang dulu!" Ujar Rian
"Apaan sih kamu yang kemaren aja belum di bayar!" Ujar Bu kantin
Rian, selalu pengen eksis tapi sayang kantongnya bolong. Motor yang dia pakai saja merupakan motor dari bengkel ayahnya yang dia pakai untuk ke sekolah, sedangkan kalau dia sudah pulang sekolah terkadang ayahnya gak tau kalau motor di bengkel yang pakai adalah dia.
"Ini kenapa ada baret-baretnya gini perasaan udah di rapihin" ujarnya
"Di!" Panggil ayahnya Rian ke karyawannya
"Iya pak!" Jawabnya
"Ini motor siapa yang make?" Tanyanya
"Hmmm" dia cuma bisa diem dan pura-pura gak tahu karna udah di sogok sama Rian
"Anu pak!" Jawabnya terbata-bata
"Anu anu apanya?" Ujar ayahnya Rian
"Pasti Rian yang make ya?" Tanyanya
Setiap ke sekolah Rian selalu Gonta ganti motor tetapi bukan motor miliknya melainkan milik pelanggan di bengkel motor ayahnya, alhasil Rian di marahi habis-habisan sama ayahnya.
"Kamu ini bagaimana sih, sudah ....." Ayahnya Rian marah-marah tapi aku skip.
Rasa yang kita anggap pergi ternyata masih ada, cuma ada kata antara aku dan juga dia, fotonya saja masih ku simpan tetapi tidak ku pajang hanya ku taru di lemariku dan ku letakkan di bagian paling dalam, itu pun jarang sekali aku sentuh. Dia memang berbeda bukan seperti Raisa yang ku kenal dahulu, hanya tinggi badannya saja yang masih sama, orang bilang kalau cinta apapun bisa terjadi tapi ini berbeda cuma sebuah rasa yang tiba-tiba nempel kemudian dia pergi entah kemana. Kayak Dejavu dia ilang terus datang dia pergi kemudian kembali, sebuah rasa yang tersimpan dengan penuh kehangatan kasih sayang tetapi banyak hal pula yang membuat itu istimewa.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Merried By Accident (END)
RomanceKetika kamu dihadapkan dalam dua pilihan dan kamu tak tahu harus memilih yang mana?. Sosok cowok yang kamu cintai namun tak bisa kamu miliki atau sosok cowok yang tidak kamu cintai namun selalu mencoba untuk mengubah hati kamu. Seandainya diantara s...