Episode 50

11 1 0
                                    

Lagi Pengen Sendiri


Jauh sudah langkahku menyusuri hidupku yang penuh tanda tanya, kadang hati bimbang menentukan sikapku tiada tempat mengadu, hanya iman di dada yang mampu membuatku selalu tabah menjalani. Lama sudah ku jalani setiap rintangan yang harus ku lewati, penak pedih dan hanya terdiam dalam emosi yang tak beraturan perjalanan panjang penuh lika-liku kehidupan yang terkadang membuat aku lelah.

"Capek!" Ungkapnya

"Lagian udah tau jauh kamu malah ikut!" Ujarnya

"Deh kan kamu yang ngajakin aku!" Jawabnya

"Makanya kamu harus sering berolahraga, jangan main hp mulu" ungkapnya

"Hmm" dia hanya cemberut sambil duduk di kursi taman

"Ada apa sih?" Tanyanya

"Enggak apa-apa kok!" Jawabnya sambil memalingkan wajahnya

"Kamu kalau begitu lucu banget!" Jawabnya sambil mengelus kepalanya

"Ih apaan sih" jawabnya sambil melepaskan tangannya

"Udah nih minum!" Ujarnya sambil memberikan sebuah botol berisi air minum

Lama sudah Ara dan Rian berkeliling taman sambil joging.

"Pagi-pagi kayak gini makan bubur enak nih!" Ujarnya

"Huh kami fikirannya makan mulu!" Ungkap Rian

"Ih kamu mah gitu!" Ujar Ara sambil merengut

***

"Kenapa  si Lo Ra?" Tanya Fanya teman sekelas Ara

Fanya Gifani : biasa di panggil Fanya
Orangnya selalu perhatian, lugu, dan juga polos. Meski begitu dia tidak bisa dianggap remeh meski terlihat agak bodoh tetapi dia merupakan salah satu siswi yang cerdas dan selalu mendapat juara kelas. Ara memang dekat dengan Fanya, tetapi terkadang kalau ada maunya ajah terutama kalau dia membutuhkan bantuan soal PR dan Tugas-tugas. Fanya ini termasuk cewek yang humoris meski terkadang kalau dia bercanda semuanya pada tidak mengerti maksud pembicaraannya, alhasil cuma dia ajah yang ketawa yang lain malah kabur ninggalin dia.

"Eh kemana kalian pergi!" Ujar Fanya sambil mengejar teman-temannya

"Lah gue lagi bercanda malah di tinggal kabur!" Ujarnya sambil menghela nafas sendiri

Kemudian apabila semua sedang bercanda cuma dia doang yang tidak mengerti maksudnya apa.

"Maksudnya apa sih, kok kalian pada ketawa ya?" Ujar Fanya

TULALIT.... TULALIT....

Gak nyambung, alhasil cuma dia yang jadi bahan kekonyolan teman-teman sekelasnya.

"Fany, nomor 20 dong?" Ujar Rian

"Apaan sih Lo, jawab sendiri napa!" Ujarnya sambil menutup kertas ujiannya

Kemudian saat Fanya gak nyadar si Rian malah mencontek kertas ulangan Fanya.

"Rian!!!!" Ujarnya

Alhasil dia marah-marah ke Rian dan kemudian memukulnya....

"Kenapa sih kalian berdua ribut-ribut?" Tanya Bu Guru

"Ini Bu dia nyontek punya saya!" Jawab Fanyq

"Apaan sih enggak Bu!" Ujar Rian sambil menggelengkan kepalanya

"Kenapa sih gak mau ngaku" ungkapnya polos

"STOoooop!" Ujar Bu guru dengan nada tinggi

"Udah Rian berdiri ke depan!" Ujar Bu guru

"Ye!" Fanya sambil menjulurkan lidahnya

Kelas memang berisik, di tambah dengan anak-anak yang gak pernah bisa berhenti buat melakukan kegaduhan di dalam kelas. Ada yang memukul meja bak drum, ada juga yang mainin sapu Duk seolah-olah sapu itu gitar. Sedangkan cewek-ceweknya malah main handphone dan ada juga yang ngaca aja di cermin, sampai suatu ketika Bu guru menyita handphone mereka satu persatu karena tak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi di dalam kelas, kalau di luar kelas baru diizinkan. Dan sementara itu handphone Ara jadi di sita gara-gara ketahuan guru bermain handphone saat sedang kegiatan belajar mengajar di laksanakan.

Saat itu...

Chat...

"Ra bales dong!" Ujar Rian

"Apaan sih, cuma di belakang doang pake chatting chattingan" balas Ara di handphonenya

Belum selesai mengetik malah ketahuan Bu guru

"Ara, ngapain kamu?" Tanya Bu guru

"Sa...saya .." sambil tergagap-gagap Ara mencoba menyembunyikan handphone miliknya

"Apa yang kamu sembunyikan?" Tanya Bu guru

"Enggak kok Bu, cuma.." belum sempat dia menjawab kemudian Bu guru melihat handphone Ara dan merampas dari tangan Ara

"Apa ini?" Tanya Bu Guru

"Mmmmmm, itu" jawabnya

"Ibu sedang menjelaskan kamu malah main handphone, sebagai hukumannya handphone ini ibu sita!" Jawabnya sembari mengambil handphone Ara

"Yah dasar Rian, gak tau apa gue lagi fokus belajar dia malah ngechat gue, ampun deh!" Ujar Ara dalam benaknya

Adrian Martadinata: biasa di panggil Rian
Sejak dia berpacaran dengan Ara dia selalu saja berantem padahal mereka berdua terlihat sangat cocok tapi mereka selalu bertengkar, ditambah lagi Ara selalu saja curhat sama aku. Kuping aku jadi capek dengerin dia tapi ya karna dia teman aku jadi mau apa lagi, demi sahabat. Sedangkan Rian tipe cowok yang konyol terkadang dia suka mencari perhatian sama cewek-cewek padahal dia sudah punya pacar. Meski sifatnya yang kekanak-kanakan tetapi dia termasuk cowok yang ganteng tingginya saja 170cm dan dia juga termasuk salah satu anggota tim basket di sekolah, berkat Rian CS tim basket sekolah kita akan masuk ke tim nasional basket.

Keiziara Cynthia Bella: atau yang akrab di panggil Ara
Cewek cantik blasteran yang sangat terkenal dan populer di sekolah bukan hanya sebagai cewek yang cantik tetapi dia juga termasuk salah satu anggota Cheerleaders yang terkenal bukan hanya karena postur tubuhnya yang tinggi semampai tetapi dia dia juga mempunyai visual yang cantik maka dari itu banyak sekali cowok-cowok yang dekat dengannya, entah kenapa dia sekarang jadi dekat dengan ku dan sering curhat tentang pacarnya yaitu Rian.

Aku teringat tentang dirinya yang mengajakku untuk mendekat, namun lambat lain dia menjauh, apakah aku terlalu egois jika aku hanya mengharapkan dirinya saja sementara cintanya bukan untuk diriku. Aku selalu memandang wajahnya di kejauhan, aku memang tak terlalu mengingat semua masa-masa itu tetapi saat dia menyatakan itu rasanya aku keluh dan bergetar namun aku sadar dia bukan siapa-siapa bagiku. Andai saja dia tahu meski dalam kejauhan aku akan selalu tetap menjaganya dalam kesendirian dan juga kesedihannya. Tetapi bila dia mengingatku maka dia akan menjadi kembali ke sosoknya yang dahulu namun sementara itu aku merasa tak terlalu suka dengan sifatnya yang dahulu.

Jangan berbisik, bunyinya di langit  hening terdengar langkah kaki seseorang berjalan. Aku menengok ke arah kanan dan kiri ku, seperti ada seseorang yang memperhatikan diriku hanya saja aku mencoba untuk berpura-pura tak tahu.

"Kamu egois Ra!" Ujar Rian

"Udah jauhin gue" ungkap Ara sambil melepaskan tangan Rian

Suatu perjalanan hidup saat kamu mencoba melupakan setiap masa lalu yang udah terjadi tapi yang kamu alami adalah saat kamu melihat sosok orang yang ada di depan mata kamu ternyata tak lain dan tak bukan adalah sosok orang yang berbeda dari yang kamu kenal.

Aku bukan pilihan, tapi aku juga tak sanggup untuk memilih. Rasanya ini tak adil bagiku, namun juga melewati setiap batas dalam hidupku. Aku yang berusaha untuk melupakan setiap hal yang ada dalam hidupku, aku yang hanya bisa mencoba untuk melupakan setiap masalah dalam hidupku.

***

Merried By Accident (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang